Jumat, 28 Desember 2012

Home » , » Atasi Banjir Jokowi Rencana Buat Tunnel Terbesar di Dunia

Atasi Banjir Jokowi Rencana Buat Tunnel Terbesar di Dunia

Jokowi Kian Mantap Bikin Tunnel Raksasa   

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia selama ini mengklaim tunnel pengendali banjir sekaligus jalan raya atau Stormwater Management and Road Tunnel alias SMART buatannya sebagai terowongan terbesar di dunia. Terowongan itu memiliki diameter 13,2 meter yang dibangun dengan biaya sebesar US$ 514 juta atau 1.889 miliar ringgit Malaysia pada 2003.

Namun, klaim Malaysia mengenai terowongan terbesar di dunia itu bisa dipatahkan. Syaratnya, Jokowi merealisasikan terowongan bawah tanah pengendali banjir Jakarta itu. Jokowi sebelumnya mengungkapkan rencana DKI untuk membangun gorong-gorong bawah tanah dengan diameter 16 meter.

Fungsi utama terowongan sepanjang 23 kilometer ini menampung air banjir. "Coba saja hitung, 16 meter dikali 16 meter dikali 23 kilometer. Berapa kubik air yang bisa ditampung dengan luas seperti itu. Hitung sendiri ya," kata dia.

Jokowi mengatakan selain menampung air, terowongan bisa difungsikan untuk hal lain, seperti jalur kabel optik, kabel listrik, penampungan air limbah, dan bahkan jalan tol.

TEMPO.COJakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo semakin mantap untuk membuat terowongan bawah tanah pengendali banjir atau deep tunnel sebagai solusi atas masalah banjir di Ibu Kota. Proyek yang diperkirakan senilai Rp 16 triliunitu tak perlu tahap uji kelayakan lagi.
"Ini sudah digagas 25 tahun,” kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Kamis, 27 Desember 2012. »Sudah ada semuanya. Diuji-uji apanya? Wong negara lain sudah ngerjain kok. Habis waktu saya hanya untuk uji-uji saja."
Jokowi kemarin sudah mengungkapkan rencananya untuk menyetujui proyek besar itu pada Januari 2013. Ia merujuk padaStormwater Management and Road Tunnel atau SMART Malaysia.
Menurut Jokowi, tunnel atau gorong-gorong raksasa itu nantinya bisa dipakai untuk keperluan lain, seperti jalur kabel optik, kabel listrik, penampungan air limbah, dan bahkan jalan tol. Supaya ada pemasukan, nantinya pengguna terowongan pengendali banjir untuk kepentingan lain harus membayar ke pemerintah daerah.
Dia mengaku telah memegang cetak biru proyek yang telah digagas pada 25 tahun silam itu. Dia berjanji memberi tahu ke publik mengenai rencana pembangunan gorong-gorong raksasa tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar