Sabtu, 31 Mei 2014

Home » » 10 Sinetron Tidak Layak Tonton versi KPI

10 Sinetron Tidak Layak Tonton versi KPI



Dunia Informasi – Sejumlah pihak menduga media khususnya televisi sebagai salah satu pemicu munculnya tindak kekerasan yang menimpa anak-anak dan remaja.

Komisioner KPI, Agatha Lily, mengungkapkan sepanjang tahun 2013 sampai April 2014, KPI menerima sebanyak 1600-an pengaduan masyarakat terhadap program sinetron dan FTV. Program itu dianggap meresahkan dan membahayakan pertumbuhan fisik dan mental anak, serta mempengaruhi perilaku kekerasan.

"Sejak 1 bulan lalu tepatnya tanggal 11 April 2014, KPI telah melakukan evaluasi program sinetron dan FTV yang disiarkan 12 stasiun televisi dalam rangka melakukan pembinaan," kata Agatha Lily dalam rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (14/5).

Dalam forum evaluasi tersebut turut hadir beberapa production house (PH) yang memproduksi program-program televisi. Namun demikian, sampai dengan hari ini, KPI masih menemukan banyak pelanggaran terhadap UU Penyiaran serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).

Jenis pelanggaran tersebut meliputi: bullying, kekerasan fisik, kekerasan verbal, menampilkan percobaan pembunuhan, adegan percobaan bunuh diri, menampilkan remaja yang menggunakan testpack karena hamil di luar nikah, adanya percobaan pemerkosaan dan sebagainya.

"Bahkan program sinetron dan FTV kerap menggunakan judul-judul yang sangat provokatif dan tidak pantas, seperti: Sumpah Pocong Di Sekolah, Aku Dibuang Suamiku Seperti Tisu Bekas, Mahluk Ngesot, Merebut Suami Dari Simpanan, 3X Ditalak Suami Dalam Semalam, Aku Hamil Suamiku Selingkuh, Pacar Lebih Penting Dari Istri, Ibu Jangan Rebut Suamiku, Istri Dari Neraka aka Aku Benci Istriku," papar Agatha Lily.

Atas pelanggaran tersebut, KPI menyatakan 10 sinetron dan FTV bermasalah dan tidak layak ditonton yakni; Ayah Mengapa Aku Berbeda (RCTI), Pashmina Aisha (RCTI), ABG Jadi Manten (SCTV), Ganteng-Ganteng Serigala (SCTV), Sinetron Diam-Diam Suka (SCTV), Sinema Indonesia (ANTV), Sinema Akhir Pekan (ANTV), Sinema Pagi (Indosiar), Sinema Utama Keluarga (MNC TV) dan Bioskop Indonesia Premier (Trans TV)

KPI dengan tegas menyatakan stasiun televisi segera memperbaiki sinetron dan FTV tersebut. Production House (PH) agar tidak memproduksi program sinetron dan FTV yang tidak mendidik. KPI juga meminta kepada orang tua tidak membiarkan anak menonton program-program tersebut.

"Anak-anak dan remaja agar selektif dalam memilih tayangan TV dan tidak menonton sinetron dan FTV yang bermasalah," katanya.

KPI juga akan memberikan sanksi kepada lembaga penyiaran yang melakukan pelanggaran dalam program-program tersebut. Terhitung sejak release ini dikeluarkan, KPI Pusat akan menindak tegas stasiun televisi yang tidak melakukan perbaikan.

"Kami meminta pertanggungjawaban pengelola televisi yang meminjam frekuensi milik publik agar tidak menyajikan program-program yang merusak moral anak bangsa," tutupnya.

# via kapanlagi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar