Senin, 14 April 2014

Home » » Eks PM Malaysia Akui Negaranya Suka Tiru Indonesia

Eks PM Malaysia Akui Negaranya Suka Tiru Indonesia




Dunia Informasi – Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menjelaskan penyebab banyaknya kesamaan budaya antara RI dengan Malaysia. Menurut Mahatir, Malaysia memang tidak memiliki ide sehingga banyak meniru Indonesia.

Pernyataan Mahathir itu dilontarkan ketika memberikan ceramah umum dengan tajuk: Malaysia-Indonesia: kini, sekarang dan selamanya pada Senin, 14 April 2014 di Menara Mega, Jakarta Selatan. Dia mengatakan ada sekitar 100 ribu penutur asing yang kini tengah belajar di berbagai institusi di Indonesia.

"Malaysia adalah negara yang suka meniru karena kami tidak punya ide. Oleh sebab itu kami meminjam. Kami tiru Indonesia karena ada sesuatu dengan Indonesia," ujar Mahathir.

Oleh sebab itu, kata dia, tidak heran apabila ada kemungkinan budaya kedua negara yang mirip.

Namun, dia buru-buru mengklarifikasi dengan menyebut bukan hanya Indonesia saja yang menjadi inspirasi bagi mereka, namun Malaysia juga meniru dari Jepang dan Korea Selatan.

"Kami akan terima yang baik-baik dari Indonesia dan menolak yang buruk. Selain itu kami belajar dari pengalaman Indonesia dan kami sendiri," kata Mahatir.

Kata Mahathir, jumlah pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Malaysia pun tidak sedikit. Kedua arus pergerakan manusia ini saling menguntungkan, karena masing-masing membawa masuk uang.

"Kami berharap masing-masing kebaikan yang dimiliki dapat saling melengkapi demi kemajuan pembangunan kedua negara," imbuh dia.

Konflik klaim budaya antara Malaysia dengan RI kembali memanas ketika di tahun 2009 lalu, Negeri Jiran itu meluncurkan sebuah iklan yang tayang di saluran televisi luar negeri, Discovery TV.

Mengambil tajuk "Enigmatic Malaysia", di dalam iklan itu terdapat secuplik tayangan Tari Pendet asal Bali. Hal ini seolah-olah menjelaskan kepada publik internasional bahwa Tari Pendet berasal dari Malaysia.

Kasus ini turut disoroti oleh media internasional, salah satunya media Australia. Harian The Australian menulis artikel dengan judul Malaysia Steals Bali Dance.

Selain Tari Pendet, Malaysia juga pernah mengklaim lagu Rasasayange, angklung dan Tari Reog asal Ponorogo, Jawa Timur sebagai bagian dari budaya mereka. (eh)


© VIVA.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar