Rabu, 11 Juli 2012

Home » Perbandingan Mobil Listrik dengan Kendaraan Biasa

Perbandingan Mobil Listrik dengan Kendaraan Biasa

Saat ini, target terpenting dari kendaraan listrik adalah mengatasi masalah di bidang pengembangan, produksi, dan operasinya yang tinggi bila dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam sejenis.
[sunting] Harga



Penjualan Mitsubishi i MiEV ke publik dimulai di Jepang pada bulan April 2010, Hongkong pada bulan Mei 2010, dan Australia pada bulan Juli 2010.

Mobil listrik pada umumnya lebih mahal daripada mobil bermesin pembakaran dalam. Alasan utamanya adalah mahalnya harga baterai. Para pembeli mobil di AS dan Inggris terlihat tidak mau untuk mengeluarkan uang mereka lebih banyak untuk mobil listrik.[34][35] Hal ini pun menyebabkan tersendatnya transisi dari mobil bensin ke mobil listrik. Sebuah survei yang dilakukan oleh Nielsen untuk Financial Times menunjukkan bahwa 65% orang Amerika dan 76% orang Inggris tidak mau mengeluarkan uang lebih banyak dari apa yang mereka keluarkan untuk mobil bensin.[36] Sebuah laporan oleh J.D. Power and Associates juga mengklaim bahwa 50% pembeli mobil di Amerika tidak mau membeli kendaraan hijau jika harganya 5.000 dolar lebih mahal dari kendaraan bensin sejenis, meskipun mereka juga mengkhawatirkan lingkungan.[37]

Saat ini, Nissan LEAF adalah mobil listrik paling murah di Amerika Serikat, dengan harga awal adalah US$32,780 yang kemudian berkurang menjadi US$25,280 setelah dikurangi pajak federal sebesar US$7,500. Harga mobil ini kemudian turun lagi di California menjadi US$20,280 setelah pemerintah negara bagian itu memberikan pemotongan pajak sebesar US$5,000. Pemotongan pajak serupa juga diberikan di beberapa daerah lainnya.

Sedan listrik Renault Fluence Z.E. 5 pintu akan dijual dengan harga awal dibawah 20.000 dolar AS. Harga ini belum termasuk pemotongan pajak dari pemerintah AS.[38] Mobil ini akan dijual tanpa baterai, maka harganya jauh lebih murah. Para pembeli mobil ini nantinya akan mengkontrak baterai mobilnya dari perusahaan Better Place.
[sunting] Biaya perawatan



Tesla Roadster yang dijual di AS dan Eropa memiliki jarak tempuh sekitar 245 mil sekali pengisian baterainya.

Besar biaya perawatan dari mobil listrik sebagian besar adalah biaya perawatan dan penggantian baterainya. Sebuah mobil listrik hanya memiliki 5 suku cadang bergerak pada motor listriknya, bandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam yang memiliki ratusan suku cadang bergerak.[39] Baterai mobil listrik harganya sangat mahal tapi biaya perawatannya sangat kecil, apalagi dengan baterai Lithium yang saat ini banyak digunakan.

Untuk menghitung berapa biaya per kilometer dari mobil listrik maka penting untuk menetapkan berapa nilai pakai baterai. Untuk menetapkan nilai ini merupakan hal yang sulit dikarenakan fakta yang menunjukkan bahwa kapasitas baterai akan berkurang sedikit demi sedikit setiap kali pengisian ulang. Umur baterai dikatakan habis apabila si pemilik mobil merasa bahwa kemampuan baterainya sudah tidak dapat diandalkan lagi. Meskipun secara pemakaian sudah "habis", tapi baterai bekas pakai ini masih memiliki nilai guna karena masih dapat dipakai untuk tujuan lainnya atau mungkin didaur ulang kembali.

Karena baterai pada mobil listrik terdiri dari banyak sel-sel individu yang pemakaiannya tidak merata, maka mengganti sel yang sudah rusak secara periodik dapat mempertahankan jarak tempuh kendaraan.

Baterai Tesla Roadster yang besar diklaim oleh pabrikan dapat bertahan selama 7 tahun dengan pemakaian normal. Harga baterai ini sekitar US$12,000.[40][41] Jika mobil ini dikendarai 40 mil (64 km) per harinya dalam 7 tahun maka totalnya adalah 102.200 mil (164,500 km) sehingga biaya perawatan baterai ini per 1 mil (1.6 km) adalah US$0,1174 per 1 mil (1.6 km) atau US$4,70 per 40 mil (64 km).

Pada tahun 2010, Pemerintah Amerika Serikat mengestimasi bahwa baterai dengan jarak tempuh 100 mil (160 km) kira-kira harganya US$33.000. Sebagian publik masih mengkhawatirkan ketahanan dan masa pakai baterai.[42]
[sunting] Jarak dan waktu pengisian

Mobil dengan mesin pembakaran dalam dapat dianggap mempunyai jarak tempuh tak terbatas, karena bahan bakarnya dapat diisi dengan cepat dan stasiun pengisiannya pun mudah ditemukan. Mobil listrik mempunyai jarak maksimum yang jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam. Selain itu, pengisian baterainya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini yang merupakan alasan mengapa para pabrikan otomotif memasarkan mobil listrik sebagai "mobil harian" yang hanya cocok untuk pemakaian dalam kota saja atau perjalanan jarak pendek.[rujukan?] Pengendara di Amerika biasanya mengendarai mobil mereka kurang dari 40 mil (64 km) per harinya, sehingga mungkin GM EV1 pun sudah cocok untuk memenuhi kebutuhan berkendara 90% pengemudi di A.S.[43] Meskipun begitu, beberapa pengendara juga masih takut apabila kendaraan mereka kehabisan isi baterainya sebelum mereka mencapai destinasi mereka.

Salah satu mobil listrik yang ada, Tesla Roadster, dapat digunakan untuk perjalanan sampai 245 mil (394 km) setiap pengisiannya;[44] lebih jauh 2 kali lipat dibandingkan mobil listrik lain yang ada di pasaran.[45] Baterai Tesla Roadster dapat diisi ulang penuh dalam waktu 3,5 jam dari sumber listrik 220-volt, 70-Ampere.[46]

Pada tahun 2010 pemerintah Amerika Serikat mengestimasi bahwa harga baterai dengan kemampuan jarak tempuh 100 mil (160 km) harganya US$33,000. Sampai saat ini, ketahanan dan usia pemakaian baterai masih dikhawatirkan beberapa pihak.[47]

Nissan mengestimasi bahwa biaya pemakaian Nissan LEAF selama 5 tahun adalah US$1,800 bandingkan dengan mobil bensin yang mencapai US$6,000.[48] Sebiah film dokumenter Who Killed the Electric Car?[43] memperlihatkan perbandingan antara suku cadang yang harus diganti pada mobil bensin maupun EV1, sang mekanik mengatakan bahwa mereka bisa kendarai mobil listrik itu sampai 5.000 mil (8,000 km), kemudian putar bannya, isi cairan pencuci kaca depan, lalu kemudian siap dipakai lagi.

Salah satu cara produsen mobil untuk meningkatkan jarak tempuh mobil listriknya adalah dengan teknologi penggantian baterai. Mobil listrik yang memiliki teknologi ini dapat pergi ke stasiun penggantian baterai dan mengganti baterai mobilnya yang sudah babis dengan baterai yang sudah terisi dalam waktu 1 menit saja.[49] Baterai mobil listrik ini umumnya mempunyai jarak tempuh 100 mil (160 km). Proses ini lebih bersih dan cepat daripada mengisi bahan bakar di SPBU,[50] tapi karena butuh investasi yang amat tinggi, prospek ekonominya belum dapat dipastikan.[51] Sampai akhir 2010, hanya 2 perusahaan di A.S. yang berencana memakai teknologi penggantian baterai ini untuk mobil listrik mereka: Better Place dan Tesla Motors.[52][53][54]
[sunting] Bahaya bagi pejalan kaki
Lihat pula: Suara peringatan mobil listrik

Pada kecepatan rendah, mobil-mobil listrik menghasilkan kebisingan yang jauh lebih rendah daripada mobil-mobil bermesin pembakaran dalam. Orang buta atau yang sedang bermasalah dengan penglihatan biasanya memakai suara-suara bising mesin sebagai seseatu hal yang membantu ketika mereka sedang menyeberang jalan, sehingga mobil listrik dan hibrida memunculkan bahaya laten.[55][56] Hasil tes telah menunjukkan bahwa hal ini benar-benar menjadi masalah yang patut diperhatikan, karena ketika kendaraan listrik beroperasi dengan kecepatan dibawah 20 mph (30 km/j), mereka hampir tidak menghasilkan suara. Ketika kecepatannya meninggi, suara dihasilkan dari gesekan ban dan udara sehingga kendaraan mulai menghasilkan suara yang dapat didengar. [56]

Kongres Amerika Serikat dan Pemerintah Jepang telah meloloskan regulasi yang berisi batas minimum suara untuk mobil hibrida dan kendaraan listrik plug-in ketika sedang beroperasi dalam mode listrik, sehingga nantinya orang buta dan pejalan kaki dapat mendengar suara mobil tersebut dan mendeteksi dari arah mana mereka datang.[56][57][58] Nissan Leaf adalah mobil listrik pertama yang menggunakan sistem Vehicle Sound for Pedestrians, yang didalamnya termasuk satu suara untuk gerak maju dan satu suara untuk gerak mundur.[17][59]
[sunting] Pengisian baterai



Stasiun pengisian baterai di Rio de Janeiro, Brasil. Stasiun ini dioperasikan oleh Petrobras dan menggunakan energi surya.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Stasiun pengisian

Baterai mobil listrik haruslah secara rutin diisi ulang.

Tidak seperti mobil berbahan bakar bensin, mobil listrik dapat diisi baterainya dari stop kontak yang ada di rumah, tanpa perlu pergi ke stasiun pengisian tertentu. Pengisian baterai juga dapat dilakukan di stasiun pengisian yang ada di jalan atau toko yang menyediakannya.

Listrik yang digunakan untuk mengisi baterai mobil listrik dihasilkan dari banyak sumber; seperti batu bara, hidroelektrisitas, nuklir atau tenaga lainnya. Sumber tenaga terbaharukan seperti sel surya, mikro hidro, atau angin juga dapat digunakan.
[sunting] Mobil listrik yang tersedia saat ini



Kendaraan listrik jarak dekat GEM adalah kendaraan listrik paling laris di dunia saat ini, dengan 45.000 unit telah terjual sampai tahun 2010.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mobil listrik yang tersedia saat ini
[sunting] Bisa dioperasikan di jalan raya

Sampai pada awal tahun 2012, jumlah kendaraan listrik yang diproduksi massal yang tersedia di dunia masih terbatas. Kebanyakan mobil listrik yang tersedia saat ini adalah kendaraan listrik jarak dekat (neighborhood electric vehicle, NEV). Pike Research mengestimasikan ada sekitar 479.000 NEV di dunia saat ini.[60] Kendaraan NEV yang paling laris adalah Global Electric Motorcars (GEM), yang sampai bulan Desember 2010 telah terjual lebih dari 45.000 unit sejak pertama dijual tahun 1998.[61] Dua pasar NEV terbesar di dunia pada tahun 2011 adalah Amerika Serikat (14.727 unit) dan Perancis (2.231 unit).[62]



Nissan Leaf adalah mobil listrik paling laris yang bisa dioperasikan di jalan raya, dengan 27.000 unit telah terjual sampai April 2012, 13.000 unit diantaranya terjual di Jepang, 11.000 di A.S.,dan 3.000 unit di Eropa.[3]

Mobil listrik paling laris di dunia yang bisa dioperasikan di jalan raya saat ini adalah Nissan Leaf. Mobil ini telah terjual sebanyak lebih dari 27.000 unit sampai April 2012[3]. Mitsubishi i-MiEV, di peringkat kedua, telah terjual sebanyak 17.000 unit di seluruh dunia sampai bulan Oktober 2011. Di Perancis, i MiEV dinamai Peugeot iOn dan di negara Eropa lain, dijual dengan nama Citroën C-ZERO.[4] Jepang dan Amerika Serikat adalah pasar terbesar bagi mobil-mobil listrik di dunia, diikuti dengan beberapa negara Eropa. Di Jepang, sudah terjual lebih dari 18.000 unit mobil listrik (sampai April 2012)[3], terdiri dari 13.000 Leaf dan 5.000 unit i-MiEV.[63] Di A.S., penjualan mobil listrik terbesar dipimpin oleh Nissan Leaf yang terjual 11.796 unit sampai April 2012.[64] Total penjualan mobil listrik di kawasan Eropa Barat adalah 11.563 unit pada tahun 2011, dengan pangsa pasar 0,1%. Lima negara dengan penjualan mobil listrik terbanyak adalah Perancis, Norwegia, Jerman, dan Inggris.[65] Sampai bulan April 2012, Norwegia mempunyai 6.587 mobil listrik,[66] jumlah terbesar di Eropa dan kepemilikan mobil listrik per kapita tertinggi di dunia.[67][68] Total juga ada 5.579 unit kendaraan listrik terjual di Cina tahun 2011, jumlah ini termasuk mobil penumpang dan kendaraan komersial.[69]



Norwegia adalah negara dengan kepemilikan mobil listrik per kapita tertinggi di dunia.[67] Terlihat sebuah Tesla Roadster, sebuah REVAi dan sebuah Th!nk City di sebuah tempat parkir dan pengisian baterai di Oslo.

Total ada 2.630 mobil listrik yang teregistrasi di Perancis pada tahun 2011, naik dari 184 unit tahun 2010.[70] Di tahun 2010, sekitar 1.200 mobil listrik jarak dekat terjual di Perancis.[71] Penjualan mobil listrik di Perancis pada tahun 2011 dipimpin oleh Citroën C-Zero (645 unit), Peugeot iOns (639 unit), dan Bolloré Bluecar (399 unit).[70] Di Norwegia, pada tahun 2011 terjual 2.240 unit, naik dari 722 unit pada tahun 2010. Penjualan mobil listrik di Norwegia tahun 2011 dipimpin oleh "keluarga" Mitsubishi i-MiEV (1.477 unit) dengan rincian i-MiEV 1.050 unit, Peugeot iOn 217 unit, dan Citroën C-Zero 210 unit.[68] Di Jerman, total 2.154 mobil listrik terjual pada tahun 2011, sehingga jumlah kendaraan listrik disana menjadi 4.541 unit. Penjualan mobil listrik di Jerman tahun 2011 juga dipimpin oleh "keluarga" Mitsubishi i-MiEV, dengan rincian i-MiEV 683 unit, Peugeot iOn 208 unit, dan Citroen C-Zero 200 unit. Jumlah ini setara dengan 50,6% penjualan mobil listrik tahun 2011.[72]

sumber : wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar