Jumat, 28 Februari 2014

Home » , » Serba Gratis : Warung Sodaqoh Pekalongan

Serba Gratis : Warung Sodaqoh Pekalongan



Dunia Informasi – Kota kecil tempat lahir beta ini sungguh unik, di samping BATIKnya yang terkenal, bahasanya pun unik dan paling beda di antara kota Jawa tengah lainnya yang berada di daerah pesisir utara. Ragam etnis serta umat beragama campur aduk hidup secara damai dan rukun di kota ini, dan jangan heran jika sepanjang jalan dari Pekalongan utara sampai ke Pekalongan selatan banyak toko maupun tempat usaha yang didominasi oleh etnis Tionghoa.

Beraneka macam KULINER khas Pekalongan juga tersebar di berbagai sudut kota, yang paling terkenal ialah warung LESEHAN yang menyediakan menu khusus NASI MEGONO khas Pekalongan, dan mungkin satu-satunya KULINER unik yang ada di Indonesia. Tapi ada satu yang membuatku makin bangga dan cinta dengan tanah kelahiran, di mana ada warung yang bernama WARUNG SODAQOH.

Tidak seperti warung-warung pada umumnya, warung Sodaqoh ini dikhususkan untuk para fakir miskin dan kaum Dhuafa. Sesuai dengan namanya, warung itu memang diperuntukkan bagi mereka orang-orang yang tidak mampu. Namun, siapapun boleh ikut makan di situ. Tidak akan dipungut bayaran sama sekali. Maka, bagi siapa saja yang merasa lapar, ingin makan tetapi tidak punya uang, bisa mampir ke warung yang buka setiap hari, sejak pukul 06.00 sampai 09.00 itu. Lokasi tepatnya berada di sisi timur Alun-Alun Kota Pekalongan.

Adapun menu makanan yang disajikan, cukup beragam. Seperti nasi megono, opor ayam, telur ceplok, sayur lodeh, telur bacem, sampai rendang daging. Semuanya diletakkan di atas meja panjang yang ada di situ. ‘Para pembeli’ atau lebih tepatnya, warga-warga yang kurang mampu yang menikmati makanan di situ, bebas memilih menu apa saja yang tersedia. Juga, memesan minum teh hangat ataupun es teh.

Setiap hari, ada lebih dari lima orang yang akan melayani warga yang akan makan di situ dengan sepenuh hati. Sedangkan para pelanggannya, berlatarbelakang dari berbagai macam profesi. Namun sebagian besar adalah golongan tidak mampu. Mereka diantaranya, para tukang becak, kuli panggul, pengemis, dan sebagainya.

Lantas, siapakah sosok dermawan yang punya inisiatif untuk membuka warung khusus untuk warga miskin seperti itu? Ternyata, sang dermawan tersebut menolak untuk disebutkan namanya. Seperti yang disampaikan Karmin (30), salah seorang warga Pekalongan yang diberi amanah untuk melayani para warga yang akan makan di situ. “Beliau berpesan, kalau ada yang tanya, bilang saja dari hamba Allah,” ujarnya.

Sebagai sesama manusia memang sudah seharusnya kita berbagi, semoga apa yang saya bagi melalui tulisan sederhana dan sedikit copas ini bisa sedikit membuka mata para Dermawan lain, siapa tahu mereka juga terketuk hatinya untuk mengikuti langkah mulia para hamba Tuhan ini.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar