Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Jumat, 02 Agustus 2013
Home »
News
,
Otomotif
,
Tips
»
Strategi Isi Bensin Saat Mudik, Perhitungkan Sebelum Jalan
Dengar cerita kawan Em Plus yang tahun lalu mudik. Perjalanan dari Depok ke Jogjakarta beserta teman-temannya memakai motor bebek dan matik. Sebelum berangkat, mereka mampir untuk isi bensin sampai penuh di SPBU. Kapasitas rata-rata 4 liter plus kemacetan jalur Pantura menjelang hari raya, saat masuk Cikampek harus isi lagi.
Apesnya di setiap SPBU sepanjang Pantura telah dipenuhi ratusan bikers yang harus ngisi bensin. Antrian panjang membutuhkan waktu lebih 1 jam untuk sekadar menambah 3-4 liter bensin. Karena tak mau berhenti kelewat lama, kawan Em Plus ini pun terpaksa beli bensin eceran dengan harga hampir 2 kali lipat.
Ini pilihan yang berat karena cadangan bensin di tangki sudah menipis. Mengisi di pom bensin berbarengan ratusan pemudik lain jelas makan waktu, sedang beli eceran justru harganya berlipat.
Padahal dengan perencanaan perjalanan mendetail, acara mudik ke kampung bisa lebih nyaman. Pertama, cari informasi sebanyak mungkin mengenai rute mudik.
Biasanya banyak peta mudik gratis dibagikan yang bisa jadi panduan untuk titik istirahat, bengkel servis, rumah makan dan tentunya SPBU. Lalu perkirakan konsumsi bensin motor yang dipakai, skubek lebih boros sehingga harus lebih sering isi bensin dibanding motor bebek.
Apalagi motor matik dan bebek lazimnya punya tangki kecil dibanding motor sport yang punya keran manual untuk bensin cadangan. Sehingga sebelum jarum panel bensin sudah mendekati E (Empty), jangan ditunda untuk refuelling, syukur-syukur bisa mencari SPBU yang belum banyak diserbu pemudik.
Titik kepadatan pemudik rute Pantura akan cari SPBU mulai keluar kota Karawang sampai mendekati kota Indramayu. Untuk jalur selatan karena banyak pilihan jalan, biasanya tak terjadi antrian panjang di SPBU tertentu.
Kedua lebih aman jika pengguna motor matik atau bebek bawa bekal jerigen bensin. Lumayan bisa muat bensin cadangan sampai 5-6 liter yang dalam kondisi lancar sampai 100-120 km.
(motorplus-online.com)
Strategi Isi Bensin Saat Mudik, Perhitungkan Sebelum Jalan
Dengar cerita kawan Em Plus yang tahun lalu mudik. Perjalanan dari Depok ke Jogjakarta beserta teman-temannya memakai motor bebek dan matik. Sebelum berangkat, mereka mampir untuk isi bensin sampai penuh di SPBU. Kapasitas rata-rata 4 liter plus kemacetan jalur Pantura menjelang hari raya, saat masuk Cikampek harus isi lagi.
Apesnya di setiap SPBU sepanjang Pantura telah dipenuhi ratusan bikers yang harus ngisi bensin. Antrian panjang membutuhkan waktu lebih 1 jam untuk sekadar menambah 3-4 liter bensin. Karena tak mau berhenti kelewat lama, kawan Em Plus ini pun terpaksa beli bensin eceran dengan harga hampir 2 kali lipat.
Ini pilihan yang berat karena cadangan bensin di tangki sudah menipis. Mengisi di pom bensin berbarengan ratusan pemudik lain jelas makan waktu, sedang beli eceran justru harganya berlipat.
Padahal dengan perencanaan perjalanan mendetail, acara mudik ke kampung bisa lebih nyaman. Pertama, cari informasi sebanyak mungkin mengenai rute mudik.
Biasanya banyak peta mudik gratis dibagikan yang bisa jadi panduan untuk titik istirahat, bengkel servis, rumah makan dan tentunya SPBU. Lalu perkirakan konsumsi bensin motor yang dipakai, skubek lebih boros sehingga harus lebih sering isi bensin dibanding motor bebek.
Apalagi motor matik dan bebek lazimnya punya tangki kecil dibanding motor sport yang punya keran manual untuk bensin cadangan. Sehingga sebelum jarum panel bensin sudah mendekati E (Empty), jangan ditunda untuk refuelling, syukur-syukur bisa mencari SPBU yang belum banyak diserbu pemudik.
Titik kepadatan pemudik rute Pantura akan cari SPBU mulai keluar kota Karawang sampai mendekati kota Indramayu. Untuk jalur selatan karena banyak pilihan jalan, biasanya tak terjadi antrian panjang di SPBU tertentu.
Kedua lebih aman jika pengguna motor matik atau bebek bawa bekal jerigen bensin. Lumayan bisa muat bensin cadangan sampai 5-6 liter yang dalam kondisi lancar sampai 100-120 km.
(motorplus-online.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar