Seorang konglomerat asal Australia mengumumkan rencananya untuk membuat replika ukuran sebenarnya dari kapal Titanic yang tenggelam di Samudera Atlantik tahun 1912.
Pengusaha pertambangan Clive Palmer Selasa kemarin memamerkan cetak biru dari kapal yang akan dinamakannya Titanic II. Kapal ini akan dibuat semirip mungkin, baik dari tampilan luar, hingga tampilan dalam, termasuk perabotan dan tata letak ruangan.
Kapal yang akan terdiri dari tiga kelas penumpang ini akan dilengkapi dengan berbagai perangkat modern, salah satunya adalah pendingin udara. Selain itu, kapal ini akan dilengkapi dengan sekoci penyelamat yang lebih besar sehingga bisa memuat semua penumpang. Tangga darurat juga ditambah.
"Kapal ini akan menjadi yang paling aman di dunia," kata Markku Kanerva, direktur perusahaan perancang kapal tersebut, Delta Marin, dari Finlandia, seperti dilansir Reuters.
Titanic II akan beroperasi sebagai kapal pesiar liburan. Untuk semakin mengesankan nostalgia tahun 1912, kapal ini juga akan menyediakan pakaian khas pada saat itu. Penumpang kelas satu juga bisa bersantai di ruang makan yang persis seperti di kapal yang asli.
Palmer mengatakan bahwa kapal ini akan dibuat oleh perusahaan milik pemerintah China, CSC Jinling Shipyard. Perusahaan ini sebelumnya telah membuat empat kapal pengangkut bijih besi untuk perusahaan Palmer.
Kontrak pembuatan kapal rencananya akan dilakukan minggu depan. Pembuatan sendiri dimulai akhir tahun ini dan diharapkan bisa beroperasi pada tahun 2016. Ditanya soal berapa dia keluar kocek untuk membuatnya, Palmer enggan mengungkapkannya.
"Ini bukan soal uang. Saya punya cukup uang untuk ini, saya kira itu yang terpenting. Jika pembuatannya memakan waktu yang lama, kami tetap akan melakukannya, karena kami punya setumpuk uang," kata pria dengan kekayaan mencapai US$795 juta (Rp7,729 triliun) pada tahun 2012 ini.
Titanic tenggelam pada 15 April 1912 karena menabrak bongkahan es besar di lautan dalam perjalanan dari Southampton menuju New York. Sebanyak 1.500 orang tewas dalam insiden itu. Perusahaan pembuatnya, White Star Line, pernah sesumbar mengatakan bahwa Titanic 'tidak bisa tenggelam'.
Sifat takabur ini yang tidak ingin dialami oleh Palmer. "Saya kira sangat angkuh jika mengatakan seperti itu. Semuanya bisa tenggelam jika kau melubanginya," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar