Spesifikasi teknis media perekam dari berbagai camcoder ternyata berbeda-beda satu dan lainnya. Mulai yang menggunakan Mini DV Cassette, Mini DVDRW, Hard Disk hingga Flash Memory Camcorder (sering dinamai Multimedia). Kemampuan teknis tiap camcoder juga bisa berbeda drastis satu dan lain. Lalu, Penamaan Handycam yang dulu populer dipakai, ternyata juga tidak bisa digunakan untuk semua jenis dan merek produk Video Camera, karena ternyata penamaan itu sudah di klaim milik SONY saja. Maka semua jenis Video Camera dinamai dengan panggilan umum, Camcoder.
Hal ketiga yang unik, dua buah camcoder dengan satu spesifikasi ukuran fisik yang besar dan kecil, ternyata memiliki dua segmen yang berbeda sama sekali. Walau pun satu camcoder kecil, apalagi jika Flash Memory Camcorder seperti Canon FS series misalkan, dilihat spesifikasinya lebih unggul, tetapi para pembeli yang menggunakan untuk jasa Videoshooting akan lebih suka membeli PANASONIC MD 10000 dibandingkan dengan FS 22 dari Canon misalkan. Mengapa demikian ?, ungkapan dari para pembeli ini membuat saya tertawa; Konsumen lebih mantap dengan bentuk kamera yang lebih besar, juga dengan Camcoder kalau direkam gambarnya dengan kamera kecil membuat mereka merasa tidak dikerjakan oleh tenaga professional. Walau spesifikasi lebih bagus dan unggul segalanya, hal ini sulit didebat karena masyarakat masih butuh penampilan.
Tinjauan fisik ini ternyata berbeda dengan para pengguna pribadi, mereka menghendaki Camcoder yang lebih praktis dan popular seperti SONY, hanya saja sudah terjadi pergeseran media perekam yang digunakan oleh mereka karena jika mengnakan Video Cassette, terpakai tiga kali saja sudah menurun drastic kualitas gambar rekamannnya. Perubahanpun menuju DVDRW dan Hard Disk, dimana kemudian lebih disukai kedua media tersebut karena praktis, dan data digital bisa direkam berulang-ulang dengan kualitas sama hingga puluhan kali untuk media DVDRW dan ribuan kali untuk Hard Disk.
Ukuran fisk ternyata juga berpengaruh, bahwa camcoder yang semakin besar akan semakin dihindari para pengguna pribadi saat ini. Maka berlombalah para produsen Camcoder mengecilkan ukuran fisik Camcoder dan terbenturlah mereka dengan ukuran fisik dari media perekamnya. Oleh sebab itu, saat dikenalkan media perekam berupa Flash Memory Multimedia (SD Card, Mini SD, Memory Stick) secara cepat dapat diadaptasi dan digunakan pada berbagai macam Camcoder dengan media perekam mungil tersebut. Ukuran fisik langsung menyusut hingga setengah dari ukuran pada Camcoder Mini DV, Hard Disk atau DVDRW. Juga, ada yang memiliki kemampuan battery bertahan sampai 3.5 jam rekam akan lebih disukai para pejalan dalam liburan panjang. Soal kapasitas ? Bahkan, ada yang menyediakan dual slot memori
Ada juga yang beralasan bahwa media perekam Mini DV memiliki kualitas standard Broadcast dan tidak mengalami kompresi saat perekaman gambar. Kasus ini sama dengan saat kamera digital masuk dan mulai menggeser Kamera Analog, semua pengguna kamera film masih ngotot bahwa kualitas gambarnya lebih bagus dari digital. Saat biaya operasional, waktu kerja dan hasil akhir mulai tampak dalam waktu berikutnya, para pengguna analog pun berpindah ke era digital. Saat ini rasanya sulit menemukan para professional yang masih bertahan dengan media analog (Film). Jika para pengguna camcoder melihat spesifikasi Camcoder Canon terbaru yang menggunakan Full HD CMOS sensor sebesar 2,39 Mega Pixel , barangkali akan mendecakkan lidah melihat hasil kualitas gambarnya.
Waktu kerja dan peralatan yang dibutuhkan oleh media MiniDV membuat orang juga berpikir, pada akhirnya saat mereka mentrasfer ke bentuk VideoCD dan mengeditnya, toh mereka juga harus merubah format digital karena konsumen sudah jarang yang memiliki Video Cassette player. Saat mengedit pun, banyak perangkat lunak tersedia, dari yang populer disini ; Ulead, Adobe dan ditambah dari pelengkap perangkat keras seperti Pinnacle & Matrox. Sementara Top-10 hari ini adalah ; CyberLink PowerDirector, Corel VideoStudio Pro X3, Adobe Premiere Elements, Magix Movie Edit Pro, Pinnacle Studio, Sony Vegas Movie Studio Platinum, Roxio Creator, Showbiz DVD, Corel DVD Movie Factory, PowerProducer.
Enam bulan yang lalu saat saya menuliskan tentang Camcoder di kolom ini, ternyata tren perubahan demikian cepat berjalan. Walau pun konsumen adalah raja, teknologi media rekam terus berjalan dan tidak akan menunggu konsumen yang berdiam diri. Pilihan anda akan berpengaruh pada masa depan produk yang anda beli ini.
Apa bedanya handycam dengan camcorder?
BalasHapusHandycam sebenarnya merupakan merek dagang dari produk camcorder keluaran sony. namuns sudah terlanjur banyak orang sering salah kaprah dengan menyebut camcorder sebagai handycam.
Camcorder mempunyai beberapa spesifikasi penting yang wajib kita pertimbangkan dalam memilih atau membelinya.
* Resolusi CCD
CCD sensor merupakan bagian yang terpenting dalam camcorder karena bagian ini yang "menangkap" gambar dan mengubahnya menjadi informasi elektronik.
Contoh spesifikasi resolusi CCD: 800K pixel CCD, 600K still picture.
Informasi tersebut berarti CCD yang digunakan mempunyai resolusi atau kepadatan 800K (800,000) titik/pixel tetapi foto yang dapat dihasilkan adalah 600K (600,000) pixel.
Memang pada umumnya, camcorder dapat juga digunakan untuk memotret seperti digital camera, walau pun hasil dan fiturnya tentu tidak sebaik dan selengkap digital camera.
Makin besar tingkat resolusi, maka makin halus gambar yang dihasilkannya, tapi waspada jika spesifikasi menyebutkan interpolation atau interpolated; Kata-kata tersebut berarti resolusi yang dihasilkan merupakan hasil kalkulasi dan bukan merupakan hasil "tangkapan" gambar yang asli.
Pada saat ini, CCD yang 3 megapixel (still picture) atau lebih merupakan pilihan yang optimum karena biasanya camcorder yang menggunakan CCD tersebut menghasilkan gambar (still picture dan video) yang cukup baik dengan harga yang tidak terlalu tinggi.
* Jumlah CCD
Dalam camcorder, umumnya warna dibentuk dari 3 warna dasar yaitu merah, hijau, biru sehingga muncul istilah RGB (Red, Green, Blue)
Jika tidak disebutkan jumlah CCDnya, maka berarti camcorder tersebut cuma memiliki 1 CCD, sehingga semua warna (Red, Green, Blue) diambil melalui CCD yang sama.
Untuk menghasilkan warna yang lebih baik, ada camcorder yang menggunakan 3 CCD untuk mengambil masing-masing warna. Camcorder dengan 3 CCD ini akan menghasilkan gambar atau video dengan warna lebih baik daripada 1 CCD.
* Media penyimpanan
Sangat tidak disarankan untuk memilih menggunakan media penyimpanan tipe lama seperti VHS karena selain hasil simpanannya tidak baik, media tersebut sulit untuk dicari kompatibilitasnya.
dari : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100730063145AAn25sR
Berikut adalah media penyimpanan yang sedang populer pada saat ini:
BalasHapusKeuntungan
Kerugian
Memory
(SD, Mini SD, Memory Stick, dll) Pemakaian ulang tidak mempengaruhi kualitas perekaman. Kapasitas relatif kecil, jika ingin kapasitas lebih besar maka harus merogoh kocek lebih dalam.
MiniDV Harga relatif murah. Seperti halnya pita kaset, pemakaian ulang akan menurunkan kualitas perekaman.
DVD Pemakaian ulang tidak mempengaruhi kualitas dengan harga perunit media relatif murah. Media mempunyai batas jumlah pemakaian ulang.
Harddisk Kapasitas besar dan pemakaian ulang tidak mempengaruhi kualitas gambar. Harga camcorder yang menggunakan media ini masih cukup tinggi.
* Connection
Sangat disarankan untuk memastikan bahwa tersedia koneksi Firewire (IEEE1394) karena koneksi ini memungkinkan transfer hasil perekaman kualitas tertinggi ke komputer untuk kemudian anda edit.
Untuk mengetahui cara memindahkan hasil camcorder anda ke komputer, silahkan baca artikel Dari Camcorder ke CD
Pada camcorder juga tersedia koneksi USB. Walau pun banyak penjual camcorder yang menyatakan bahwa koneksi USB juga dapat memindahkan rekaman kualitas tinggi, tapi nyatanya kualitas rekaman tersebut tidak bisa menyamai kualitas dari Firewire.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa ada koneksi AV out sehingga camcorder anda dapat dihubungkan ke televisi untuk melihat langsung hasil perekaman.
* Zoom
Harap perhatikan bahwa optical zoom berbeda dengan digital zoom. Optical zoom merupakan pembesaran dari hasil pengubahan kekuatan lensa, sedangkan digital zoom merupakan hasil manipulasi gambar/video yang ditangkap oleh CCD sensor.
Hasil dari optical zoom adalah sangat baik, seolah-olah kita memang bergerak mendekati obyek yang sedang direkam, sedangkan hasil digital zoom akan tampak blur pada tingkat tertentu.
dari : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100730063145AAn25sR