Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Selasa, 09 Juli 2013
Home »
Aneh - Unik
,
News
»
Modus Baru, Bobol ATM Tanpa Mengurangi Saldo
TEMPO.CO, Surabaya--Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya membongkar modus baru pembobolan ATM. Pelaku bisa mengeluarkan uang tanpa mengurangi saldo rekeningnya. Caranya dengan mencabut stop kontak mesin ATM.
Modus itu dilakukan oleh Rudi Hermawan, 34 tahun, warga Lampung Selatan. Pria yang tinggal di Tanggulangin, Sidoarjo ini tidak sendiri. Ia melakukannya bersama adiknya Irfan Yuza, 23 tahun dan sepupunya Vivit Candra, 34 tahun. "Ini modus baru yang hanya dilakukan kelompoknya Rudi saja," kata Kepala Unit Reserse Mobil Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Polisi Agung Pribadi pada Tempo, Senin, 8 Juli 2013.
Saat beraksi, pelaku terlebih dahulu menarik uang tunai dari rekening yang dimilikinya. Biasanya, dia melakukan penarikan tunai hingga batas maksimal. Setelah kartu ATM diambil, disusul dengan keluarnya uang, pelaku pun mematikan aliran listrik mesin.
Ketika aliran listrik kembali dinyalakan, Rudi menahan uangnya. Harusnya dalam kondisi demikian, uang akan otomatis kembali masuk ke dalam mesin. Tetapi, karena sudah ditahan, mesin langsung menutup tanpa disertai dengan uang. Saldo pun tak berubah.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Farman mengatakan dari cara itu, Rudi cs berhasil membobol uang Rp 286 juta. Paling banyak adalah Bank BCA. Adapula bank-bank lain seperti Bank Permata, CIMB Niaga, Danamon, BRI dan lainnya.
Menurut Farman, komplotan Rudi sudah beraksi sejak satu tahun. Selama itu, mereka berpindah-pindah ATM. Tidak hanya di Surabaya tapi juga Sidoarjo, Jakarta, Yogyakarta dan Semarang. "Mereka memilih ATM yang memang minim pengamanan dan sepi," ujarnya.
Pengakuan Rudi, ia mendapatkan informasi tentang sistem mesin ATM dari laman pencari google. Namun, Farman mengaku tidak serta-merta mempercayainya. Ia curiga ada keterlibatan vendor ATM yang memberitahu kelemahan mesin ATM. "Mereka tingkat pendidikannya rendah, bisa jadi ada vendor ATM yang memberitahu," katanya.
Kasus ini terungkap dari kecurigaan Bank BCA. Pihaknya mendapati ketidaksesuaian antara jumlah uang dengan transaksi. Salah satu mesin ATM yang sering bobol adalah di Indomaret, Brebek, Sidoarjo. BCA pun melapor ke Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Polrestabes Surabaya.
Menurut Agung, polisi kemudian memancing pelaku dengan cara mempermudah akses ATM. Mereka juga memasang kamera CCTV dan nyanggong di lokasi. Benar saja, Rudi pun terperangkap. Dari Rudi, polisi lantas menangkap dua tersangka lainnya.
sumber
Modus Baru, Bobol ATM Tanpa Mengurangi Saldo
TEMPO.CO, Surabaya--Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya membongkar modus baru pembobolan ATM. Pelaku bisa mengeluarkan uang tanpa mengurangi saldo rekeningnya. Caranya dengan mencabut stop kontak mesin ATM.
Modus itu dilakukan oleh Rudi Hermawan, 34 tahun, warga Lampung Selatan. Pria yang tinggal di Tanggulangin, Sidoarjo ini tidak sendiri. Ia melakukannya bersama adiknya Irfan Yuza, 23 tahun dan sepupunya Vivit Candra, 34 tahun. "Ini modus baru yang hanya dilakukan kelompoknya Rudi saja," kata Kepala Unit Reserse Mobil Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Polisi Agung Pribadi pada Tempo, Senin, 8 Juli 2013.
Saat beraksi, pelaku terlebih dahulu menarik uang tunai dari rekening yang dimilikinya. Biasanya, dia melakukan penarikan tunai hingga batas maksimal. Setelah kartu ATM diambil, disusul dengan keluarnya uang, pelaku pun mematikan aliran listrik mesin.
Ketika aliran listrik kembali dinyalakan, Rudi menahan uangnya. Harusnya dalam kondisi demikian, uang akan otomatis kembali masuk ke dalam mesin. Tetapi, karena sudah ditahan, mesin langsung menutup tanpa disertai dengan uang. Saldo pun tak berubah.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Farman mengatakan dari cara itu, Rudi cs berhasil membobol uang Rp 286 juta. Paling banyak adalah Bank BCA. Adapula bank-bank lain seperti Bank Permata, CIMB Niaga, Danamon, BRI dan lainnya.
Menurut Farman, komplotan Rudi sudah beraksi sejak satu tahun. Selama itu, mereka berpindah-pindah ATM. Tidak hanya di Surabaya tapi juga Sidoarjo, Jakarta, Yogyakarta dan Semarang. "Mereka memilih ATM yang memang minim pengamanan dan sepi," ujarnya.
Pengakuan Rudi, ia mendapatkan informasi tentang sistem mesin ATM dari laman pencari google. Namun, Farman mengaku tidak serta-merta mempercayainya. Ia curiga ada keterlibatan vendor ATM yang memberitahu kelemahan mesin ATM. "Mereka tingkat pendidikannya rendah, bisa jadi ada vendor ATM yang memberitahu," katanya.
Kasus ini terungkap dari kecurigaan Bank BCA. Pihaknya mendapati ketidaksesuaian antara jumlah uang dengan transaksi. Salah satu mesin ATM yang sering bobol adalah di Indomaret, Brebek, Sidoarjo. BCA pun melapor ke Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Polrestabes Surabaya.
Menurut Agung, polisi kemudian memancing pelaku dengan cara mempermudah akses ATM. Mereka juga memasang kamera CCTV dan nyanggong di lokasi. Benar saja, Rudi pun terperangkap. Dari Rudi, polisi lantas menangkap dua tersangka lainnya.
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar