Sabtu, 13 Oktober 2012

Home » Tiap Jam, 615 Motor Merangsek Pasar

Tiap Jam, 615 Motor Merangsek Pasar


PENJUALAN sepeda motor di Indonesia masih cukup legit. Sepanjang Januari-September 2012, tiap jam rata-rata 615 sepeda motor masuk ke pasar Indonesia. Tunggu dulu, itu baru dari para anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi).

Pabrik perakitan sepeda motor Honda.

Saat ini, ada lima produsen sepeda motor terhimpun di Aisi, yakni Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS. Satu lagi, yakni Kanzen, dikabarkan sudah tidak mencatat penjualan sepanjang 2012.
Oh ya, penjualan sepeda motor pada Sembilan bulan 2012, ternyata merosot sekitar 13,32% jika dibandingkan periode sama 2011. Tahun lalu, per akhir September, rata-rata penjualan anggota Aisi sebanyak 710 unit per jam.

Total penjualan sepeda motor per akhir September 2012 sebanyak 5,39 juta unit. Melemah sekitar 13,32% dibandingkan periode sama 2011 sekitar 6,21 juta unit.
Beberapa pemicu penurunan penjualan sepeda motor anggota Aisi itu adalah menurunnya harga komoditas seperti crude palm oil (CPO) dan batubara. Kedua komoditas tersebut memengaruhi daya beli konsumen khususnya di Sumatera dan Kalimantan.

Selain itu, penurunan penjualan juga dipengaruhi oleh penerapan kebijakan uang muka minimal 20% mulai 15 Juni 2012. Kita tahu, sebelum ada aturan tersebut, mayoritas uang muka yang dibayarkan konsumen rata-rata sekitar 10% dari harga sepeda motor. Oh ya, lebih dari 70% penjualan sepeda motor di Indonesia memanfaatkan sistem angsuran lewat lembaga pembiayaan atau multifinance.

Kembali soal penjualan sepanjang sembilan bulan 2012. Honda masih menjadi penyumbang terbesar, yakni sekitar 3,08 juta unit. Raihan Honda tersebut setara dengan sekitar 57,16% pangsa pasar motor domestik.
Sedangkan pemain kedua terbesar adalah Yamaha dengan total volume penjualan sekitar 1,84 juta unit. Yamaha menguasai 34,25% pangsa pasar motor di Indonesia.

Lantas, kenapa konsumen masih membeli sepeda motor? Sebagian besar motivasi orang membeli sepeda motor tampaknya masih belum bergeser dari alasan sebagai alat transportasi. Sepeda motor dianggap masih menjadi kendaraan yang efisien dan efektif untuk keperluan sehari-hari. Walau, di sisi lain, ada segudang risiko kecelakaan lalu lintas jalan. (edo rusyanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar