Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Jumat, 21 Maret 2014
Home »
Ekonomi
,
News
»
Bank Dunia Usul Harga BBM Naik Rp 8.500
Warga antre dengan membawa jeriken untuk membeli BBM di SPBU di Kota Manokwari, Papua.
Dunia Informasi – Bank Dunia dalam laporannya meminta Indonesia menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi Rp 8500 per liter agar bisa kembali menyehatkan fiskal Indonesia guna menghindari defisit neraca transaksi berjalan.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memiliki pandangan sendiri tentang hal ini.
Dia mengaku kenaikan harga BBM memang merupakan satu langkah reformasi struktural yang paling kuat.
"Di tahun 2013 ketika dilakukan pengurangan subsidi BBM, itu adalah contoh reformasi struktural yang kuat, yang lebih kuat daripada pengetatan bea keluar, atau pengetatan bea masuk tambahan bagi barang mewah," ungkap Agus di kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (21/3/2014).
Agus menambahkan apabila nantinya harga BBM kembali naik, seluruh stakeholder diminta mendiskusikan hal itu kepada Menteri Keuangan (Menkeu) mengingat nantinya akan menyangkut kebijakan fiskal.
Secara waktu, kebijakan menaikkan harga BBM ini nantinya akan mampu dilakukan pada masa pemerintahan baru dengan menyesuaikan APBN.
"Kalau kemarin sudah diungkapkan nilai tukar di APBN itu realisasinya dibandingkan asumsi ada selisih, kalau dibicarakan lifting minyak realisasinya jika dibandingkan ada selisih, sehingga diperlukan penyesuaian APBN, terkait dengan bagaimana pemerintah akan mewujudkan APBN yang baik yang sehat itu tentu harus dibicarakan dengan pemerintah," tegas dia.
Sebelumnya, Bank Dunia memandang masalah permanen yang menjadi beban Indonesia dari beberapa tahun lalu adalah mengenai tingginya subsidi BBM.
Salah satu cara jitu yang diusulkan Bank Dunia untuk menyelamatkan fiskal Indonesia ke depan yaitu dengan kembali menaikkan harga BBM Bersubsidi.
"Subsidi BBM adalah topik permanen bagi kami (Bank Dunia) karena ini akan memberikan tekanan terhadap kebijakan demestik," kata Jim Brumby, Lead Economist World Bank.
sumber
Bank Dunia Usul Harga BBM Naik Rp 8.500
Warga antre dengan membawa jeriken untuk membeli BBM di SPBU di Kota Manokwari, Papua.
Dunia Informasi – Bank Dunia dalam laporannya meminta Indonesia menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi Rp 8500 per liter agar bisa kembali menyehatkan fiskal Indonesia guna menghindari defisit neraca transaksi berjalan.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memiliki pandangan sendiri tentang hal ini.
Dia mengaku kenaikan harga BBM memang merupakan satu langkah reformasi struktural yang paling kuat.
"Di tahun 2013 ketika dilakukan pengurangan subsidi BBM, itu adalah contoh reformasi struktural yang kuat, yang lebih kuat daripada pengetatan bea keluar, atau pengetatan bea masuk tambahan bagi barang mewah," ungkap Agus di kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (21/3/2014).
Agus menambahkan apabila nantinya harga BBM kembali naik, seluruh stakeholder diminta mendiskusikan hal itu kepada Menteri Keuangan (Menkeu) mengingat nantinya akan menyangkut kebijakan fiskal.
Secara waktu, kebijakan menaikkan harga BBM ini nantinya akan mampu dilakukan pada masa pemerintahan baru dengan menyesuaikan APBN.
"Kalau kemarin sudah diungkapkan nilai tukar di APBN itu realisasinya dibandingkan asumsi ada selisih, kalau dibicarakan lifting minyak realisasinya jika dibandingkan ada selisih, sehingga diperlukan penyesuaian APBN, terkait dengan bagaimana pemerintah akan mewujudkan APBN yang baik yang sehat itu tentu harus dibicarakan dengan pemerintah," tegas dia.
Sebelumnya, Bank Dunia memandang masalah permanen yang menjadi beban Indonesia dari beberapa tahun lalu adalah mengenai tingginya subsidi BBM.
Salah satu cara jitu yang diusulkan Bank Dunia untuk menyelamatkan fiskal Indonesia ke depan yaitu dengan kembali menaikkan harga BBM Bersubsidi.
"Subsidi BBM adalah topik permanen bagi kami (Bank Dunia) karena ini akan memberikan tekanan terhadap kebijakan demestik," kata Jim Brumby, Lead Economist World Bank.
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar