Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Selasa, 26 Februari 2013
Home »
News
,
Tips
,
Tips Kesehatan
»
Mengapa Ada Orang Rentan Terserang Flu?
TEMPO.CO , Jakarta: Peneliti di Carnegie Mellon University di Pittsburgh mengidentifikasi sebuah penanda biologis dalam sistem imun yang dapat memprediksi kemampuan seseorang melawan flu. Biomaker ini mulai teridentifikasi pada usia 22 tahun.
Penelitian yang dipimpin oleh peneliti Sheldon Cohen dan dipublikasikan di Journal of the American Medical Association (JAMA) mengungkapkan bahwa panjang telomere--protein kompleks yang mirip tutup pelindung di ujung kromosom--memprediksi resistansi terhadap saluran pernapasan atas pada orang dewasa dan paruh baya.
Panjang telomere adalah biomarker penuaan karena telomere memendek bersamaan dengan peningkatan usia. Ketika telomere sel memendek, telomere akan kehilangan kemampuannya untuk berfungsi secara normal dan akhirnya mati.
Telomere yang pendek dikaitkan dengan awal serangan penyakit penuaan, seperti penyakit jantung dan kanker, serta kematian pada orang paruh baya. Hingga kini, tak diketahui apakah panjang telomere berperan dalam kesehatan orang dewasa hingga paruh baya.
“Riset kami menunjukkan bahwa panjang telomere adalah penanda yang relatif konsisten di seluruh rentang kehidupan dan mulai dapat digunakan untuk memprediksi kerentanan penyakit di masa dewasa,” kata Cohen, dosen psikologi di Dietrich College of Humanities and Social Sciences.
Dia menambahkan, “Kami tahu bahwa orang berusia akhir 50-an atau lebih tua yang mempunyai telomere lebih pendek berisiko besar menderita penyakit dan kematian. Kami juga tahu bahwa selain penuaan, ada faktor lain seperti stres kronis dan perilaku kesehatan yang buruk, diasosiasikan dengan telomere lebih pendek pada orang tua.”
Cohen dan timnya mengukur panjang telomere sel darah putih dari 152 relawan bertubuh sehat berusia 18-55. Peneliti mengekspose kelompok tersebut dengan rhinovirus, penyebab penyakit flu, dan mengkarantina mereka selama lima hari untuk melihat apakah para relawan itu terinfeksi.
Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan dengan telomere lebih pendek lebih rentan terinfeksi virus flu. Kendati tak ada hubungan antara panjang telomere dan infeksi di kalangan partisipan muda (usia 18-21), dimulai pada usia 22, panjang telomere mulai dapat memprediksi apakah individu itu akan terinfeksi.
Ketika usia partisipan bertambah, panjang telomere menjadi alat peramal yang lebih kuat. Bahkan panjang telomere tipe sel darah putih tertentu, sel T cytolitic CD8CD28, adalah alat prediksi terhadap infeksi dan gejala flu yang lebih unggul dibanding tipe sel darah putih lain. Telomere yang ditemukan pada sel CD8CD28 memendek lebih cepat daripada yang ditemukan pada sel lain.
sumber
Mengapa Ada Orang Rentan Terserang Flu?
TEMPO.CO , Jakarta: Peneliti di Carnegie Mellon University di Pittsburgh mengidentifikasi sebuah penanda biologis dalam sistem imun yang dapat memprediksi kemampuan seseorang melawan flu. Biomaker ini mulai teridentifikasi pada usia 22 tahun.
Penelitian yang dipimpin oleh peneliti Sheldon Cohen dan dipublikasikan di Journal of the American Medical Association (JAMA) mengungkapkan bahwa panjang telomere--protein kompleks yang mirip tutup pelindung di ujung kromosom--memprediksi resistansi terhadap saluran pernapasan atas pada orang dewasa dan paruh baya.
Panjang telomere adalah biomarker penuaan karena telomere memendek bersamaan dengan peningkatan usia. Ketika telomere sel memendek, telomere akan kehilangan kemampuannya untuk berfungsi secara normal dan akhirnya mati.
Telomere yang pendek dikaitkan dengan awal serangan penyakit penuaan, seperti penyakit jantung dan kanker, serta kematian pada orang paruh baya. Hingga kini, tak diketahui apakah panjang telomere berperan dalam kesehatan orang dewasa hingga paruh baya.
“Riset kami menunjukkan bahwa panjang telomere adalah penanda yang relatif konsisten di seluruh rentang kehidupan dan mulai dapat digunakan untuk memprediksi kerentanan penyakit di masa dewasa,” kata Cohen, dosen psikologi di Dietrich College of Humanities and Social Sciences.
Dia menambahkan, “Kami tahu bahwa orang berusia akhir 50-an atau lebih tua yang mempunyai telomere lebih pendek berisiko besar menderita penyakit dan kematian. Kami juga tahu bahwa selain penuaan, ada faktor lain seperti stres kronis dan perilaku kesehatan yang buruk, diasosiasikan dengan telomere lebih pendek pada orang tua.”
Cohen dan timnya mengukur panjang telomere sel darah putih dari 152 relawan bertubuh sehat berusia 18-55. Peneliti mengekspose kelompok tersebut dengan rhinovirus, penyebab penyakit flu, dan mengkarantina mereka selama lima hari untuk melihat apakah para relawan itu terinfeksi.
Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan dengan telomere lebih pendek lebih rentan terinfeksi virus flu. Kendati tak ada hubungan antara panjang telomere dan infeksi di kalangan partisipan muda (usia 18-21), dimulai pada usia 22, panjang telomere mulai dapat memprediksi apakah individu itu akan terinfeksi.
Ketika usia partisipan bertambah, panjang telomere menjadi alat peramal yang lebih kuat. Bahkan panjang telomere tipe sel darah putih tertentu, sel T cytolitic CD8CD28, adalah alat prediksi terhadap infeksi dan gejala flu yang lebih unggul dibanding tipe sel darah putih lain. Telomere yang ditemukan pada sel CD8CD28 memendek lebih cepat daripada yang ditemukan pada sel lain.
sumber
Label:
News,
Tips,
Tips Kesehatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar