Sabtu, 12 Oktober 2013

Home » » Ada mobil murah, kendaraan di Jakarta hanya bisa jalan 25 km/jam

Ada mobil murah, kendaraan di Jakarta hanya bisa jalan 25 km/jam


Mobil murah ramah lingkungan dari Astra. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Dunia Informasi - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Oganda) Eka Sari Lorena menyesalkan keputusan pemerintah yang akan memproduksi dan menjual mobil murah di dalam negeri. Eka menyayangkan kenapa mobil tersebut dijual di dalam negeri bukan di luar negeri.

"Katanya banyak produksi lokal tapi kenapa marketnya di Indonesia. Mereka putra bangsa yang hebat pasarkan ke negara lain," ucap Eka, Sabtu (11/10).

Eka memastikan dengan adanya mobil murah akan membuat jalanan penuh atau tidak bisa bergerak sama sekali. Kondisi sekarang saja menurutnya sudah ada penurunan kecepatan rata rata mobil di jalan antar kota.

"Penurunan kecepatan ada tiap itu 2 - 4 persen. Bus sekarang Jakarta - Surabaya rata rata 40 Km per jam, itu slow skali. Kecepatan setiap 6 bulan nanti mungkin akan menurun hingga 5 - 25 km. Pasti bisa stuck," katanya.

Macetnya jalanan karena pertumbuhan kendaraan tidak diimbangi dengan pertumbuhan infrastruktur. Infrastruktur di Indonesia hanya tumbuh 0,001 persen.

"Tidak ada tambahan (infrastruktur). Tapi dimana mana infrastruktur memang lebih lambat, tapi harusnya penyelenggaraan angkutan orang kapasitas besar harusnya," tegasnya.

Keberadaan mobil murah juga dianggap tidak membawa untung sama sekali masyarakat ataupun negara. Eka menilai mobil murah nanti juga hanya akan dibeli orang mampu.

"Mobil murah nanti yang beli sama dengan yang punya mobil sekarang. Kalau menurut saya penurunan jumlah penumpang tidak ada tapi menambah jumlah kemacetan. Sehingga biaya produksi angkutan umum meningkat," tutupnya.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar