Komet ISON mungkin akan menjadi komet paling terang yang disaksikan manusia dalam beberapa abad.
Untuk kali pertamanya, bintang berekor itu mengunjungi bagian dalam tata surya. Ia akan menawarkan pemandangan spektakuler di belahan bumi utara di bulan November dan Desember, saat kepalanya mengarah ke matahari, bersiap mencemplungkan diri ke gelegak panas Sang Surya. Meledak dan mati.
Saat ini ISON teramati bergerak di sekitar Yupiter. Astronom Dr David Whitehouse, mengatakan komet akan terlihat dengan mata telanjang di langit malam pada akhir November.
"Ekornya bisa meregang seperti cahaya yang menyorot ke langit di atas cakrawala," tulis Dr Whitehouse di situs Independent, seperti dilansir Daily Mail, (27/12/2012).
"Kemudian, ia akan berayun cepat mengelilingi matahari, melewatinya dalam jarak dua juta mil, jauh lebih dekat dari yang pernah dilakukan planet manapun."
ISON akan menjadi obyek yang bisa dilihat dengan mata telanjang selama berbulan-bulan. Namun, saat itu mendekat ke Matahari, ia akan terlampau terang. "Akan sulit dan berbahaya untuk melihatnya secara langsung tanpa instrumen apapun. Sebab, ia hanya akan berada 1 derajat dari matahari.
Ditemukan Astronom Rusia
Komet ISON ditemukan baru-baru ini oleh astronom Rusia menggunakan teleskop di International Scientific Optical Network. Orbit ISON berbentuk parabola, itu artinya ia berasal dari luar tata surya, mungkin dari awan Oort -- massa puing-puing es yang terletak 50.000 kali lebih jauh dari jarak matahari dari Bumi.
"Bola salju kotor" -- julukan untuk komet, itu akan mulai cerah saat berada di dalam orbit Jupiter, saat panas matahari mendidihkan es yang terkunci di dalamnya, mengubahnya menjadi gas.
Kemunculannya akan mengulang kegembiraan menyambut Komet Hale-Bopp, yang terbang melintasi Bumi pada tahun 1997, menetap sementara dan bersinar di langit di belahan bumi utara.
ISON akan bersinar lebih terang dari "komet paling bercahaya abad ini", yakni Komet McNaught, yang bersinar lebih terang dari Venus saat melintas di langit belahan bumi selatan pada 1965.
Meski berjuluk "bola salju kotor", komet secara umum memiliki permukaan berbatu, dengan es sarat bahan kimia di bagian dalam.
Saat es dan bahan kimia itu terkena matahari, ia akan meledak dan membentuk ekor api yang panjangnya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan kilometer.
Robin Scagell, wakil direktur Society for Popular Astronomy menyebut, komet ISON adalah penemuan luar biasa. "Komet ini akan menjadi pemandangan spektakuler di langit malam, setelah matahari terbenam di Inggris akhir November atau awal Desember tahun depan," kata dia. (Ein)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar