Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Sabtu, 30 Maret 2013
Home »
IPTEK
,
Teknologi
»
Buggy Car SMKN 8 siap terjang medan ekstrem Bandung
Dunia Informasi - Nama 'Buggy Car' sengaja dipilih untuk menyebut mobil buatan siswa SMKN 8 Bandung. Mobil ini dirancang khusus untuk medan off road dengan bentuk ekstrem disokong mesin berkapasitas 1500 cc.
Mobil off road berhasil menempuh uji kelaikan dan sanggup menempuh medan yang tergolong parah. Misalnya, tempat rekreasi adventure yang berada di kawasan Bandung Utara dan Bandung Selatan telah ditaklukkan oleh karya 'barudak' Bandung ini.
"Pernah salah satu tempat rekreasi adventure menggunakan mobil ini untuk disewa-sewakan ke pengunjung. Hasilnya cukup memuaskan, tidak ada kendala sama sekali," ujar Wakil Kepala Sekolah Hubungan Industri SMKN 8 Bandung Abdurahman Hidayat.
Mobil yang sekilas mirip mainan Tamiya, kali pertama diproduksi pada tahun 2009. Hal itu terwadahi oleh program 'SMK Bisa' yang dicetuskan pemerintah pusat.
Terciptanya dua unit Buggy Car ternyata tidak mampu membuat para siswa SMKN 8 Bandung puas. Merasa butuh tantangan baru, mereka membuat Buggy Car berwarna kuning tahun 2011 dengan mesin rancangan sendiri.
Saat diuji coba, Buggy Car generasi termuda mampu melaju pada kecepatan 100 Km/jam. "Jadi, kalau yang Buggy biru dan merah menggunakan mesin eks Toyota Vios, yang kuning ini justru mereknya SMK. Semua mesin berkapasitas 1500 cc dilengkapi Electronic Fuel Injection dengan sistem pendingin," ujar Hidayat..
Untuk pengerjaan, Hidayat menerangkan, dibutuhkan waktu 3 hingga 6 bulan untuk satu unit Buggy Car dan menelan biaya sebesar Rp 40 juta hingga Rp 50 juta. "Itu tergantung kebutuhannya, misalkan yang produksi 2012 bannya dibikin lebih lebar, kan cukup mahal juga," tutur dia.
Sebagai buah karya SMKN 8 yang menyebut diri sebagai Anak Bandung Cinta Damai (ABCD), Buggy pun mulai dilirik publik meski bukan untuk dipasarkan. Namun demikian, Buggy Car dibanderol dengan harga Rp 75 juta dan membuat beberapa SMK di kawasan Sumatera menjadikan mobil ini sebagai percontohan.
(merdeka/30/3/13)
Buggy Car SMKN 8 siap terjang medan ekstrem Bandung
Dunia Informasi - Nama 'Buggy Car' sengaja dipilih untuk menyebut mobil buatan siswa SMKN 8 Bandung. Mobil ini dirancang khusus untuk medan off road dengan bentuk ekstrem disokong mesin berkapasitas 1500 cc.
Mobil off road berhasil menempuh uji kelaikan dan sanggup menempuh medan yang tergolong parah. Misalnya, tempat rekreasi adventure yang berada di kawasan Bandung Utara dan Bandung Selatan telah ditaklukkan oleh karya 'barudak' Bandung ini.
"Pernah salah satu tempat rekreasi adventure menggunakan mobil ini untuk disewa-sewakan ke pengunjung. Hasilnya cukup memuaskan, tidak ada kendala sama sekali," ujar Wakil Kepala Sekolah Hubungan Industri SMKN 8 Bandung Abdurahman Hidayat.
Mobil yang sekilas mirip mainan Tamiya, kali pertama diproduksi pada tahun 2009. Hal itu terwadahi oleh program 'SMK Bisa' yang dicetuskan pemerintah pusat.
Terciptanya dua unit Buggy Car ternyata tidak mampu membuat para siswa SMKN 8 Bandung puas. Merasa butuh tantangan baru, mereka membuat Buggy Car berwarna kuning tahun 2011 dengan mesin rancangan sendiri.
Saat diuji coba, Buggy Car generasi termuda mampu melaju pada kecepatan 100 Km/jam. "Jadi, kalau yang Buggy biru dan merah menggunakan mesin eks Toyota Vios, yang kuning ini justru mereknya SMK. Semua mesin berkapasitas 1500 cc dilengkapi Electronic Fuel Injection dengan sistem pendingin," ujar Hidayat..
Untuk pengerjaan, Hidayat menerangkan, dibutuhkan waktu 3 hingga 6 bulan untuk satu unit Buggy Car dan menelan biaya sebesar Rp 40 juta hingga Rp 50 juta. "Itu tergantung kebutuhannya, misalkan yang produksi 2012 bannya dibikin lebih lebar, kan cukup mahal juga," tutur dia.
Sebagai buah karya SMKN 8 yang menyebut diri sebagai Anak Bandung Cinta Damai (ABCD), Buggy pun mulai dilirik publik meski bukan untuk dipasarkan. Namun demikian, Buggy Car dibanderol dengan harga Rp 75 juta dan membuat beberapa SMK di kawasan Sumatera menjadikan mobil ini sebagai percontohan.
(merdeka/30/3/13)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar