Sabtu, 14 Juli 2012

Home » 8 Tips Memperbaiki Kebiasaan Buruk

8 Tips Memperbaiki Kebiasaan Buruk




Kebiasaan buruk seringkali susah untuk dihindari. Namun berawal dari niat, yakinlah bahwa kita bisa merubah kebiasaan buruk kita.

Berikut beberapa 8 tips dari pakar Tina B. Tessina, Ph.D untuk memperbaiki kebiasaan buruk yang sering anda lakukan:

1. Sering Terlambat
Sering terlambat itu obatnya ada dua: belajar memperkirakan waktu lebih baik dan jadilah orang yang lebih terorganisir. Mungkin salah satu alasan terpenting untuk mengobati keterlambatan Anda adalah karena hal ini dianggap menyakiti orang lain maka Anda bisa mendapatkan opini bagus darinya.

Jika rekan Anda terlambat, berhentilah menunggu! Aturlah masa tenggang (misalnya 15 menit) dan jika dia melampaui waktu itu maka tinggalkan dia. Jangan lupa tinggalkan pesan bagaimana si dia bisa menemui Anda kembali. Selain Anda tak memaksakan jadwal orang lain, Anda akan terkejut betapa cepatnya dia akan belajar tepat waktu.

2. Sering Marah atau Tersinggung


Mudah marah atau tersinggung merupakan cara yang baik untuk menghukum diri Anda sendiri. Kondisi ini menaikkan tekanan darah dan cenderung menciptakan masalah sepele bagi orang lain. Kemarahan juga membuat Anda tak bisa berpikir jernih dan menyebabkan ketidaknyamanan serta membuat orang lain sulit untuk bekerja dan bersosialisasi dengan Anda.

Untuk mengubah kebiasaan ini, Anda harus mengembangkan kedewasaan emosional. Pahami jika kemarahan Anda itu akan dilihat orang lain bukan sebagai kekuatan akan tetapi sikap kekanak-kanakan. Bahkan hal ini akan membuat Anda merugi lebih banyak dari yang seharusnya Anda dapatkan.

Oleh karena itu belajarlah untuk mengendurkannya dan mengurangi ekspektasi Anda yang terlalu tinggi. Perbolehkan orang lain untuk menjadi dirinya sendiri dan jika Anda marah, cobalah hitung angka 1-10 dan ambil napas dalam-dalam sebanyak tiga kali. Bisa juga dengan mengikuti latihan yoga, meditasi atau tai chi. Aktivitas fisik yang berat juga bisa jadi cara yang luar biasa untuk membakar kemarahan yang berlebihan. Jika tak ada yang mempan, datangi terapis.

3. Tak Percaya Diri dengan Kemampuan
Merasa tak aman dan tak percaya diri dengan kemampuan diri sendiri tentu membuat Anda sangat tertekan, namun sebenarnya hal itu ada gunanya juga. Jika Anda benar-benar tidak memiliki kesiapan untuk menjalankan pekerjaan yang diamanahkan, jangan takut bertanya atau meminta bantuan. Tak masalah jika Anda harus jadi pemula di satu bidang meski Anda merupakan pakar di bidang lainnya.

Jika Anda tidak mencoba berpura-pura lebih baik dari kondisi sebenarnya maka Anda akan mendapatkan lebih banyak bantuan. Terimalah hal ini secara perlahan-lahan dan izinkan diri Anda untuk belajar sembari berjalan. Terlepas dari itu, dukunglah diri Anda dan jangan mengkritik diri Anda sendiri terlalu keras.

4. Bersikap Berlebihan
Sering bersikap berlebihan itu bisa jadi tanda Anda terlalu berharap pada kemampuan diri sendiri dan mencoba mengendalikan segalanya.

Oleh karena itu kurangi ekspektasi pencapaian Anda dan izinkan orang lain untuk membantu Anda dengan caranya sendiri. Untuk jangka panjang, berada dalam sebuah tim akan terasa lebih efisien daripada mencoba untuk mengatasi segalanya sendirian dan kewalahan.

5. Tak Punya Banyak Waktu untuk Meredakan Stres
Kondisi ini merupakan perpanjangan tangan dari sikap berlebihan. Oleh karena itu belajarlah untuk menjadwalkan waktu relaks Anda sendiri. Jika waktu pribadi Anda dijadwalkan layaknya pekerjaan atau kegiatan Anda lainnya maka Anda akan cenderung untuk melakukannya.

Bisa juga dengan bergabung dalam sebuah komunitas tertentu yang bertemu secara rutin untuk melakukan aktivitas santai seperti menari, olahraga atau meditasi, bisa juga dengan menjadwalkan pijat, manicure atau facial rutin.

6. Sering Merasa Tegang dan Cemas
Jika tingkat kecemasan Anda tinggi, mungkin Anda butuh terapi. Hal ini karena kecemasan dan serangan panik merupakan salah satu hal termudah untuk diperbaiki dalam sebuah sesi konseling.

Mungkin sebelumnya Anda telah terjebak dalam self-talk negatif yang berkepanjangan sehingga membuat Anda terus merasa gelisah terhadap segala hal. Atasi hal itu dengan afirmasi atau doa untuk melawan komentar-komentar negatif yang ada dalam pikiran Anda. Kemudian belajarlah untuk menarik nafas dalam-dalam ketika merasa cemas karena ini akan memperlambat detak jantung dan membuat Anda tenang.

7. Sering Pesimis
Sikap negatif semacam ini merupakan hasil dari self-talk negatif yang mungkin sudah dipelajari sejak kecil.

Ada banyak buku motivasi diri yang akan menuntun Anda untuk mempelajari perubahan alami terhadap kehidupan. Gunakan teknik seperti berdoa dan afirmasi, menghitung berkah Tuhan yang Anda dapatkan dan menyiapkan target-target kecil setiap harinya agar Anda tak lagi pesimis.

8. Terganggu akibat Konflik dengan Orang Lain
Segala jenis konflik pasti membuat Anda marah. Oleh karena itu, kurangi jumlah konflik dalam hidup Anda seperti dengan pengurangan kemarahan dan self-talk positif yang akan berkontribusi untuk meningkatkan hubungan Anda dengan orang lain.

Disamping itu, Anda dapat mempelajari teknik sosial yang lebih baik misalnya aktif mendengarkan, memandang hal-hal secara positif, negosiasi untuk mencapai win-win solution dan komunikasi yang jelas untuk akan melenyapkan sumber konflik.

Belajarlah untuk mendengarkan orang lain (bahkan jika Anda tak sepakat dengannya) dan sebelum berbicara, pertimbangkan bagaimana perasaan orang lain ketika Anda melontarkan kata-kata itu. Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan olehnya dan lebih penting lagi berpikirlah sebelum bereaksi terhadap orang lain.

9. Merasa Usang
Usang adalah hasil dari perasaan berlebihan dan tidak efektif untuk jangka waktu yang lama. Meski sebagian besar dari Anda bisa menghadapi sejumlah kecil frustasi atau perasaan kewalahan namun jika hal ini berlangsung terlalu lama maka kita akan kehilangan seluruh motivasi dan menjadi usang.

Motivasi datang dari selebrasi atau perayaan dan apresiasi jadi belajarlah untuk merayakan setiap pencapaian Anda sekecil apapun dan carilah apresiasi ketika Anda membutuhkannya. Jika Anda bermasalah melakukannya, mungkin ini waktunya untuk membuat perubahan pada karir atau aspek hidup Anda lainnya.

10. Kesepian
Kesepian mungkin bukanlah hasil dari kondisi yang benar-benar sendirian namun lebih karena kesalahpahaman atau tidak dihargai. Orang-orang seringkali mengisolasi dirinya sendiri karena merasa tidak mampu berada dalam sebuah situasi sosial.

Hargai teman-teman yang Anda miliki dan buatlah pertemanan baru dengan menghadiri kelas-kelas atau komunitas lain dimana Anda bisa fokus untuk itu. Hal ini akan menambah kontak Anda dengan orang lain serta memberi Anda suatu kesamaan dengannya. Waspadalah jika Anda terlalu banyak menghabiskan waktu di depan komputer atau ngobrol online karena aktivitas semacam ini justru akan menyerap waktu Anda namun memberi manfaat lebih sedikit untuk menghilangkan kesepian.

Pastikan Anda menjadwalkan sejumlah waktu tertentu untuk bertemu dengan seorang teman sedikitnya sekali seminggu dan jika Anda tidak memiliki teman lalu gunakan waktu itu untuk mengambil sebuah kelas atau bergabung dengan sebuah komunitas (misalnya klub buku atau komunitas olahraga) yang akan memberi Anda kesempatan untuk bertemu teman-teman baru.

sumber : FP ilmu & wawasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar