Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Kamis, 14 Maret 2013
Home »
News
»
Inilah Pemicu Harga Bawang Naik Versi DPR
Bawang putih - Inilah.com
INILAH.COM, Jakarta - Musim penghujan diduga menjadi penyebab gagalnya produksi bawang merah dan bawang putih sehingga pasokan sangat terbatas.
"Pada musim hujan bawang putih dan merah tidak bisa produksi, karena umbinya di penghujan tidak subur bahkan cenderung busuk," ujar anggota komisi IV, Muradi Darmansyah di DPR, Rabu (13/3/2013).
Menurut dia, kondisi bawang putih dan bawang merah itu tidak tahan lama. Masa panen juga tiap empat bulan saja. Penyerapan pasokan ke gudang dari petani mengalami keterlambatan. Lagi pula bawang putih hanya memasok 10% kebutuhan dalam negeri dan sisanya masih harus impor. "Itu yang membuat tengkulak menaikkan harga karena berambang (bawang) hanya panen empat bulan," tuturnya.
Muradi mendukung apabila pemerintah mengambil langkah untuk melakukan impor kedua komoditas tersebut. "Oleh karena itu darurat, sah saja impor karena diatur juga dalam ASEAN trade. Kalau pasokan kita kurang, (negara) tetangga ada, kenapa nggak ngambil," terang Muradi.
Lanjut Muradi, impor dilakukan hanya untuk menetralisir harga bawang agar menjadi lebih murah. Sebab harganya cukup menyumbang inflasi yang cukup besar. "Ini untuk menetralisir dan menekan inflasi, dan impor juga harus melihat masa panen. Jika panen jangan impor lah," ucapnya.
Harga bawang putih di pasar Induk Kramatjati, Jakarta Selatan sudah menembus Rp60 per kilogram. Sementara bawang merah sudah mencapai Rp40 ribu per kilogram. [hid]
sumber
Inilah Pemicu Harga Bawang Naik Versi DPR
Bawang putih - Inilah.com
INILAH.COM, Jakarta - Musim penghujan diduga menjadi penyebab gagalnya produksi bawang merah dan bawang putih sehingga pasokan sangat terbatas.
"Pada musim hujan bawang putih dan merah tidak bisa produksi, karena umbinya di penghujan tidak subur bahkan cenderung busuk," ujar anggota komisi IV, Muradi Darmansyah di DPR, Rabu (13/3/2013).
Menurut dia, kondisi bawang putih dan bawang merah itu tidak tahan lama. Masa panen juga tiap empat bulan saja. Penyerapan pasokan ke gudang dari petani mengalami keterlambatan. Lagi pula bawang putih hanya memasok 10% kebutuhan dalam negeri dan sisanya masih harus impor. "Itu yang membuat tengkulak menaikkan harga karena berambang (bawang) hanya panen empat bulan," tuturnya.
Muradi mendukung apabila pemerintah mengambil langkah untuk melakukan impor kedua komoditas tersebut. "Oleh karena itu darurat, sah saja impor karena diatur juga dalam ASEAN trade. Kalau pasokan kita kurang, (negara) tetangga ada, kenapa nggak ngambil," terang Muradi.
Lanjut Muradi, impor dilakukan hanya untuk menetralisir harga bawang agar menjadi lebih murah. Sebab harganya cukup menyumbang inflasi yang cukup besar. "Ini untuk menetralisir dan menekan inflasi, dan impor juga harus melihat masa panen. Jika panen jangan impor lah," ucapnya.
Harga bawang putih di pasar Induk Kramatjati, Jakarta Selatan sudah menembus Rp60 per kilogram. Sementara bawang merah sudah mencapai Rp40 ribu per kilogram. [hid]
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar