Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Selasa, 19 Februari 2013
Home »
Aneh - Unik
,
News
,
Wisata
»
Kisah Sang Pemancing Tua
Alkisah di tepi sungai, tampak beberapa orang yang sedang asik memancing. Di antara para pemancing itu, terdapat dua orang yang terkenal karena kepandaiannya memancing sehingga setiap hari ikan hasil tangkapan mereka berdua selalu berhasil memenuhi ember yang mereka bawa. Penduduk di daerah sekitar situ pun sangat mengagumi keduanya.
Sekelompok anak muda memberanikan diri mendatangi si pemancing dengan maksud ingin berguru kepada mereka. Saat mendengar maksud dan tujuan para pemuda itu, diam-diam si pemancing pertama pergi menghindari para pemuda itu sambil menggerutu, "Enak saja anak-anak muda itu mau berguru kepadaku. Ilmuku tidak akan kubagikan percuma kepada mereka karena toh tidak ada untungnya bagiku. Lebih baik waktuku kumanfaatkan sebaik-baiknya, berkosentrasi mendapat ikan sebanyak-banyaknya."
Sedangkan pemancing kedua dengan ramah membalas sapaan para pemuda yang dataang menghampirinya. "Kalian ingin belajar memancing? Silahkan saja. Bapak dengan senang hati akan mengajari kalian."
Dan selanjutnya, setiap hari, selama beberapa hari kemudian, para pemuda itu dengan tekun dan gembira mempelajari berbagai teknik memancing. Karena merasa gembira atas ilmu yang telah didapatnya, para pemuda itu bersepakat bahwa setiap sepuluh ikan yang mereka tangkap, akan disisihkan satu ekor untuk sang guru sebagai tanda rasa terima kasih.
Berkat kebaikan dan kemurahan hatinya yang dengan ikhlas membagikan ilmunya kepada orang lain, maka di kemudian hari si pemancing itu tak perlu lagi memancing untuk mendapatkan ikan. Hasil tangkapan yang diberikan oleh para pemuda itu ternyata mampu untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan pemancing yang pertama, sepanjang hidupnya harus terus memancing untuk memenuhi kebutuhannya.
Seperti nyala api sebuah lilin, walaupun memberikan api kepada lilin-lilin yang lain, dia tidak berkurang sinarnya. Bahkan saat ia membagi apinya kepada lilin yang lain, mereka mampu membuat cahaya yang lebih terang, tanpa mengurangi sedikitpun api yang dimilikinya.
Berbahagialah dengan membagikan apa yang kita punya tanpa mengharapkan balasan, karena sesungguhnya adalah hal yang alamiyah setiap kebaikan akan mendatangkan kebaikan pula bagi yang mengerjakannya. Maka saat kita memiliki kesempatan untuk memberi atau menolong orang lain segera lakukanlah, karena pasti akan ada kebaikan yang menghampiri kita, bahkan dari sesuatu yang tidak kita duga-duga.
Sumber:
Kisah Sang Pemancing Tua
Alkisah di tepi sungai, tampak beberapa orang yang sedang asik memancing. Di antara para pemancing itu, terdapat dua orang yang terkenal karena kepandaiannya memancing sehingga setiap hari ikan hasil tangkapan mereka berdua selalu berhasil memenuhi ember yang mereka bawa. Penduduk di daerah sekitar situ pun sangat mengagumi keduanya.
Sekelompok anak muda memberanikan diri mendatangi si pemancing dengan maksud ingin berguru kepada mereka. Saat mendengar maksud dan tujuan para pemuda itu, diam-diam si pemancing pertama pergi menghindari para pemuda itu sambil menggerutu, "Enak saja anak-anak muda itu mau berguru kepadaku. Ilmuku tidak akan kubagikan percuma kepada mereka karena toh tidak ada untungnya bagiku. Lebih baik waktuku kumanfaatkan sebaik-baiknya, berkosentrasi mendapat ikan sebanyak-banyaknya."
Sedangkan pemancing kedua dengan ramah membalas sapaan para pemuda yang dataang menghampirinya. "Kalian ingin belajar memancing? Silahkan saja. Bapak dengan senang hati akan mengajari kalian."
Dan selanjutnya, setiap hari, selama beberapa hari kemudian, para pemuda itu dengan tekun dan gembira mempelajari berbagai teknik memancing. Karena merasa gembira atas ilmu yang telah didapatnya, para pemuda itu bersepakat bahwa setiap sepuluh ikan yang mereka tangkap, akan disisihkan satu ekor untuk sang guru sebagai tanda rasa terima kasih.
Berkat kebaikan dan kemurahan hatinya yang dengan ikhlas membagikan ilmunya kepada orang lain, maka di kemudian hari si pemancing itu tak perlu lagi memancing untuk mendapatkan ikan. Hasil tangkapan yang diberikan oleh para pemuda itu ternyata mampu untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan pemancing yang pertama, sepanjang hidupnya harus terus memancing untuk memenuhi kebutuhannya.
Seperti nyala api sebuah lilin, walaupun memberikan api kepada lilin-lilin yang lain, dia tidak berkurang sinarnya. Bahkan saat ia membagi apinya kepada lilin yang lain, mereka mampu membuat cahaya yang lebih terang, tanpa mengurangi sedikitpun api yang dimilikinya.
Berbahagialah dengan membagikan apa yang kita punya tanpa mengharapkan balasan, karena sesungguhnya adalah hal yang alamiyah setiap kebaikan akan mendatangkan kebaikan pula bagi yang mengerjakannya. Maka saat kita memiliki kesempatan untuk memberi atau menolong orang lain segera lakukanlah, karena pasti akan ada kebaikan yang menghampiri kita, bahkan dari sesuatu yang tidak kita duga-duga.
Sumber:
Label:
Aneh - Unik,
News,
Wisata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar