"Seribu tahun yang akan datang kami sudah tahu awal Ramadan."
Ketua Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada Selasa 9 Juli 2013 (VIVAnews/Fernando Randy)
VIVAnews - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, Senin 8 Juni 2013 menegaskan, pemerintah sebetulnya tidak perlu menggelar rapat Isbat. Rapat untuk menentukan awal Ramadan dinilai hanya menghambur-hamburkan uang negara.
"Anggarannya mahal sekali Rp9 miliar. Itu dana rakyat," kata Din di kantornya, Menteng, Jakarta. Din juga mengkritik kebijakan Kementerian Agama yang mematok kriteria minimal posisi hilal sebesar 2 derajat dalam menentukan awal Ramadan. Dia memastikan hari ini hilal tidak akan mencapai posisi tersebut.
"Nyatakan saja belum di atas dua derajat dan belum memenuhi kriteria minimal. Daripada menghabiskan uang rakyat," ujarnya.
Muhammadiyah sudah menetapkan Rabu 9 Juli 2013 besok sebagai awal Ramahan. Penetapan itu berdasarkan metode hisab hakiki dengan dua kriteria.
Pertama, sudah terjadi ijtima atau konjungsi yaitu matahari dan bulan pada garis lurus yang menjadi tanda bulan berakhir. Kedua, pada sore harinya, ketika matahari tenggelam, bulan masih berada di atas ufuk atau cakrawala berapa pun derajatnya.
"Seribu tahun yang akan datang kami sudah tahu awal Ramadan. Ini sangat-sangat eksak," tuturnya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar