Sabtu, 16 November 2013

Home » , » 6 Ciri Transmisi yang Harus Dikenali Demi Menghindari Kerusakan

6 Ciri Transmisi yang Harus Dikenali Demi Menghindari Kerusakan

Dunia Informasi - Transmisi sebagai salah satu perangkat yang sifat penggunaannya jangka panjang. Saat sudah memasuki masa 'tua', transmisi mulai memberikan masalahnya. Perbaikan atas kerusakan transmisi bisa sangat mahal. Karena itu, penting untuk waspada dan memperhatikan pergerakan dari komponen dari hal-hal yang sifatnya tidak biasa.
Berikut beberapa gejala awal kerusakan Transmisi yang perlu kamu ketahui untuk meningkatkan kewaspadaan hingga akhirnya bisa meminimalisir kerusakan.

1. Perpindahan Transmisi Mulai Tersendat
Hal ini banyak terjadi pada mobil bertransmisi manual. Saat ingin melakukan pergesaran transmisi, tuas seolah menolak untuk dipindahkan. Biasanya ini disebabkan pelumas transmisi yang habis, viskositas yang salah (kekentalan) cairan, atau diperlukannya penyesuaian pada kabel shift atau clutch linkage.

2. Bau Terbakar
Jika tiba-tiba mencium bau oli terbakar dimana sangat pasti baunya tidak akan mirip dengan martabak manis yang diletakkan di kabin bagian tengah. Hal ini dikarenakan transmisi overheating. Fungsi pelumas pada dasarnya tidak hanya membantu melancarkan pergerakkan komponen, namun juga menjaga stabilitas suhu komponen yang dilumirinya. Beberapa kendaraan bahkan memiliki mini-radiator untuk transmisi yang tugasnya mendinginkan pelumas.
Karena itu umumnya yang menimbulkan bau terbakarnya pelumas oli pertanda transmisi panas berlebihan adalah berkurangnya volume pelumas transmisi - berkurangnya bisa dkarenakan bocor atau bahkan sifat cairan pelumas telah berubah kotor.

3. Slip pada Gear
Normalnya pada fungsi transmisi, gear mobil akan tetap pada posisi yang sudah diatur pengemudi, atau juga sistem komputer akan memindahkan sendiri gear-nya pada jangkauan RPM tertentu. Tapi pada kasus slip nya gear, secara tiba-tiba dengan sendirinya berganti posisi gear, misal dari yang sebelumnya gigi tiga tiba-tiba berpindah ke netral (pada mobi manual).
Hal ini akan sangat berbahaya jika kamu tengah berada pada kecepatan tinggi dan tiba-tiba kehilangan daya di bagian roda, bisa kehilangan kendali. Jangan hanya menggaruk kepala jika mendapati penyakit yang seperti ini, segera diperiksakan karena sudah jelas masalahnya ada di transmisi.

4. Kopling Seret
Salah satu masalah yang menghantui pengguna mobil manual adalah: kopling yang seret. Kopling yang seret dikarenakan gagal terlepasnya disk kopling dari flywheel saat menginjak pedal kopling. Kondisi ini mengakibatkan pengemudi tidak bisa memindahkan gigi karena kopling masih terlibat dalam putaran mesin. Jika dipaksakan hanya akan mengeluarkan suara seret seperti mesin penggilingan.
Untungnya perbaikan untuk kerusakan ini tidak parah dan tidak memakan banyak biaya - setidaknya tidak lebih mahal jika dibandingkan dengan masalah pada komponen transmisi lainnya. Penyebab kopling seret adalah terlalu kendurnya pedal kopling. Banyak kopling yang kosong menyebabkan kabel atau hubungan antara pedal kopling dengan disk tidak cukup melepaskan disk clutch dari roda gila (atau pressure plate).

5. Kebocoran Cairan Transmisi
Bocornya cairan transmisi terbilang masalah transmisi yang paling mudah diidentifikasi. Cairan transmisi mobil matic sangat vital untuk kapabilitas pertukaran gear, jadi sedikit saja kebocoran transmisi pada mobil matic bisa menimbulkan masalah yang cukup serius. Warna cairan transmisi mobil matic berwarna merah terang, bersih, dan sedikit berbau manis - ini ciri cairan pelumas transmisi yang bagus. Ciri oli transmisi yang harus segera diganti berwarna gelap dan berbau terbakar.
Untuk transmisi manual, pengecekan cairan transmisinya tidaklah semudah membuka kap mesin lalu menarik dipstick. Harus membuka langsung kotak transmisinya, karena itu akan membutuhkan bantuan dari sang ahli.

6. Nyala Lampu "Check Engine"
Menyalannya lampu check engine terbilang pengingat paling awal jika terjadi kerusakan pada sistem kerja transmisi. Hanya saja cahaya lampu Check Engine bisa jadi pertanda kerusakan komponen lain yang tidak berhubungan dengan transmisi. Karena itu saat lampu Check Engine menyala jangan langsung menuduh Transmisi yang jadi biangnya.
Pada mobil keluaran terbaru dipasangkan sensor pada seluruh bagian mesin yang akan mengirim informasi ke komputer jika terjadi kesalahan pada komponen tertentu. Dalam kasus transmisi, sensor bisa mengenali getaran dan mengidentifikasikan masalah lebih dulu dari yang pengemudi rasakan. Jika kamu ingin memastikan bahwa nyala lampu "Check Engine" mengarah pada pemberitahuan kerusakan Transmisi, maka tinggal menambahkan alat scan diagnostik yang khusus memonitor transmisi.

Untuk mengenali ciri-ciri yang sudah diuraikan di atas, rasanya tidak memerlukan bantuan mekanik. Pengemudi mobil sendiri sudah pasti bisa merasakan perubahan atau keanehannya. Jika sudah merasakan perubahan atau keanehan tersebut, jangan didiamkan sebelum kerusakan makin menjadi.


Semoga tips-tips ini bermanfaat.

Sumber: Otopedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar