Kamis, 15 Agustus 2013

Home » , » BlackBerry Kembang-kempis, Opsi Jual Pun Jadi Alternatif

BlackBerry Kembang-kempis, Opsi Jual Pun Jadi Alternatif




Menderita rugi US$ 84 juta pada triwulan I-2013 lalu, membuat produsen ponsel pintar BlackBerry Ltd. memikirkan opsi untuk tetap bertahan di industri telekomunikasi. Salah satunya mendorong penjualan perusahaan.

Melalui komite yang telah dibentuk, Blackberry yang dikenal sebagai pioner layanan push email ini tengah mengkaji berbagai opsi penyelamatan. Selain menjual, alternatif lain adalah membentuk perusahaan join ventures, atau menggandeng investor strategis demi memenangi persaingan dengan Apple, atau Google Android.

Permasalahan serius memang terus menyelimuti perusahaan asal Canada ini, usai hasil penjualan Blackberry 10 yang dirilis tujuh bulan lalu belum mampu mendongkrak kinerja perusahaan. Penjualan BB10 tetap kalah bersaing dengan iPhone, atau ponsel keluaran Samsung yang berbasis Android.

"Kami tetap mencari peluang jangka panjang untuk mempertahankan produk kami, BlackBerry 10 yang memiliki teknologi yang dimaui kosumen. Kami percaya saat ini waktu yang tepat untuk mengeksplorasi berbagai strategi alternatif," kata President and Chief Executive Blackberry Thorsten Heins, seperti dikutip Selasa (13/8).

Data dari International Data Corporation (IDC) memperlihatkan, pangsa pasar BlackBerry di dunia hanya 3,7% pada triwulan II-2013 atau berada pada titik terendah. Konsumen seakan sudah menguncapkan 'selamat tinggal' kepada Blackberry.

Mereka menganggap platform Blackberry terlalu eksklusif sehingga terjadi perpindahan layanan ke Apple atau Andriod Samsung yang memiliki fitur inovatif. Maka wajar saja jika pangsa pasar Android di seluruh dunia kini mencapai 80%.

Banyak analis sudah memperkirakan, perusahaan tidak akan bertahan lama jika masih bertahan dengan BlackBerry Messenger (BBM), meski untuk beberapa negara Blackberry masih populer.

Tercatat konsumen di Indonesia dan Nigeria masih gemar chit-chat di BB. Indonesia sendiri tercatat memiliki pengguna 12 juta user, sedangkan setengah warga Nigeria masih memegang Blackberry. Namun, hal ini tidak akan bertahan lama apalagi jika rencana Apple memproduksi ponsel murah untuk negara-negara berkembang. (Op-WEP/abc.net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar