Dunia Informasi – Dua gol pemain tengah Kolombia, James Rodriguez, ke gawang Uruguay (29/6/2014) sukses antar timnya masuk ke delapan besar Piala Dunia 2014. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)
Liputan6.com, Jakarta Bagi yang beraktivitas fisik ringan saja, puasa bisa jadi menjadi tantangan tersendiri. Apalagi untuk para atlet sepakbola yang berlaga di Piala Dunia 2014. Stamina fisik yang optimal selama latihan dan pertandingan yang padat pasti dibutuhkan.
Satu hal yang perlu diwaspadai adalah tercukupinya kebutuhan air dalam tubuh. Karena dehidrasi pasti menjadi tantangan terberat saat puasa.
Suhu udara dan iklim yang panas serta kelembaban udara yang tinggi di Brasil membuat puasa makin terasa berat. Bahkan, pada laga perenambelas antara Belanda dan Meksiko, dua kali break dilakukan karena cuaca begitu panas. Tak heran, beberapa pemain memilih tidak menjalankan ibadah puasa, di antaranya Mesut Ozil dan Bacary Sagna.
Seperti dikutip dari laman France24 (30/6/2014), dehidrasi yang terjadi pada atlet yang sedang menjalani aktivitas fisik yang padat bisa meningkatkan risiko cedera.
"Cedera meningkat terutama pada lumbar, sendi, dan otot", tutur Hakim Chalabi, seorang mantan dokter klub Paris-Saint-German yang telah banyak bekerja dengan pemain sepak bola yang berpuasa yang kini jadi tim ahli FIFA untuk masalah ini.
Untuk mengatasi masalah ini, Chalabi menyebutkan agar para pemain meningkatkan asupan gizi saat berbuka maupun sahur. "Pemain pun harus terhidrasi dengan baik, juga tidur siang yang untuk memulihkan fisik" tambah Chalabi.
Madjid Bougherra, salah satu pemain veteran serta kapten tim nasional Aljazair telah mengikuti panduan ini selama bertahun-tahun dan berhasil menjalani puasa dengan baik.
"Saat puasa dan menjalani aktivitas fisik yang berat paling sulit untuk tetap terhidrasi. Namun saya merasa kondisi fisik saya mampu melakukan puasa sejauh ini,"tambah Bougherra.
# via liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar