Minggu, 06 Juni 2021

Menurut MUI, Otak Pembuat Pertanyaan TWK KPK Pilih Al-Qur'an atau Pancasila Tak Sehat

http://ag03s.blogspot.com/

Dunia Informasi - Mantan juru bicara KPK Febri Diansyah menyoroti salah satu pertanyaan TWK, yakni pegawai KPK diharuskan memilih Al-Qur'an atau Pancasila.

"Pilih yang mana, Al-Qur'an atau Pancasila mengingatkan saya pada pertanyaan tes wawasan kebangsaan KPK," kata tulis Febri melalui akun Twitternya, @febridiansyah, Selasa (1/6/2021).

Lalu Febri menceritakan salah satu pegawai itu memilih Al-Qur'an dan Pancasila dalam konteks yang berbeda.

"Pegawai jawab, dalam konteks beragama saya memilih Al-Qur'an. Dalam konteks bernegara, saya memilih Pancasila. Pewawancara mendesak beberapa kali, harus pilih salah satu, dan seterusnya," kata Febri.

BKN Buka Suara

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengklaim pihaknya tidak mempunyai kewenangan mendiskusikan materi TWK secara terbuka karena dinilai bisa melanggar kode etik.

"Saya tidak berwenang mendiskusikan materi TWK secara terbuka karena menyangkut kode etik asesor dan materinya merupakan yg dikecualikan oleh UU KIP (Keterbukaan Informasi Publik). Silakan saja media mempersepsikan seperti itu," ujar Bima kepada detikcom, Selasa (1/6/2021).

Bima mengatakan pihaknya mempunyai dokumen lengkap dalam TWK para pegawai. Dokumen itu di antaranya tes tertulis, profiling, dan rekaman video atau audio saat wawancara pegawai KPK.

"Hanya dapat dibuka di forum resmi dan atau pengadilan. Tidak di media," jelasnya. (Cr : detikNews)


Read More >>

63 Warga Positif COVID-19, Klaster Kerja Bakti di Tangerang



Dunia Informasi - Tiga RT di RW 06 Kelurahan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang jadi zona merah dan harus dilakukan pengetatan usai muncul klaster COVID-19 imbas kerja bakti pada pekan lalu. 422 orang harus diswab dan ditemukan 63 warga yang positif Corona.

Jubir Satgas COVID-19 Hendra Tarmizi mengatakan, tiga RT di kelurahan itu terpaksa harus diperketat aktivitas sosialnya. Berdasarkan aturan PPKM, mereka jadi zona merah dan ada pembatasan skala mikro untuk beberapa waktu.

Klaster ini menurutnya diketahui pada pekan lalu setelah ada 50 orang dilaporkan positif. Setelah itu dilakukan swab tracing pada 422 orang pada Jumat (4/6) dan ditemukan tambahan 10 orang yang positif.

"Terakhir kita 422 yang kita swab hasilnya terakhir tambahan 10 ada jadi 63 yang positif," kata Hendra dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Minggu (6/6/2021).

Dari 63 orang itu, 3 orang di antaranya harus menjalani perawatan di RSUD Tangerang dan RS Siloam. Sementara 60 orang harus menjalani isolasi mandiri di Hotel Yasmin.

Hendra mengatakan, hasil tracing sebetulnya penyebaran COVID-19 ini tidak hanya disinyalir muncul pasca kerja bakti. Tapi, muncul pengakuan bahwa ada warga yang positif usai melakukan silaturahmi.

Adapun tiga RT yang masuk pengawasan dan pembatasan berdasarkan aturan PPKM adalah di RT 7, 8 dan 9. "Tiga RT zona merah artinya dilakukan pembatasan. Sebenarnya (tertular) kerja bakti ada beberapa tempat, secara umum belum pasti karena ada banyak banget karena apakah karena silaturahmi," ujarnya. (Cr : news.detik.com)
Read More >>

Rabu, 21 April 2021

Denmark Bangun Pulau Buatan sebagai Pusat Energi Angin



Denmark telah menyetujui rencana untuk membangun pulau buatan di Laut Utara dan menggunakannya sebagai pusat energi bersih. Keputusan tersebut dibuat pada Kamis (04/02).

Pulau buatan itu akan memasok listrik ke jutaan rumah tangga dan hidrogen hijau yang akan digunakan dalam bidang pengiriman, penerbangan, industri, dan transportasi berat.

Kesepakatan itu diambil ketika Uni Eropa (EU) mengumumkan rencana untuk mengubah pasokan listrik blok tersebut. Blok menargetkan untuk mengandalkan sebagian besar energi terbarukan dalam satu dekade sambil meningkatkan kapasitas energi angin lepas pantai sekitar 25 kali lipat.

Tantangan pertumbuhan berkelanjutan

Menurut PBB, wilayah perkotaan menghabiskan lebih dari dua pertiga energi dunia dan bertanggung jawab atas 70% emisi karbon. Kota juga merupakan rumah bagi lebih dari separuh penduduk planet ini. Dengan perkiraan peningkatan populasi perkotaan, upaya kota-kota ini menangani air, polusi, limbah, transportasi dan energi menjadi sangat penting unguk mengatasi perubahan iklim.

Memanfaatkan 'potensi besar' tenaga angin

Pulau buatan yang berlokasi 80 kilometer di lepas pantai barat Denmark, awalnya akan memiliki luas 120.000 meter persegi, lebih besar dari 18 lapangan sepak bola standar.

"Pusat energi di Laut Utara akan menjadi proyek konstruksi terbesar dalam sejarah Denmark," kata Menteri Iklim Dan Joergensen dalam jumpa pers.

"Ini akan memberikan kontribusi besar bagi realisasi potensi angin lepas pantai Eropa yang sangat besar," lanjutnya.

Pihak berwenang berharap hub tersebut dapat beroperasi pada tahun 2033. Tahap pertama proyek ini akan menelan biaya sekitar € 28,28 miliar (Rp 475,8 triliun).


Denmark telah membangun turbin di perairan Laut Utara
Langkah besar untuk transisi hijau global

Turbin angin di sekitar pulau buatan akan memiliki kapasitas minimal 3 gigawatt dan seiring waktu terus meningkat hingga 10 gigawatt.

"Ini benar-benar momen yang luar biasa untuk Denmark dan untuk transisi hijau global," lanjut Jorgensen.

Pulau energi buatan adalah bagian penting dari target mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 70% dari tahun 1990 pada tahun 2030. "Hanya dengan menginspirasi orang lain dan mengembangkan solusi hijau baru yang juga ingin mereka gunakan, kita benar-benar bisa melakukan sesuatu untuk memerangi perubahan iklim," tambah Joergensen.


Denmark adalah rumah bagi beberapa produsen turbin angin dan pertanian energi angin lepas pantai terbesar
Pelopor pemanfaatan tenaga angin

Negara Nordik adalah pelopor pemanfaatan angin darat dan lepas pantai, dan juga telah membangun ladang angin lepas pantai pertama di dunia hampir 30 tahun yang lalu.

Bloomberg Green melaporkan Denmark mendapatkan 40% pasokan listrik dari tenaga angin. Negara itu juga merupakan rumah bagi produsen turbin angin terbesar di dunia, yaitu Vesta Wind Systems dan pengembang utama angin lepas pantai, Orsted AS.

Pada bulan Desember tahun lalu, pemerintah memutuskan untuk menghentikan pencarian minyak dan gas di bagian Laut Utara Denmark.

Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk memulai pembangunan pulau buatan. Namun pemerintah negara bagian juga memiliki rencana untuk membangun pulau energi kedua di Laut Baltik.

ha/gtp (AP, Reuters)
Read More >>

Valentino Rossi ke Suzuki Pada MotoGP 2022?


ag03s.blogspot.com - Kedekatan Rossi dan dengan Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio membuatnya santer diisukan akan menjalin kerjasama dengan tim Suzuki pada MotoGP 2022.

Davide Brivio adalah orang yang membawa Valentino Rossi ke kelas premier MotoGP pada tahun 2004 bersama Yamaha.

Bersama Rossi, Brivio mengantarkan masa keemasan dalam sejarah MotoGP.

Kini Rossi dan Brivio sepertinya akan menyiapkan projek baru untuk beberapa tahun ke depan.

Apalagi Brivio berniat untuk membangun tim Suzuki satelit pada MotoGP 2022.

Ancang-ancang kerja sama Suzuki dengan tim VR46 juga sudah mulai nyaring terdengar beberapa hari belakangan.

Tim VR46 milik Valentino Rossi kini digadang-gadang bakal jadi tim satelit Suzuki.

Mengingat tahun depan umur Valentino Rossi masuk 42 tahun, ia harus memikirkan masa depannya jika masih ingin terlibat di kejuaraan dunia MotoGP.

Di luar dari pembalap, kemungkinan besar Rossi bakal jadi manajer tim VR46.

Jadi manajer tim VR46 di kelas premier bisa jadi karier bagus, meski sudah pensiun sebagai pembalap MotoGP.

Kini dikabarkan negosiasi tim VR46 dan Suzuki bakal berlangsung pada bulan April 2021.

Projek baru Rossi dan Brivio ini diperkuat merek minuman Monster Energy jadi sponsor tim Suzuki MotoGP.

Spekulasi muncul kalau kerja sama Monster Energy dan Suzuki di 2021 itu bakal berlangsung dalam jangka panjang.

Monster Energy pertama kali berkecimpung di MotoGP pertama kali dibawa Valentino Rossi, saat kembali gabung dengan tim Yamaha MotoGP di 2013 silam.

Awalnya hanya mensupport Valentino Rossi hingga di tahun 2018 menjadi titel sponsor tim Yamaha MotoGP.

