Rabu, 23 Januari 2013

Home » » Tips Menghadapi Psikotest (1)

Tips Menghadapi Psikotest (1)



oleh : Ahmad Nur Irsan Finazli*

Anda mau lulus tes psikologi, gampang aja saudara. Tidak perlu susah-susah nyogok sana-sini, baca buku prediksi tes sana-sini. Cukup dengan datang ke tempat tes tepat waktu, duduk sesuai nomer urut tes, berdoa, dengarkan instruksi Sang Tester, tanyakan hal-hal yang memang perlu ditanyakan dan memang anda perlu penjelasan lebih lanjut. Jawablah dengan apa adanya sesuai instruksi dan keadaan diri anda saat ini yang sebenarnya.
Yang pasti, jadikan Anda sebagai bintang pada setiap sesi tes. Tapi ingat bintang yang bersinar karena keunggulan budi pekerti, tentunya. Bukan bintang pelopor curi start ataupun keributan bahkan kekacauan.


Coba anda baca sharing dari saya mengenai persiapan lulus psikotes dengan gampang. Setelah itu anda resapi, renungkan sedalam-dalamnya, atau ‘waqfah’ yakni berhenti sejenak untuk memahami dan meresapi serta mengevaluasi persiapan yang telah dilakukan. Barulah anda action, berjuang, bermujahadah untuk menjawab setiap aitem soal secara sadar. Ingat secara sadar dan sadar.
Sadar disini adalah bahwa anda mengikuti psikotes ini memang kemauan sendiri, tahu bentuk kerjaannya nanti mengenai job description atau uraian tugas dan posisi apa yang akan dipegang. Paham resiko yang akan ditanggung setelah diterima kerja, atau dengan kata lain sampeyan mengerti tentang konsekuensi kedepannya jika diterima atau tidaknya.


Sharing dari saya hanya berlaku agar lulus tes psikologi bukan tes akademik, bukan juga tes praktikum. Pertama, Istirahat yang sangat cukup artinya selalu luangkan waktu untuk enjoy karena istirahat tidak selalu harus dengan tidur. Menikmati suasana hati yang tenang dengan merasakan hangatnya secangkir teh bikinan sendiri sambil melihat keagungan Allah SWT melalui rintik air hujan yang sedang turun, itu juga merupakan istirahat.



Kedua, karena ini tes kejiwaan tentu saja anda harus persiapan mental. Apa yang harus dilakukan, siapkan diri anda untuk bersikap sebagai diri sendiri yang berwibawa. Menyiapkan diri menghadapi situasi tes, yaitu sebagai peserta tes yang mendengarkan dan melaksanakan semua instruksi dan perintah tester atau psikolog pengetes.


Ingat, menyiapkan mental sebelum berjuang sangat urgen. Siap sebelum berjuang adalah merupakan separo kemenangan. Setengahnya ya ambil saat tes berlangsung. Jelas tidak sama antara orang yang siap dengan orang yang belum atau tidak siap mental dalam menghadapi medan perjuangan.


Nah ini yang ketiga, penting untuk anda. Situasi saat hari H. Saat menghadapi psikotes. Datanglah beberapa menit sebelum waktu tes dimulai. Gunanya untuk ma’rifatul medan -pengenalan ruang- dimana anda berada, diposisi mana anda duduk, bagaimana situasi lingkungan tes, nyamankah kursi anda, siapa psikolognya, dimana ruang toiletnya serta yang lainnya. Yang jelas terkait dengan lingkungan tes.
Tester mulai membuka sesi, anda dengarkan baik-baik. Bertanyalah saat diminta bertanya, kalau memang anda perlu penjelasan. Jangan sekali-kali sampeyan bertanya pada saat pengerjaan aiten psikotes sedang berlangsung. Hal ini akan memberikan nilai minus bagi anda. Kenapa? tentu anda sudah tahu jawabannya. Bertanyalah pada tempatnya. Titik.


Selanjutnya, jawablah pertanyaan sesuai perintah dan instruksi dari tester. Mulailah saat diminta mengerjakan, artinya jangan curi start. Berhentilah mengerjakan jika waktu telah habis, biasanya tester mengatakan “waktu telah habis, letakkan alat tulis anda, sekarang!” maka tiada tindakan lain yang pantas dilakukan oleh seorang bintang psikotes selain meletakkan alat tulis dan berhenti mengerjakan.


Kerjakan semua sesi tes dengan penuh semangat dan tanggung jawab serta penuh dengan kejujuran. Jadilah sampeyan bintang psikotes. Pelihatkan diri anda yang terbaik. Kalau sampeyan curi start atau menambah waktu setelah jatah waktu habis, saya pastikan anda akan ketahuan. Bukan karena psikolognya tukang ramal tetapi memang demikian adanya. Saya berpengalaman akan hal ini, pasti ketahuan sekali lagi ketahuan. Jawaban anda tidak akan konsisten.


Untuk mengungkap kepribadian seseorang melalui psikotes, psikolog tidak hanya menggunakan satu alat prediksi. Saya beritahu ya. Mereka akan meng-cross cheque-kan pada alat pengungkap yang lain. Minimal tiga alat ungkap. Jadi, tak ada gunanya sama sekali bagi sampeyan yang mencuri start atau menambah jatah waktu yang seharusnya. Anda akan gugur.


Kerjakan sendiri, jangan menyontek jawaban teman sebelah anda. Kepribadian sampeyan akan terkontaminasi dengan pribadi orang yang anda contek. You are you, ok !? Dari psikotes itu, psikolog mencitrakan diri anda apa adanya sesuai dengan jawaban dan sikap anda saat ini pada saat pelaksanaan psikotes. Jadi tampilkan diri anda sesungguhnya dan sejujurnya. Tidak usah dibuat-buat.
Psikotes adalah proses memprediksi personal pada saat ini dan akan di-matching-kan atau dicocokkan dengan bentuk tugas atau job deskripsi yang akan dilakukan oleh person tadi pada pekerjaan tertentu. Artinya semua peserta tes itu pasti lulus psikotes, tetapi cocok tidaknya dengan jenis pekerjaan itulah yang menentukan diterima tidaknya pada posisi tertentu.


Jangan berkecil hati bagi anda yang tidak diterima pada pekerjaan tertentu dari hasil psikotes. Karena saya yakin anda pasti diterima pada tugas pekerjaan yang sesuai dengan kondisi pribadi anda. Ingat tulisan saya sebelumnya, khan? Anda akan stress dan frustasi pada pekerjaan yang tidak sesuai dengan kondisi kepribadian anda sesungguhnya.


Psikotes penerimaan pegawai bukanlah mencari salah atau benar, baik atau buruk, cerdas atau cerdas sekali, tetapi psikotes adalah proses memprediksi diri anda sesuai atau tidak sesuai pada posisi jabatan tertentu. Tentu saja dengan acuan job discription and job specification. Bukan acuan sogokan. Bukan acuan kekeluargaan. Juga bukan acuan asal-asalan. Yang intinya bukan mengacu pada prinsip Kolusi Korupsi dan Nepotisme alias KKN.


Berdoalah selalu setiap kali anda mengerjakan kebaikan. Menorehkan sejarah peradaban manusia yang baik tentu saja dimulai dari proses input yang baik pula. Oleh karena itu jadikan diri kita sang Mujaddid – pembaharu- dalam peradaban manusia yang saat ini sangat diperlukan pembaharuan.

Semoga berhasil.***




Tidak ada komentar:

Posting Komentar