Pada tahun 2005, Michelin memperkenalkan "TWEEL", di London Inggris. Nama ini dicatut dari kombinasi "tire" and "wheel" artinya cukup ban dan pelek. Roda jenis ini pada awalnya diperuntukkan untuk dipakai pada kendaraan-kendaraan militer.
Daya tahannya menjadi alasan mengapa ban jenis tersebut yang dipilih. Nah, kabar terakhir menyebutkan ban tanpa angin ini siap dugunakan untuk kendaraan pribadi.
Tweel tidak mengalami proses perakitan ban tradisional pada umumnya. Sebuah solid inner hub menempel dengan as roda dan dikelilingi oleh jari-jari polyurethane yang tersusun dalam pola potongan. Dan sebuah tapak berada dibagian atasnya untuk membuat kontak dengan permukaan jalan.
Bantalan yang pada ban konvensional diisi dengan angin, maka pada ban jenis ini diisi dengan jari-jari yang mampu meregang ketika tapak tersebut bergeser.
Ketika Tweel berjalan jari-jari akan menyerap kondisi permukaan jalan dan membuat tapak menjadi fleksibel mengikuti kontur permukaan jalan baik rata maupun rusak berat.
Itulah yang menyebabkan ban ini dipakai oleh kendaraan berat atau militer. Namun Michelin baru-bari ini mengujinya pada Audi A4. hasilnya, kendaraan diklaim memiliki handling lebih responsif dibandingkan ketika menggunakan ban baisa, tulis Autoevolution, Senin (12/7/2010).
Beberapa jurnalis telibat dalam pengetesan ban ini. Meski lebih responsif terutama ketika melewati medan yang bergelombang, namun ban jenis ini menaikan kadar konsumsi bahan bakar sebesar 1 persen.
Walau masih dalam proses pengembangan, namun Michelin serius untuk terus menggarap proyek tersebut dan meyakinkan dikemudian hari kelemahan-kelamahan dari ban jenis ini bisa diatasi.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar