Sabtu, 09 Februari 2013

Home » , » Dituduh Sebagai Penyihir, Ibu Muda di Papua Nugini Dibakar

Dituduh Sebagai Penyihir, Ibu Muda di Papua Nugini Dibakar


Ilustrasi orang terbakar (REUTERS/ Ben Kelmer)

VIVAnews - Seorang ibu muda di Papua Nugini dibakar hidup-hidup oleh warga setempat karena dituduh membunuh seorang bocah enam tahun dengan ilmu sihir. Sebelum dibakar, dia diseret dari pondok tempat dia tinggal, ditelanjangi dan disiksa dengan besi panas berwarna putih.

Korban bernama Kepari Leniata (20 tahun) lalu digiring ke tempat pembuangan sampah terdekat. Dalam keadaan tangan dan kaki terikat, warga lalu menyirami tubuh Leniata dengan bensin dan dia pun dibakar hidup-hidup.

Leniata berteriak kesakitan, namun bukannya ditolong, warga malah terus menyirami bensin ke seluruh tubuh ibu muda tersebut.

Peristiwa ini terjadi di Paiala, dataran tinggi Papua Nugini. Dilansir harian Daily Mail pekan ini, kejadian tersebut bermula ketika salah satu bocah tetangga Leniata jatuh sakit pada Selasa pagi. Dia mengeluh nyeri di bagian perut dan dada.

Tetangganya itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mount Hagen untuk diobati, namun tewas beberapa jam kemudian. Kerabat bocah itu curiga keluarganya tewas akibat ilmu sihir karena mereka melihat dua wanita pergi bersembunyi di balik hutan.

Setelah dilacak, kedua wanita itu mengaku mereka sedang mempelajari sihir, namun menolak jika dikatakan membunuh bocah itu. Warga kemudian mengatakan Leniata lah yang bertanggung jawab atas kematian tetangganya itu.

Keluarga sang bocah lantas menyambangi pondok tempat Leniata tinggal pukul 07.00 waktu setempat di hari Rabu. Mereka kemudian menelanjangi Leniata dan menyiksanya hingga tewas.

Ironisnya peristiwa tersebut malah ditonton oleh banyak orang. Alih-alih membantu, mereka malah mematung dan menonton ibu dua anak itu dibakar hidup-hidup.

Pemerintah Mengecam

Polisi Papua Nugini segera menggelar investigasi pembunuhan dan siap menahan siapa pun yang terlibat. Api yang tadi masih menyala langsung dimatikan oleh warga.

Reaksi keras kemudian datang dari berbagai kalangan, termasuk salah satu di antaranya, Perdana Menteri, Peter O'Neill. Dalam pernyataannya Kamis lalu dia bersumpah akan mengadili si pelaku. "Tidak seorang pun yang mampu melakukan tindakan sebiadap itu di dalam masyrakat kita," tegasnya.

Lebih lanjut O'Neill mengatakan pembunuhan barbar terhadap wanita, kaum lansia dan lemah dengan tuduhan memiliki ilmu sihir merupakan perbuatan tercela.
Pernyataan senada datang dari Kepala Uskup Gereja Lutheran yang mengutuk perbuatan keji itu. Dia meminta pemerintah untuk segera memberlakukan hukum demi menghentikan perbuatan itu.
"Sudah banyak orang tak berdosa dan tak berdaya yang terbunuh akibat dituduh memiliki ilmu sihir. Namun perbuatan seperti itu bertentangan dengan kitab suci dan hukum," tegasnya. (ren)

© VIVA.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar