Rabu, 19 Maret 2014

Home » , » Manusia hidup di Planet Mars pada tahun 2100

Manusia hidup di Planet Mars pada tahun 2100



Dunia Informasi – Fisikawan kondang dunia, Stephen Hawking, mengatakan dalam setengah abad mendatang, mimpi manusia untuk mampu bertamasya dan berkoloni di luar Bumi bakal menjadi kenyataan.

Hawking optimistis, dalam 50 tahun mendatang, manusia bisa hidup di Bulan, bahkan tidak lama kemudian, manusia hidup di Planet Mars pada tahun 2100.

Prediksi itu disampaikan Hawking dalam sebuah program live dari antariksa, 'Live from Space: Lap of the Planet' pada Channel 4. Dalam program itu, Hawking berdialog dengan astronot dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS).

"Dunia kita adalah dunia tua yang terancam sempit karena perluasan populasi dan sumber daya yang makin terbatas. Kita harus mengantisipasi ancaman ini dan memiliki rencana B," ujar pria 72 tahun itu, dilansir Daily Mail, Selasa 18 Maret 2014.

Ia menegaskan, jika manusia mampu bertahan hidup dalam ratusan bahkan ribuan tahun lagi, maka itu sangat memperbesar kesempatan manusia bisa melakukan perjalanan ke antariksa untuk mengkoloni dunia baru di ruang angkasa.

"Jika sesuai skenario, saya yakin, abad ini manusia akan membuat terobosan dalam sejarah, karena masa Antariksa benar-benar terjadi," kata dia.

Program ini ingin menunjukkan bagaimana kehidupan di antariksa, khususnya ISS. Dalam salah satu skema, astronot Rick Masstracchio mengungkapkan ia melakukan kontak secara regular dengan keluarganya di rumah. Ia banyak menghabiskan waktu untuk menghubungi anak tercintanya.

Program ini juga ingin menunjukkan bagaimana kemampuan ISS dalam mengorbiti Bumi. Stasiun antariksa itu mengelilingi Bumi dengan kecepatan 28.100 kilometer per jam pada ketinggian 402 kilometer dari permukaan Bumi.

Dengan kecepatan itu, ISS mampu mengelilingi Bumi dalam waktu 90 menit saja. Dalam sehari, ISS mampu mengelilingi Bumi sebanyak 16 kali.

Selama 90 menit program, ISS mampu mengambil pencitraan gunung dan hutan di Pegunungan Andes Utara, di pantai Amerika Selatan dan kemudian memotong ke Brasil bagian selatan.

Untuk melangsungkan program siaran dari antariksa bukan perkara mudah. Kendala teknis sempat menganggu sehingga NASA sempat kehilangan sinyal dari ISS selama beberapa kali.

© VIVA.co.id

2 komentar: