Jumat, 25 Juli 2014

Home » » Saat Comal Sudah Bisa Dilewati, Jalur Selatan Putus Juga

Saat Comal Sudah Bisa Dilewati, Jalur Selatan Putus Juga



Dunia Informasi – Persiapan jalur mudik tahun ini banyak mengalami kekurangan. Setelah jembatan Comal di Pemalang ambles akibat pondasi keropos, kini giliran jalur Selatan yang mengalami kerusakan.

Dari pengamatan lapangan pondasi Jembatan Cibaruyan di Ciamis longsor. Kini jalur penghubung antara Rajapolah dan Ciamis itu ditutup total.

Dari data yang dihimpun, jembatan itu ambrol sejak hari Kamis dini hari (24/7). Hal itu dipicu derasnya aliran air sungai di bawah jembatan. Semakin lama aliran air sungai semakin deras.

Hal itu membuat membuat pondasi jembatan yang terbuat dari beton itu pun tergerus. Lama-kelamaan sisi kiri pondasi jembatan pun tidak kuat menahan desakan dan akhirnya ambrol.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto tidak menampik ketika dikonfirmasi. Dia menjelaskan bahwa kini pihaknya sudah menerjunkan tim teknis untuk menangani kerusakan jembatan Cibaruyan. "Tim Bina Marga sudah ada di lokasi. Segera kami tangani," jelasnya kemarin (24/7).

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Djoko Murjanto mengatakan untuk penanganan sementara pihaknya akan menempatkan jembatan bailey atau jembatan rangka baja yang bisa dipindah-pindah. Rencananya sore kemarin sudah dipasang. "Pengerjaan akan berjalan cepat. Mungkin 2-3 hari," paparnya.

Menurut Djoko, kerusakan itu disebabkan dua factor. Yakni usia jembatan yang sudah tua sehingga mengakibatkan kondisinya tidak kokoh lagi. Selain itu, curah hujan yang tinggi mengakibatkan arus air sungai bertambah kencang. "Sehingga pondasi cepat tergerus," jelasnya.

Menurut Djoko dampak kerusakan jembatan itu tidak seperti jembatan comal. Sebab, masih banyak jalur alternatif lain yang bisa digunakan untuk mengalihkan transportasi.

"Kalau comal kan jembatan vital. Kalau lalu-lintas jembatan Cibaruyan bisa dialihkan ke jalan lain," jelasnya.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan pihaknya sudah membuat jalur alternatif sebagai dampak kerusakan jembatan Cibaruyan.

Pihaknya sudah bekerjasama dengan kepolisian untuk membuat rekayasa lalu-lintas. Bambang mengatakan jalur itu akan di tutup sementara. "lalu-lintas akan dilewatkan ke kota," jelasnya.

Bambang mengatakan kerusakan jembatan tidak akan mengakibatkan kemacetan panjang. Sebab jalur selatan tidak sepadat dibandingkan jalur pantura.

Menurut dia, jalur pantura selain menjadi jalur lebaran juga menjadi jalan pengiriman logistik antar daerah. "Kami yakin tidak akan macet. Ini beda dengan comal," terangnya.

Terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Soeroyo Alimoeso menegaskan bahwa jembatan Comal kini sudah bisa dilintasi kendaraan. Namun hanya kendaraan ringan yang diperbolehkan untuk melintas.

"Yang boleh melintas mobil pribadi dan kendaraan rodam dua. Sedangkan angkutan umum harus melintas di jalur alternatif," jelasnya.

Soeroyo menyatakan dengan kembali beroperasinya jembatan comal maka kemacetan di jalur tengah dan selatan bisa dikurangi. Menurut data selama ini kurang lebih 80 persen jalur pantura dilewati kendaraan setiap harinya.

"Dengan kembali digunakan jembatan comal maka bisa mengurangi kepadatan jalur tengah dan selatan. 60 persen kendaraan akan lewat comal lagi," jelasnya.

Terpisah Menteri Perhubungan E.E Mangindaan mengatakan kemacetan pasti tetap terjadi di sekitar jembatan comal. Sebab, biasanya jalur itu bisa dilalui sampai ermpat kendaraan.

"Kini baru lajur dari Jakarta menuju Semarang yang bisa dilewati. Sedangkan Semarang ke Jakarta masih ditutup," paparnya.

Dia menambahkan, kemacetan di Comal akan terus diatasi. Petugas dishub pemda setempat akan terus berjaga di tempat itu. Selain itu rambu-rambu juga dipasang sebagai penujuk bagi pemudik yang melintas di jalur tersebut. "

Diberitakan sebelumnya jembatan Comal di Pemalang ambles pada hari Jumat (18/7). Hal itu disebabkan pondasi jembatan yang tergerus karena banjir pada bulan Februari lalu.

Sumber : http://www.jpnn.com/read/2014/07/25/248261/Comal-Sudah-Bisa-Dilewati,-Giliran-di-Selatan-Rusak-#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar