Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Jumat, 28 Maret 2014
Home »
IPTEK
,
News
»
Warga Cianjur Selatan Masih Andalkan Kincir Angin
Dunia Informasi – Di tengah gencarnya teknologi, masyarakat Kabupaten Cianjur Selatan justru masih memanfaatkan alat tradisional. Kincir angin, jadi andalan sebagai fasilitas yang bisa membantu pasokan listrik.
Kondisi infrastruktur jalan maupun geografis di sejumlah wilayah yang belum teraliri listrik, dituding menjadi kendala.
Kepala Subbidang Perencanaan Kesejahteraan Rakyat Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Cianjur Tjupi Kanigara, jumlah warga miskin yang belum menikmati listrik di Kabupaten Cianjur tercatat 15.061 Rumah Tangga Sasaran (RTS) dari total 269.179 rumah tangga. Sebanyak 15.415 rumah tangga menikmati listrik secara swadaya.
"Dari jumlah 269.179 rumah tangga, yang baru menikmati aliran listrik dari PLN itu sebanyak 230.703 rumah. Mereka tersebar di 32 kecamatan. Nah yang 15.415 rumah tangga itu menikmati listrik dengan mengandalkan kincir air. Mereka membuat sendiri pembangkit listrik itu secara manual hingga bisa menghasilkan listrik," kata Tjupi, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, berdasarkan data, sebaran warga rumah tangga yang belum menikmati listrik itu di antaranya berada di Kecamatan Cidaun, Naringgul, dan Cikadu. Akses jalan di wilayah itu dinilai menjadi kendala sulit masuknya pasokan listrik.
"Memang sih kincir air itu sendiri kapasitasnya terbatas. Paling hanya cukup untuk mengaliri 20-30 rumah. Tapi setidaknya bisa membantu tingkat keteraliran listrik di Cianjur.
Tjupi mengatakan, jumlah RTS yang belum teraliri listrik setiap tahun berkurang karena ada program lisdes (listrik desa). Dengan demikian, Tjupi yakin, seluruh masyarakat Cianjur pada akhirnya akan menikmati pasokan listrik.
"Sedikit demi sedikit kita upayakan agar masyarakat Cianjur bisa menikmati listrik karena masuk dalam program pengentasan masyarakat dari kemiskinan," tandasnya.
sumber
Warga Cianjur Selatan Masih Andalkan Kincir Angin
Dunia Informasi – Di tengah gencarnya teknologi, masyarakat Kabupaten Cianjur Selatan justru masih memanfaatkan alat tradisional. Kincir angin, jadi andalan sebagai fasilitas yang bisa membantu pasokan listrik.
Kondisi infrastruktur jalan maupun geografis di sejumlah wilayah yang belum teraliri listrik, dituding menjadi kendala.
Kepala Subbidang Perencanaan Kesejahteraan Rakyat Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Cianjur Tjupi Kanigara, jumlah warga miskin yang belum menikmati listrik di Kabupaten Cianjur tercatat 15.061 Rumah Tangga Sasaran (RTS) dari total 269.179 rumah tangga. Sebanyak 15.415 rumah tangga menikmati listrik secara swadaya.
"Dari jumlah 269.179 rumah tangga, yang baru menikmati aliran listrik dari PLN itu sebanyak 230.703 rumah. Mereka tersebar di 32 kecamatan. Nah yang 15.415 rumah tangga itu menikmati listrik dengan mengandalkan kincir air. Mereka membuat sendiri pembangkit listrik itu secara manual hingga bisa menghasilkan listrik," kata Tjupi, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, berdasarkan data, sebaran warga rumah tangga yang belum menikmati listrik itu di antaranya berada di Kecamatan Cidaun, Naringgul, dan Cikadu. Akses jalan di wilayah itu dinilai menjadi kendala sulit masuknya pasokan listrik.
"Memang sih kincir air itu sendiri kapasitasnya terbatas. Paling hanya cukup untuk mengaliri 20-30 rumah. Tapi setidaknya bisa membantu tingkat keteraliran listrik di Cianjur.
Tjupi mengatakan, jumlah RTS yang belum teraliri listrik setiap tahun berkurang karena ada program lisdes (listrik desa). Dengan demikian, Tjupi yakin, seluruh masyarakat Cianjur pada akhirnya akan menikmati pasokan listrik.
"Sedikit demi sedikit kita upayakan agar masyarakat Cianjur bisa menikmati listrik karena masuk dalam program pengentasan masyarakat dari kemiskinan," tandasnya.
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar