Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Selasa, 26 Februari 2013
Home »
Aneh - Unik
,
IPTEK
,
Teknologi
»
Pelangi Kini dapat ditangkap oleh material yang dapat memperlambat laju cahaya
Keindahan aneka warna pelangi, yang kerap muncul setelah hujan, kini dapat ditangkap oleh material yang dapat memperlambat laju cahaya. Bahan baru yang secara efisien menyerap frekuensi cahaya yang berbeda itu dikembangkan sebuah tim insinyur di Universitas Buffalo di Amerika Serikat.
"Dapat dikembangkan untuk panel surya, teknologi pesawat siluman, dan bidang lainnya," kata Qiaoqiang Gan, dosen rekayasa listrik yang memimpin penelitian itu.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports edisi 13 Februari 2013, bahan bernama hyperbolic metamaterial waveguide itu disebutkan berfungsi seperti mikrocip yang terbuat dari film berbahan logam, semikonduktor, dan isolator berukuran ultra-tipis. Waveguide menahan dan menyerap setiap frekuensi cahaya di tempat yang berbeda dalam arah vertikal. Ini memungkinkan bahan untuk menangkap "pelangi", yang terdiri atas berbagai panjang gelombang.
"Penyerap elektromagnetik telah dipelajari selama bertahun-tahun, terutama untuk sistem radar militer," kata Gan. Namun mewujudkan bahan penyerap dari film ultra-tipis merupakan tantangan tersendiri.
Gan dan timnya juga sedang mengembangkan film ultra-tipis yang akan memperlambat cahaya, sehingga penyerapan jauh lebih efisien.
Memperlambat cahaya merupakan faktor krusial karena foton (partikel cahaya) bergerak super cepat. Sangat sulit menjinakkan foton tanpa menggunakan bahan beku, seperti gas kriogenik, yang hanya dapat digunakan di dalam laboratorium.
Namun bahan buatan Gan mengubah itu semua. Waveguide menyediakan cara yang lebih praktis bagi para insinyur untuk memperlambat dan memerangkap cahaya, yang selanjutnya dimanfaatkan di dunia nyata.
"Kemampuan bahan ini menyerap berbagai panjang gelombang, salah satunya inframerah, membuatnya sangat berguna untuk mendaur ulang panas setelah matahari terbenam," ujar Gan. Simak berita iptek lainnya di sini.
sumber
Pelangi Kini dapat ditangkap oleh material yang dapat memperlambat laju cahaya
Keindahan aneka warna pelangi, yang kerap muncul setelah hujan, kini dapat ditangkap oleh material yang dapat memperlambat laju cahaya. Bahan baru yang secara efisien menyerap frekuensi cahaya yang berbeda itu dikembangkan sebuah tim insinyur di Universitas Buffalo di Amerika Serikat.
"Dapat dikembangkan untuk panel surya, teknologi pesawat siluman, dan bidang lainnya," kata Qiaoqiang Gan, dosen rekayasa listrik yang memimpin penelitian itu.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports edisi 13 Februari 2013, bahan bernama hyperbolic metamaterial waveguide itu disebutkan berfungsi seperti mikrocip yang terbuat dari film berbahan logam, semikonduktor, dan isolator berukuran ultra-tipis. Waveguide menahan dan menyerap setiap frekuensi cahaya di tempat yang berbeda dalam arah vertikal. Ini memungkinkan bahan untuk menangkap "pelangi", yang terdiri atas berbagai panjang gelombang.
"Penyerap elektromagnetik telah dipelajari selama bertahun-tahun, terutama untuk sistem radar militer," kata Gan. Namun mewujudkan bahan penyerap dari film ultra-tipis merupakan tantangan tersendiri.
Gan dan timnya juga sedang mengembangkan film ultra-tipis yang akan memperlambat cahaya, sehingga penyerapan jauh lebih efisien.
Memperlambat cahaya merupakan faktor krusial karena foton (partikel cahaya) bergerak super cepat. Sangat sulit menjinakkan foton tanpa menggunakan bahan beku, seperti gas kriogenik, yang hanya dapat digunakan di dalam laboratorium.
Namun bahan buatan Gan mengubah itu semua. Waveguide menyediakan cara yang lebih praktis bagi para insinyur untuk memperlambat dan memerangkap cahaya, yang selanjutnya dimanfaatkan di dunia nyata.
"Kemampuan bahan ini menyerap berbagai panjang gelombang, salah satunya inframerah, membuatnya sangat berguna untuk mendaur ulang panas setelah matahari terbenam," ujar Gan. Simak berita iptek lainnya di sini.
sumber
Label:
Aneh - Unik,
IPTEK,
Teknologi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar