Kabut tebal tiba-tiba saja turun di kawasan Cikupa dan Tigaraksa, Tangerang. Akibat kabut ini jarak pandang menjadi sangat terbatas.
"Tiba-tiba saja berkabut, jalanan jadi tidak jelas karena jarak pandang terbatas," kata Fajar, warga Cikupa, kepada detikcom, Kamis (20/2/2014).
Fajar sempat menjepret kondisi kabut tebal itu dan mengirimkannya ke pasangmata.com. Menurutnya kabut itu terlihat sekitar pukul 06.30 WIB di perumahan Citra Raya, Tangerang, Banten. "Kendaraan harus menyalakan lampu untuk bisa melintas. Ini sangat tak biasa terjadi," katanya.
Kabut juga turun di kawasan Tigaraksa, Tangerang. Kabut ini turun sekitar pukul 06.30 WIB hingga pukul 07.30 WIB. Hendri, warga Komplek Pemda Tigaraksa, juga memfoto kabut tersebut.
"Sekitar satu jam-an kabutnya, kemudian hilang karena matahari mulai bersinar," katanya.
Kabut juga pernah menyelimuti Jakarta pada Juni 2012 lalu. BMKG menyatakan hal ini berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor yang terperangkap di atmosfer bagian bawah sehingga membuat
Jakarta seperti berkabut.
Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik BMKG Hadi Widiatmoko mengatakan 'kabut' tipis yang terjadi hari ini berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor yang terperangkap di atmosfir bagian bawah. Asap hasil gas buang ini tidak bisa naik ke lapisan yang lebih tinggi.
"Peristiwa ini disebabkan karena adanya inversi cuaca. Lapisan inverse membuat smog terperangkap di bagian bawah atmosfir," katanya. Asap tipis ini terlihat jelas di berbagai kawasan di Jakarta seperti
Senayan, Bundaran HI, hingga Mampang dan Kalibata. Asap ini membuat bangunan-bangunan pencakar langit terlihat kelabu. Asap ini akan menghilang bila sinar matahari muncul. Sementara itu,
sejak pagi langit Jakarta mendung.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar