Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Rabu, 06 Maret 2013
Home »
Cerita
,
Tips
»
Total Commitment
A : Aku tidak menyukai istriku lagi !
B : Pulang dan cintailah dia.
A : Anda tidak mengerti aku, aku sudah tidak
punya perasaan itu lagi.
B : Pulang dan cintailah dia.
A : Tetapi secara emosi aku berarti tidak jujur
kalau aku memperlakukan istriku seperti itu,
padahal aku tidak merasakannya.
B : Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu?
A : Tentu saja (dengan mantap).
B : Kira-kira 1 Minggu setelah Ibumu pulang dari
Rumah Sakit dan membawamu pulang, dan kamu
menangis menjerit-jerit di tengah malam karena
popokmu basah dan dia terpaksa bangun walau
tubuhnya masih sangat letih, berjalan di lantai
yang dingin tanpa alas kaki untuk mengganti
popokmu dan menyusuimu. Apakah menurutmu
dia sungguh-sungguh menikmati itu semua?
A : Tidak (menunduk).
B : Kalau begitu. Apakah Ibumu secara emosi juga tidak
jujur?
Ukuran besarnya cinta bukan karena dia
menikmati mengganti popok di tengah malam,
melainkan karena ibumu RELA melakukan itu
semua meski dia tidak begitumenyukain ya.
Pernikahan tidak hanya didasari perasaan Cinta,
lebih dari itu yaitu KOMITMEN.
Saat pertama seseorang menikahi istrinya pasti
karena cinta, tetapi cinta yang menggebu-gebu
akan padam seiring dengan berjalannya waktu.
Hanya Komitmen yang membuat Cinta manggebu-
gebu menjadi Cinta yang matang dan dewasa.
Lalu... Apa yang disebut dengan Cinta Sejati?
Cinta yang sifatnya turun ke bawah, yaitu cinta
yang tidak memikirkan untung rugi, cinta yang rela
berkorban demi seseorang yang dikasihinya. Ini
lah cinta yang harus diusahakan dalam setiap
Pernikahan.
Ada orang berkata “aku cinta kamu”... berarti:
“aku ingin memilikimu dan biarlah kamu kumiliki”
adalah cinta yang egois karena hanya bergantung
pada perasaan seseorang. Sebab perasaan akan
dimakan oleh waktu dan bisa saja perasaan ini
muncul pada diri orang lain/pasangan orang lain.
Suasana hati mudah berubah, kondisi fisik
semakin tua dan tidak menarik, komitmenlah yang
menyelamatkan pernikahan...
Berani melakukan
sebuah “tindakan” baik dalam keadaan suka
maupun tidak untuk mengasihi pasangan dan
mempertahankan Pernikahan yang telah
Allah anugerahkan.
Total Commitment
A : Aku tidak menyukai istriku lagi !
B : Pulang dan cintailah dia.
A : Anda tidak mengerti aku, aku sudah tidak
punya perasaan itu lagi.
B : Pulang dan cintailah dia.
A : Tetapi secara emosi aku berarti tidak jujur
kalau aku memperlakukan istriku seperti itu,
padahal aku tidak merasakannya.
B : Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu?
A : Tentu saja (dengan mantap).
B : Kira-kira 1 Minggu setelah Ibumu pulang dari
Rumah Sakit dan membawamu pulang, dan kamu
menangis menjerit-jerit di tengah malam karena
popokmu basah dan dia terpaksa bangun walau
tubuhnya masih sangat letih, berjalan di lantai
yang dingin tanpa alas kaki untuk mengganti
popokmu dan menyusuimu. Apakah menurutmu
dia sungguh-sungguh menikmati itu semua?
A : Tidak (menunduk).
B : Kalau begitu. Apakah Ibumu secara emosi juga tidak
jujur?
Ukuran besarnya cinta bukan karena dia
menikmati mengganti popok di tengah malam,
melainkan karena ibumu RELA melakukan itu
semua meski dia tidak begitumenyukain ya.
Pernikahan tidak hanya didasari perasaan Cinta,
lebih dari itu yaitu KOMITMEN.
Saat pertama seseorang menikahi istrinya pasti
karena cinta, tetapi cinta yang menggebu-gebu
akan padam seiring dengan berjalannya waktu.
Hanya Komitmen yang membuat Cinta manggebu-
gebu menjadi Cinta yang matang dan dewasa.
Lalu... Apa yang disebut dengan Cinta Sejati?
Cinta yang sifatnya turun ke bawah, yaitu cinta
yang tidak memikirkan untung rugi, cinta yang rela
berkorban demi seseorang yang dikasihinya. Ini
lah cinta yang harus diusahakan dalam setiap
Pernikahan.
Ada orang berkata “aku cinta kamu”... berarti:
“aku ingin memilikimu dan biarlah kamu kumiliki”
adalah cinta yang egois karena hanya bergantung
pada perasaan seseorang. Sebab perasaan akan
dimakan oleh waktu dan bisa saja perasaan ini
muncul pada diri orang lain/pasangan orang lain.
Suasana hati mudah berubah, kondisi fisik
semakin tua dan tidak menarik, komitmenlah yang
menyelamatkan pernikahan...
Berani melakukan
sebuah “tindakan” baik dalam keadaan suka
maupun tidak untuk mengasihi pasangan dan
mempertahankan Pernikahan yang telah
Allah anugerahkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar