Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Jumat, 01 Februari 2013
Home »
IPTEK
,
News
»
Planet Berpenghuni Di Temukan
Teleskop Observatorium Eropa Selatan membawa berkah tersendiri. Kali ini berkat penemuan menghebohkan tentang Planet Mirip Bumi yang diperkirakan memiliki Kehidupan dipermukaannya. Planet yang memiliki kemiripan terbaik dengan bumi yang pernah tertangkap oleh teleskop Bumi ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan planet kita.
Planet ini memiliki suhu yang sama dengan bumi. Para Astronom, menyebutnya sebagai planet yang menjadi kandidat terbaik pengganti bumi karena hasil analisa sementara planet ini memiliki air, permukaan bebatuan dan suhu yang mirip dengan suhu bumi. Bahkan pemimpin proyek study ini, Guillem Anglada-Escude menyebutkan bahwa sangat mungkin kini diatas permukaan planet tersebut terdapat kehidupan organisme.
Hasil analisa sementara para astronom dari European Southern Observatory's telescopes ini menyebutkan bahwa planet ini memiliki massa sebesar 4,5 kali massa bumi, mengorbit sebuah bintang (matahari) yang diberi nama GJ 667C dan berjarak sekitar 22 tahun cahaya dari Bumi.
Atmosfir planet tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan bumi, termasuk kemampuannya menyerap cahaya yang sama dengan planet yang kini kita huni. Steven Vogt, profesor astronomi dan astrofisika di UCSC menyebutkan bahwa sebenarnya di galaksi ini dipenuhi oleh milyaran planet yang layak huni sebagaimana planet baru dari tatasurya GJ 667C tersebut.
Walau begitu, GJ 667C memiliki susunan kimiawi yang berbeda dengan Matahari kita, namun begitu planet yang diperkirakan layak huni tersebut memiliki komposisi helium, besi, karbon dan silikon yang membuatnya diyakini layak dihuni, bahkan diperkirakan memiliki kehidupan didalamnya.
Namun semua itu baru analisa dari pengamatan yang dilakukan sejauh 22 juta tahun cahaya. Kemungkinan lain sangat mungkin terjadi. Satu-satunya pembuktian terbaik adalah dengan mendatangi planet tersebut. Namun masalahnya adalah, Manusia belum memiliki teknologi yang mampu mengarungi luasnya samudra luar angkasa yang begitu jauh, apalagi sampai dengan jarak 22 juta tahun cahaya.
Sumber:
Planet Berpenghuni Di Temukan
Teleskop Observatorium Eropa Selatan membawa berkah tersendiri. Kali ini berkat penemuan menghebohkan tentang Planet Mirip Bumi yang diperkirakan memiliki Kehidupan dipermukaannya. Planet yang memiliki kemiripan terbaik dengan bumi yang pernah tertangkap oleh teleskop Bumi ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan planet kita.
Planet ini memiliki suhu yang sama dengan bumi. Para Astronom, menyebutnya sebagai planet yang menjadi kandidat terbaik pengganti bumi karena hasil analisa sementara planet ini memiliki air, permukaan bebatuan dan suhu yang mirip dengan suhu bumi. Bahkan pemimpin proyek study ini, Guillem Anglada-Escude menyebutkan bahwa sangat mungkin kini diatas permukaan planet tersebut terdapat kehidupan organisme.
Hasil analisa sementara para astronom dari European Southern Observatory's telescopes ini menyebutkan bahwa planet ini memiliki massa sebesar 4,5 kali massa bumi, mengorbit sebuah bintang (matahari) yang diberi nama GJ 667C dan berjarak sekitar 22 tahun cahaya dari Bumi.
Atmosfir planet tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan bumi, termasuk kemampuannya menyerap cahaya yang sama dengan planet yang kini kita huni. Steven Vogt, profesor astronomi dan astrofisika di UCSC menyebutkan bahwa sebenarnya di galaksi ini dipenuhi oleh milyaran planet yang layak huni sebagaimana planet baru dari tatasurya GJ 667C tersebut.
Walau begitu, GJ 667C memiliki susunan kimiawi yang berbeda dengan Matahari kita, namun begitu planet yang diperkirakan layak huni tersebut memiliki komposisi helium, besi, karbon dan silikon yang membuatnya diyakini layak dihuni, bahkan diperkirakan memiliki kehidupan didalamnya.
Namun semua itu baru analisa dari pengamatan yang dilakukan sejauh 22 juta tahun cahaya. Kemungkinan lain sangat mungkin terjadi. Satu-satunya pembuktian terbaik adalah dengan mendatangi planet tersebut. Namun masalahnya adalah, Manusia belum memiliki teknologi yang mampu mengarungi luasnya samudra luar angkasa yang begitu jauh, apalagi sampai dengan jarak 22 juta tahun cahaya.
Sumber:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar