Pernakah anda membanyangkan tinggal di sebuah rumah yang letaknya tepat
ditepi sebuah teping sedalam ratusan meter? Hmm... kalau menurut saya
pasti rasanya sangat menakutkan sekali, karena sedikit saja lengah
bisa-bisa kita terjatuh kedasar tebing dan meninggal dunia. Tapi
ternyata di beberapa negara ada orang-orang yang cukup gila untuk
memiliki rumah di tempat yang berbahaya tersebut. Beberapa diantaranya
malah menjadi tempat tujuan wisata dikarenakan selain unik, kota-kota
tersebut ternyata juga sangat indah dan menakjubkan.
1. Ronda, Spanyol
Kalau bagi kita orang Indonesia, saat mendengar kata ronda maka yang ada
dibenak kita pastilah bergadang bersama-sama untuk menjaga keamanan.
Tapi ternyata kata ronda punya arti yang berbeda bagi masyarakat
Spanyol, bagi mereka Ronda adalah sebuah gambaran akan keindahan, bahkan
saat semalam saya chating via FB dengan seorang teman yang berasal dari
Spanyol dia benar-benar sangat membanggakan kota ini, yang menurutnya
sangat direkomendasikan untuk dikunjungi jika suatu saat saya bisa ke
Spanyol.
Kota Ronda berada tepat di tepi tebing El Tajo yang berkedalaman 100
meter. Kota yang terletak di ketinggian 750 meter dari permukaan laut
ini berada di area Pegunungan Serrania Ronda de. Jika ingin ke kota ini,
kita bisa menggunakan mobil atau kereta api dari kota Cordoba.
Untuk mencapai kota ini kita bisa menyeberangi tiga buah jembatan yang
telah ada sejak jaman romawi kuno. Jembatan ini di bangun dengan
gabungan sentuhan kuno dan modern, tapi sayangnya jembatan-jembatan
indah ini juga punya reputasi buruk sebagai tempat favorit untuk
melakukan bunuh diri. Selain menyajikan keindahan alam, kota ini juga
menyajikan bangunan-bangunan yang unik dan punya nilai sejarah tinggi,
salah satunya adalah Gereja Saint Mary yang dahulunya adalah sebuah
masjid.
2. Castellfolit de la Roca, Spanyol
Satu lagi kota indah dipinggir tebing yang ada di Spanyol Castellfolit
de la Roca, mungkin ini karena orang Spanyol itu memang pemberani dan
gila, lah mainannya aja banteng jadi tempat tinggalnya juga harus tidak
biasa dan menantang hahaha... Kota yang terletak di provinsi Catalonia
ini, berada tepat diantara aliran dua buah sungai, sungai Fluvia dan
sungai Toronell.
Kota ini dibangun diatas tebing batu setinggi kurang lebih 50 meter yang
terbentuk akibat pertemuan dari aliran lava. Kota yang menawarkan
pemandangan yang sangat asri dari hutan-hutan di sekitarnya ini hanya
memiliki panjang sekitar 1 kilometer saja dan hal ini menjadikannya
sebagai salah satu kota terkecil di Catalonia.
3. Santorini, Yunani
Santorinni sebenarnya adalah sebuah pulau yang terletak di salah satu
pulau di area kepulauan Cyclades. Pulau ini sangatlah kecil karena hanya
butuh waktu 1/2 jam untuk berkendara dari ujung pulau ke ujung yang
lain. Kota yang terkenal adalah Fira, yang sekaligus merupakan ibukota
Santorini. Kota ini sangat terkenal dengan industri wine dan
pariwisatanya. Dulunya kota ini dikenal dengan nama Stongli yang berarti
bundar. Kota yang memiliki pemandangan malam hari yang sangat indah ini
terbentuk dari sebuah letusan gunung berapi yang kemudian membentuk
sebuah kaldera.
Salah satu daya tarik dari daerah ini adalah warna bangunannya yang
hampir semuanya didominasi oleh warna putih dengan sentuhan warna biru.
Oh ya dari info yang saya dapat dari seorang teman di FB, jika anda
pergi ke daerah ini sebaiknya anda membawa pasangan atau anda akan
merasa iri melihat pasangan-pasangan yang sedang asik berduaan karena
mayoritas turis yang pergi ke sini adalah pasangan yang sedang berbulan
madu atau sedang menikmati liburan romantis.
4. Bonifacio, Perancis
Bonifacio adalah sebuah kota yang terletak di bagian selatan Perancis,
tepatnya di pulau Corsica. Kota ini terletak diatas sebuah tebing yang
terus menerus terkikis oleh ombak laut Mediterania. Sekilas sebagian
kota ini tampak menggantung karena tebing-tebing yang berada di bawahnya
tak lagi utuh.
Selain sebagai daerah tujuan wisata, kota ini juga terkenal karena
pelabuhannya yang menjadi tempat persinggahan bagi yatch-yatch mahal
dari berbagai penjuru dunia.
Sumber : Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar