Kamis, 19 Februari 2015

Home » , » Banjir Akibatkan Harga Beras Melonjak

Banjir Akibatkan Harga Beras Melonjak


ag03s.blogspot.com - Harga beras di Jakarta dalam 10 hari terakhir mengalami kenaikan signifikan hingga 30%. Jenis beras dari mulai medium hingga premium rata-rata naik 26%-30%.

"Pasokannya berkurang drastis. Ini terutama ada kendala di produksi," ujar Humas dan Sekretaris Pasar Tani Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) Tiwi Hartati saat berbincang santai di Kantor Kementerian Pertanian, Jumat (20/2/2015) Minimnya pasokan ini dipengaruhi belum meratanya panen padi dari sentra-sentra pertanian seperti Banten, Karawang, Cirebon dan Indramayu, yang memasok beras ke Jakarta. Hal ini bisa terjadi karena ada faktor cuaca, terutama banjir yang membuat sentra-sentra produksi padi terganggu.

"Kami memang belum sampai menyimpulkan bahwa terjadi puso (gagal panen). Tapi memang, ada satu periode tanam yang apabila terendam, maka akan meningkatkan potensi puso," kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian Yusni Emilia.

Dari pantauannya di lapangan, sejumlah area pertanian di Banten terendam banjir dan berada dalam pengawasan intensif dari pihak Kementan untuk meminimalisir potensi gagal panen yang lebih luas.

"Banten, kondisi saat ini beberapa kecamatan kena banjir. Tapi itu tahunan. Biasanya surutnya cepat. Saya sudah cek, petani sendiri bilang 2-3 hari surut. Tetapi memang tim saya terus tinjau di lapangan," kata Emilia.

Dari pantauan detikFinance di Pasar Induk Cipinang sebelumnya, terlihat ada kenaikan beras yang terjadi secara bertahap mulai 9 Februari 2015. Hingga tanggal 19 Februari 2015, harga beras jenis IR 2 dijual Rp 11.000/kg dari yang biasa dipasarkan dengan harga Rp 8.500/kg atau naik 29%.

Hal yang sama juga terjadi pada beras IR 1 yang biasa Rp 9.500/kg naik menjadi Rp 12.000/kg atau naik 26%. Kenaikan harga juga terjadi pada jenis beras premium. Biasa harga beras premium dibanderol Rp 10.000/kg kini naik menjadi Rp 13.000/kg atau naik 30%.

Sumber : http://m.detik.com/finance/read/2015/02/20/110820/2837950/4/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar