Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Rabu, 19 Maret 2014
Home »
IPTEK
,
Komputer
,
Teknologi
»
Water-Jet, Teknologi Baru Nge-print Pakai Tinta Air
Dunia Informasi – Cartridge printer harganya sunguh mahal. Dimasa depan semua printer yang menggunakan tinta umum kemungkinan akan punah karena tidak ramah lingkungan. Selain itu penggunaan kertas banyak berakhir di tempat sampah akibat kesalahan pengetikan, selain itu tidak semua orang suka membaca di layar.
Untuk mengatasi dilema ini, ilmuwan Cina telah mengembangkan jenis tinta baru untuk printer, tinta ini bukanlah tinta umum yang sering dipakai pada printer konvesional, tapi tinta ini berbahan utama adalah air dengan zat khusus pada kertas yang dapat di hapus dan digunakan kembali.
Suatu senyawa pewarna yang disebut oxazolidine adalah rahasia dari perangkat ini, namun hasil cetakan tidak akan bertahan dalam 24 jam, namun bisa dipertahankan dengan mengeringkannya pada suhu 35 derajat.
Selama percobaan pertama, para ilmuwan mampu mencetak berbagai huruf karakter Cina dan Inggris menggunakan warna dasar biru, magenta, ungu dan kuning, menggunakan air sebagai kunci untuk mengaktifkan zat oxazolidine. Kualitas cetak jet-air sebanding dengan printer ink-jet.
Hasil eksprimen
Melansir dari gizmodo.com.au, Di Universitas Jilin ahli kimia profesor Sean Zhang dan timnya menyadari dampak negatif pencetakan massa dapat memiliki pada dunia kita, menambah krisis energi dan pemanasan global melalui deforestasi besar-besaran. Tapi di kantor-kantor di seluruh dunia, orang senang untuk mencetak e-mail mereka dan segala macam hal-hal berguna lainnya (lebih dari 40% dari dokumen kerja yang dicetak untuk satu kali penggunaan saja, dan Amerika dapat menghasilkan lebih dari 70 juta ton sampah kertas setahun). Para ahli kimia mendekati dikotomi ini dengan menciptakan sistem pencetakan semua serba baru, menggunakan air sebagai pengganti tinta pada kertas khusus yang berubah warna saat basah.
"Kami menggunakan printer inkjet yang tersedia secara komersial. Kami hanya mengisi cartridge dengan air." kata Zhang.
Menurut Zhang, kemajuan teknologi pencetakan akan memungkinkan konsumen untuk memiliki seluruh koran atau majalah yang dicetak di rumah dengan kertas yang bisa didaur ulang beberapa kali.
Cairan berharga ini juga bisa merevolusi industri percetakan dan semua orang dapat menghemat biaya dan ramah lingkungan serta menghindari penebangan pohon untuk menghasilkan kertas baru.
Wah, bakal lebih murah ya sepertinya . . .
sumber
Water-Jet, Teknologi Baru Nge-print Pakai Tinta Air
Dunia Informasi – Cartridge printer harganya sunguh mahal. Dimasa depan semua printer yang menggunakan tinta umum kemungkinan akan punah karena tidak ramah lingkungan. Selain itu penggunaan kertas banyak berakhir di tempat sampah akibat kesalahan pengetikan, selain itu tidak semua orang suka membaca di layar.
Untuk mengatasi dilema ini, ilmuwan Cina telah mengembangkan jenis tinta baru untuk printer, tinta ini bukanlah tinta umum yang sering dipakai pada printer konvesional, tapi tinta ini berbahan utama adalah air dengan zat khusus pada kertas yang dapat di hapus dan digunakan kembali.
Suatu senyawa pewarna yang disebut oxazolidine adalah rahasia dari perangkat ini, namun hasil cetakan tidak akan bertahan dalam 24 jam, namun bisa dipertahankan dengan mengeringkannya pada suhu 35 derajat.
Selama percobaan pertama, para ilmuwan mampu mencetak berbagai huruf karakter Cina dan Inggris menggunakan warna dasar biru, magenta, ungu dan kuning, menggunakan air sebagai kunci untuk mengaktifkan zat oxazolidine. Kualitas cetak jet-air sebanding dengan printer ink-jet.
Hasil eksprimen
Melansir dari gizmodo.com.au, Di Universitas Jilin ahli kimia profesor Sean Zhang dan timnya menyadari dampak negatif pencetakan massa dapat memiliki pada dunia kita, menambah krisis energi dan pemanasan global melalui deforestasi besar-besaran. Tapi di kantor-kantor di seluruh dunia, orang senang untuk mencetak e-mail mereka dan segala macam hal-hal berguna lainnya (lebih dari 40% dari dokumen kerja yang dicetak untuk satu kali penggunaan saja, dan Amerika dapat menghasilkan lebih dari 70 juta ton sampah kertas setahun). Para ahli kimia mendekati dikotomi ini dengan menciptakan sistem pencetakan semua serba baru, menggunakan air sebagai pengganti tinta pada kertas khusus yang berubah warna saat basah.
"Kami menggunakan printer inkjet yang tersedia secara komersial. Kami hanya mengisi cartridge dengan air." kata Zhang.
Menurut Zhang, kemajuan teknologi pencetakan akan memungkinkan konsumen untuk memiliki seluruh koran atau majalah yang dicetak di rumah dengan kertas yang bisa didaur ulang beberapa kali.
Cairan berharga ini juga bisa merevolusi industri percetakan dan semua orang dapat menghemat biaya dan ramah lingkungan serta menghindari penebangan pohon untuk menghasilkan kertas baru.
Wah, bakal lebih murah ya sepertinya . . .
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wow hebat
BalasHapus