Sepertinya ikatan Valentino Rossi dan Monster Energy itu dikait-kaitkan dengan Suzuki yang juga santer dikabarkan bakal menurunkan tim Suzuki satelit bersama Valentino Rossi.
Read More >>

Ustaz Zacky Mirza Meninggal Dunia [HOAKS]


ag03s.blogspot.com - Beredar informasi yang menyebutkan penceramah Indonesia, Ustaz Zacky Mirza, meninggal dunia. Informasi ini beredar di media sosial. Dalam sebuah unggahan di Facebook, informasi itu disertai dengan video yang memperlihatkan Ustaz Zacky Mirza tiba-tiba pingsan saat sedang berceramah. Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar alias hoaks. 

Ustaz Zacky Mirza memang tengah mengalami gangguan kondisi kesehatan, tetapi pada Senin (19/4/2021), ia menyatakan kondisinya sudah lebih membaik. Narasi yang beredar Informasi itu dibagikan akun Seliy Munir melalui status di Facebook pada Selasa (20/4/2021). 

Berikut isi unggahannya: Innalillahi Wainna Ilaihi Ra'jun.. Barusan TV one menyiarkan telah berpulang kerahmatullah ustaz Zacky Mirza. Innalillaahi wa ina ilaihi rooji'uun.. Allohummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu.. In Shaa Allah Beliau Husnul khotimah..



Read More >>

5 Mitos Keliru Seputar Penggunaan Masker

Ag03s.blogspot.com - Para ahli kesehatan merekomendasikan masyarakat agar memakai masker untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Karena masker medis yang langka, masyarakat hanya diminta untuk memakai masker kain. Penggunaan masker bedah atau N95 disarankan hanya untuk petugas medis yang rentan terpapar virus corona. Sayangnya, ada banyak mitos keliru seputar pemakaian masker yang beredar di masyarakat. Misalnya, pemakaian masker kain yang dianggap tidak mampu mencegah penyebaran virus.

Masker kain memang tidak efektif untuk meminimalisir risiko infeksi Covid-19. Namun, bukan berarti masker kain tak layak untuk dipakai. Selain itu, ada banyak mitos keliru seputar penggunaan masker yang beredar di masyarakat,

Melansir laman Cleveland, berikut mitos keliru seputar pemakaian masker:

1. Tidak ada gunanya memakai masker kain

Faktanya, memakai masker kain adalah cara mudah untuk membantu melindungi orang lain di sekitar kita. Pasalnya, penyebaran utama virus corona terjadi melalui tetesan droplet yang keluar dari hidung atau mulut saat batuk, bersin, atau berbicara. Masker kain bisa menjadi penghalang fisik untuk mencegah tetesan droplet yang kita keluarkan agar tidak mengenai orang lain. Penelitian telah menunjukkan masker kain mengurangi jumlah mikroorganisme yang dilepaskan seseorang ke udara. Jadi, semakin banyak orang memakai masker, semakin sedikit kemungkinan droplet mengenai orang lain sehingga memperkecil penyebaran virus. Selain itu, memakai masker juga membuat kita sulit menyentuh area mulut dan hidung yang merupakan jalan masuk virus menuju tubuh kita.

2. Orang sehat tidak perlu pakai masker

Tidak semua orang yang terinfeksi Covid-19 menunjukan gejala. Jadi, orang yang nampak sehat belum tentu bebas dari Covid-19. Penelitian dari Cina juga membuktikan 80 persen orang yang terinfeksi virus corona tidak menunjukan gejala apapun. Mereka tanpa sadar menularkan virus ke orang lain sehingga jumlah pasien positif covid-18 semakin tak terkendali. Karena sulit menentukan secara pasti apakah kita teirnfeksi atau tidak, cara terbaik adalah memakai masker. Tindakan keci ini sangat berkontribusi dalam pencegahan Covid-19.

3. Saat memakai masker, kita tidak perlu melakukan physical distancing

Memakai masker adalah salah satucara untuk mencegah penyebaran virus corona. Cara ini juga perlu dibarengi dengan langkah-langkah lain - seperti physical distancing dan menjaga kebersihan diri - agar efektif untuk mencegah penyebaran virus.

4. Masker hanya perlu untuk menutup area mulut

Masker yang kita kenakan harus menutupi mulut dan hidung. Selain itu, masker yang kita pakai juga harus nyaman, memiliki ukuran yang pas dengan struktur wajah kita, dan tidak menghalangi kita saat bernapas. Agar fungsi masker efektif, hindari mengenakannya di leher atau dagu.

5. Pakai masker bikin sakit

Banyak orang berpikir memakai masker membuat kita kembai menghirup karbon dioksida yang telah dikeluarkan. Menghirup karbondioksida dalam dosis tinggi memang berbahaya. Memang ada beberapa kelompok usia yang tidak disarankan memakai masker, seperti anak-anak berusia di bawah dua tahun dan orang-orang yang memiliki masalah pernapasan. Bagi mereka yang dalam kondisi sehat, memakai masker tidak akan menyebabkan risiko tersebut.

Read More >>