Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Jumat, 26 April 2013
Home »
Tips
,
Tips Kesehatan
»
Cabai adalah obat migrain?
Sebuah penelitian terbaru membuktikan bahwa cabai rawit bisa dijadikan petunjuk utama untuk menyembuhkan migrain.
Menurut peneliti, ada persamaan yang terjadi di dalam otak ketika seseorang menderita migrain dan reaksi kulit ketika minyak cabai dioleskan ke permukaan kulit.
Secara detail, ketika minyak cabai menyentuh kulit, zat capsaicin dalam rempah tersebut membuat tubuh mengeluarkan gen calcitonin yang berkaitan dengan peptida. Hal itulah yang membuat aliran darah di daerah yang terkena migrain meningkat dan menyebar ke saraf yang lain.
Perusahaan bioteknologi pun berusaha menargetkan senyawa kimia yang muncul akibat migrain yang merupakan pembawa sinyal rasa sakit dari satu saraf ke saraf lain. Dengan memblokir reseptor sinyal tersebut, peneliti berusaha mengembangkan obat yang mengatasi migrain.
Salah satu perusahaan yang mengembangkan obat migrain adalah Amgen. Menurut ahli yang mengembangkan obat tersebut, makan cabai bukan semata-mata obat dari migrain. Namun karena ada kesamaan efek dalam otak antara cabai dan mirgain, peneliti bisa berusaha untuk menemukan obat melalui reaksi cabai terhadap kulit.
Untuk memastikan teori cabai, peneliti lantas menyuntikkan obat di bawah kulit pasien yang sebelumnya telah bereaksi terhadap minyak cabai.
"Obat tersebut ternyata mampu memblokir reseptor yang mengirim pesan sakit pada otak, sehingga migrain pun bisa dicegah sepenuhnya," papar Peter Goadsby dari University of California, seperti yang dikutip dari Daily Mail (23/04).
Selama ini, pengobatan untuk migrain biasanya menggunakan triptan yang hanya berfungsi meredakan dan bukan menghilangkan rasa sakit sepenuhnya.
Botox juga pernah dijadikan salah satu metode mengobati migrain, meskipun hanya disarankan untuk penderita yang benar-benar parah saja.
sumber
Cabai adalah obat migrain?
Sebuah penelitian terbaru membuktikan bahwa cabai rawit bisa dijadikan petunjuk utama untuk menyembuhkan migrain.
Menurut peneliti, ada persamaan yang terjadi di dalam otak ketika seseorang menderita migrain dan reaksi kulit ketika minyak cabai dioleskan ke permukaan kulit.
Secara detail, ketika minyak cabai menyentuh kulit, zat capsaicin dalam rempah tersebut membuat tubuh mengeluarkan gen calcitonin yang berkaitan dengan peptida. Hal itulah yang membuat aliran darah di daerah yang terkena migrain meningkat dan menyebar ke saraf yang lain.
Perusahaan bioteknologi pun berusaha menargetkan senyawa kimia yang muncul akibat migrain yang merupakan pembawa sinyal rasa sakit dari satu saraf ke saraf lain. Dengan memblokir reseptor sinyal tersebut, peneliti berusaha mengembangkan obat yang mengatasi migrain.
Salah satu perusahaan yang mengembangkan obat migrain adalah Amgen. Menurut ahli yang mengembangkan obat tersebut, makan cabai bukan semata-mata obat dari migrain. Namun karena ada kesamaan efek dalam otak antara cabai dan mirgain, peneliti bisa berusaha untuk menemukan obat melalui reaksi cabai terhadap kulit.
Untuk memastikan teori cabai, peneliti lantas menyuntikkan obat di bawah kulit pasien yang sebelumnya telah bereaksi terhadap minyak cabai.
"Obat tersebut ternyata mampu memblokir reseptor yang mengirim pesan sakit pada otak, sehingga migrain pun bisa dicegah sepenuhnya," papar Peter Goadsby dari University of California, seperti yang dikutip dari Daily Mail (23/04).
Selama ini, pengobatan untuk migrain biasanya menggunakan triptan yang hanya berfungsi meredakan dan bukan menghilangkan rasa sakit sepenuhnya.
Botox juga pernah dijadikan salah satu metode mengobati migrain, meskipun hanya disarankan untuk penderita yang benar-benar parah saja.
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar