Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Sabtu, 23 Februari 2013
Home »
Tips
»
Anak Anda ‘Keras Kepala’ ? Inilah 10 Cara Mendidiknya.
Sifat keras kepala anak sering membuat orangtua kebingungan sebab akan lebih sulit diatur dan dilarang untuk melakukan hal-hal tertentu. Sebelum Anda diperdaya dengan jeritan dan tangisan anak berkepanjangan, berikut adalah beberapa tips untuk menghadapinya.
1. Luangkanlah waktu untuk mendengarkan apa sebenarnya yang ia inginkan.
2. Berikan pengertian dengan cara yang lembut pada anak bahwa yang ia pilih bisa jadi merupakan hal yang tidak baik.
3. Ajari anak dengan cara yang seimbang. Dalam hal ini sebaiknya Anda tidak terlalu memanjakan, namun juga tidak terlalu bersikap keras dalam mendidik.
4. Berikan penjelasan dengan bahasa dan makna yang mudah dimengerti anak. Misalnya jika Anda meminta anak untuk tidak melakukan sesuatu, mintalah dengan bahasa yang santun dan mudah dimengerti mereka.
5. Jangan bersikap tidak konsisten di depan anak. Misalnya ketika Anda melarang anak melakukan sesuatu, jangan kemudian Anda memberikannya izin setelah ia menangis keras. Berikan pengertian yang tepat sehingga anak paham akan larangan yang Anda berikan dan apa konsekuensinya.
6. Berilah pengertian bahwa tangisan di depan umum merupakan hal yang buruk dan tidak patut dilakukan. Ajari anak untuk mengungkapkan apa yang ia inginkan dengan cara yang terpuji, dan tidak menangis jika keinginannya tidak dipenuhi.
7. Jika anak tidak mau mengikuti perintah Anda, jangan terlalu memaksanya, terlebih jika tengah berada di tempat umum. Pilihlah waktu yang tepat untuk memberitahunya bahwa yang ia lakukan adalah hal yang keliru.
8. Hindari untuk bersuara keras ketika menyuruh atau melarang anak dalam melakukan sesuatu.
9. Sebisa mungkin, hindari untuk bertengkar dengan pasangan di dekat anak. Bukan tidak mungkin tontonan tersebut bisa diikuti oleh anak Anda.
10. Berikan bentuk penghargaan seperti ucapan terima kasih atau pujian jika Anak melakukan kebaikan, dan beri hukuman yang sesuai dan mendidik jika anak melakukan bentuk kesalahan.
Semoga bermanfaat
Anak Anda ‘Keras Kepala’ ? Inilah 10 Cara Mendidiknya.
Sifat keras kepala anak sering membuat orangtua kebingungan sebab akan lebih sulit diatur dan dilarang untuk melakukan hal-hal tertentu. Sebelum Anda diperdaya dengan jeritan dan tangisan anak berkepanjangan, berikut adalah beberapa tips untuk menghadapinya.
1. Luangkanlah waktu untuk mendengarkan apa sebenarnya yang ia inginkan.
2. Berikan pengertian dengan cara yang lembut pada anak bahwa yang ia pilih bisa jadi merupakan hal yang tidak baik.
3. Ajari anak dengan cara yang seimbang. Dalam hal ini sebaiknya Anda tidak terlalu memanjakan, namun juga tidak terlalu bersikap keras dalam mendidik.
4. Berikan penjelasan dengan bahasa dan makna yang mudah dimengerti anak. Misalnya jika Anda meminta anak untuk tidak melakukan sesuatu, mintalah dengan bahasa yang santun dan mudah dimengerti mereka.
5. Jangan bersikap tidak konsisten di depan anak. Misalnya ketika Anda melarang anak melakukan sesuatu, jangan kemudian Anda memberikannya izin setelah ia menangis keras. Berikan pengertian yang tepat sehingga anak paham akan larangan yang Anda berikan dan apa konsekuensinya.
6. Berilah pengertian bahwa tangisan di depan umum merupakan hal yang buruk dan tidak patut dilakukan. Ajari anak untuk mengungkapkan apa yang ia inginkan dengan cara yang terpuji, dan tidak menangis jika keinginannya tidak dipenuhi.
7. Jika anak tidak mau mengikuti perintah Anda, jangan terlalu memaksanya, terlebih jika tengah berada di tempat umum. Pilihlah waktu yang tepat untuk memberitahunya bahwa yang ia lakukan adalah hal yang keliru.
8. Hindari untuk bersuara keras ketika menyuruh atau melarang anak dalam melakukan sesuatu.
9. Sebisa mungkin, hindari untuk bertengkar dengan pasangan di dekat anak. Bukan tidak mungkin tontonan tersebut bisa diikuti oleh anak Anda.
10. Berikan bentuk penghargaan seperti ucapan terima kasih atau pujian jika Anak melakukan kebaikan, dan beri hukuman yang sesuai dan mendidik jika anak melakukan bentuk kesalahan.
Semoga bermanfaat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar