Kamis, 15 Januari 2015

Home » , » Pemerintah Umumkan Harga BBM Turun Lagi?

Pemerintah Umumkan Harga BBM Turun Lagi?



ag03s.blogspot.com - Kabar baik di tengah polemik pemilihan
calon Kapolri. Presiden Joko Widodo memastikan akan menurunkan
kembali harga bensin dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 6.400-Rp
6.500 per liter. Jika tak ada aral melintang, pemerintah berniat
mengumumkan penurunan harga baru premium dan solar, hari ini,
Jumat (16/1/2015).

Presiden Jokowi berharap para pengusaha dan distributor barang
menurunkan harga seiring penurunan harga BBM. "Ini akan saya kejar
agar harga ikut turun," jelas Jokowi, kemarin (15/1/2015).
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menambahkan, pemerintah akan
menggelar operasi pasar untuk menurunkan harga barang. Agar efektif,
pemerintah menggandeng penegak hukum untuk menindak pedagang
nakal. Persoalannya, "ancaman" Jokowi dan Rahmat belum tentu
efektif.

Harga berbagai barang kebutuhan pokok sudah telanjur naik terdorong
kenaikan harga BBM pada November 2014, dan kini sulit turun lagi.
Bahkan harga ayam broiler, gula pasir dan tepung terigu malah terus
merangkak naik.

Franky Welirang, direktur di Salim Group, mengatakan bahwa
penurunan harga BBM tidak akan langsung membuat pengusaha
menurunkan harga barang. Jika barang tersebut dibutuhkan di pasar
seperti makanan dan otomotif, menurut Franky, harganya sulit turun
kendati bensin turun.

"Jadi tidak dapat ditanya apakah pengusaha akan menurunkan harga
barangnya" ujar Franky kepada Kontan.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jakarta Safruan Sinungan
berjanji, jika harga BBM turun lagi, Organda bersedia menyesuaikan
tarif angkutan. "Kalau harga premium turun Rp 1.000 per liter,
penurunan tarif angkutan bisa Rp 500," katanya. Kok, sedikit?
Dia beralasan, harga BBM hanya memiliki porsi 20 persen dari seluruh
faktor penentu tarif angkutan. Selain BBM, ada juga pengaruh dari
suku cadang, biaya operasional, serta investasi.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi
Sukamdani bilang bila harga BBM turun, pengusaha bakal
menyesuaikan. "Kalau mempertahankan harga tinggi, daya saing
produknya akan rendah," jelasnya.

Tapi, Haryadi menyatakan, Apindo tak bisa memaksa para anggotanya
untuk serta merta menurunkan harga jual produknya. Pasalnya, BBM
bukan satu-satunya faktor penentu dalam pembentukan harga jual
produk.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef)
Enny Sri Hartati juga menilai sulit menurunkan harga barang yang
telanjur naik tinggi. Sebab, struktur pasar di Indonesia sudah
mengarah ke monopoli. Alhasil, upaya menurunkan harga barang
harus jadi fokus pemerintah. Buat terobosan baru, bukan sekadar
menaik-turunkan harga BBM. (Agus Triyono, Asep Munazat Zatnika,
Handoyo, Jane Aprilyani)

Sumber : bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/01/16/090000726/Hari.Ini.Pemerintah.Umumkan.Harga.Bensin.Turun.Akankah.Harga.Barang.Ikut.Turun.

1 komentar: