Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Selasa, 18 Maret 2014
Home »
News
»
Binod Chaudhary, Sukses Jadi Miliarder Dunia Berkat Mi Instan
Dunia Informasi – Menjadi salah satu negara termiskin dunia ternyata tak cukup menghalangi Nepal untuk melahirkan seorang miliarder dari negaranya. Terbukti, pada 2013, Nepal untuk pertama kalinya bisa memiliki miliarder kelas dunia bernama Binod Chaudhary.
Meski lahir di negara yang tengah berupaya keluar dari jeratan kemiskinan selama puluhan tahun, Chaudhary tetap mampu meraup banyak harta. Bahkan sanggup membawanya menjadikan miliarder kelas dunia. Setelah mencatatkan namanya di jajaran miliarder Forbes tahun lalu, Chaudhary berhasil membangun sebagian besar kekayaannya di luar negeri.
Tak hanya terkenal karena asetnya di Cinnovation/CC Group, pria kelahiran April 1955 ini juga terkenal memiliki saham di bank nasional, Nabil Bank. Chaudhary juga tercatat sebagai salah satu miliarder yang ikut mengatur situasi perekonomian nasional.
Bisnis mie instan bermerek Wai Wai dan jaringan perhotelan di Asia terkenal sebagai salah satu mesin pencetak uang bagi Chaudhary. Berikut lika-liku bisnis dan kehidupan Chaudhary, si miliarder kelas dunia pertama yang lahir di negara miskin, Nepal seperti dikutip dari Economic Times, Forbes, dan The National, Senin (17/3/2014): Binod Chaudhary, putus kuliah dan gabung bisnis keluarga
Binod Chaudhary lahir pada April 1955 di Nepal. Sejak kecil, pria yang lahir di salah satu negara termiskin dunia ini telah menunjukkan ketertarikannya pada bisnis sang kakek.
Chaudhary lantas memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya dan lebih memilih untuk berguru bisnis pada kakeknya Bhuramal Chaudhary. Maklum, sang kakek merupakan pengusaha tekstil dari Rajashtan yang pindah ke Nepal pada abad 19-an.
Sedangkan sang ayah, Lunkaran Das merupakan salah satu pengusaha properti. ayah Chaudhary merupakan orang pertama yang mendirikan pusat perbelanjaan di Nepal.
Chaudary lantas bergabung dengan bisnis keluarga sejak berusia 18 tahun dan meninggalkan kuliah akuntansi yang sedang dijalaninya. Hebatnya, kini perusahaan keluarga tersebut berhasil memiliki 7.500 karyawan.
Bosan ikut bisnis orangtua, Chaudhary ekspansi bisnisnya
Keluarga Chaudhary memberinya kebebesan untuk mengejar semua ambisinya di dunia bisnis. Chaudhary lantas berupaya memperluas bisnisnya dan mendirikan Cinnovation Group di mana dia berhasil mengakuisisi sejumlah aset asing.
Meskipun dirinya terlibat banyak skandal, tapi Chaudhary mampu mengambil alih kendali pengelolaan aset keuangan di Nabil Bank, perusahaan keuangan pelat merah milik negara. Dirinya mampu menyimpan dan mengaukisisi dana asing karena dua dari tiga anak Chaudry tinggal di Dubai dan Singapura.
Cinnovation/Chaudhary Group yang didirikannya itu kini telah membawahi 80 perusahaan besar baik di dalam dan luar negeri. Investasi Chaudhary tersebar di bidang perbankan, makanan, semen, real estate, perhotelan, listrik, ritel dan elektronik.
Chaudhary jadi miliarder pertama di Nepal si negeri miskin
Berkat berbagai bisnis sukses yang dijalaninya, Chaudhary akhirnya berhasil menembus jajaran miliarder terkaya dunia versi Forbes. Itu merupakan prestasi besar mengingat Chaudhary merupakan miliarder pertama yang berhasil dilahirkan Nepal.
Sepanjang sejarah, salah satu negara termiskin di dunia ini tidak pernah memiliki miliarder kelas dunia. Ayah tiga anak inilah yang akhirnya berhasil menjadi salah satu miliarder terkaya dengan total kekayaan mencapai US$ 1,1 miliar.
Bos yang kantornya tersebar di 19 negara berbeda ini mengaku itu merupakan penantian lama yang dia harapkan terwujud dalam 30 tahun terakhir. Dia sangat bangga, meski melakukan bisnisnya di negara termiskin, tapi dia tetap mampu mencetak kekayaan yang tak kalah dari pengusaha di negara lain.
Chaudhary jadi miliarder karena mi
Pria berhidung mancung ini mengatakan, bisnis mie yang dijalaninya merupakan salah satu pemicu perolehan seluruh hartanya selama ini. Awalnya dia berusaha mencari tahu apa makanan favorit warga Nepal.
Kemduian dia menyadari para wisatawan Nepal yang berlibur ke Thailand sering membawa banyak mi instan dalam jumlah banyak. Seluruh mi itu tidak bisa ditemukan di Nepal.
Kondisi itu kemudian menjadi inspirasi baginya untuk memproduksi mi instan di dalam negeri. Mi yang diberi nama Wai Wai itu langsung populer di seluruh penjuru Nepal terutama karena rasa ayamnya yang sangat menggoda.
Berkat inovasinya yang tak kunjung henti, kini Chaudhary berhasil meracik dan menjual 50 rasa yang berbeda di setiap mi instan produksinya. Bisnis mi yang dilakoninya kini menguasai 95% pangsa pasar di Nepal dan 20% di India.
Chaudhary dibantu tiga anaknya
Saat ini, Chaudhary dibantu tiga anaknya. Nirvana yang berusia 32 tahun bertanggungjawab atas setiap operasinya di Nepal. Sementara Rahul yang berusia 30 tahun bertanggungjawab atas bisnis perhotelan keluarga.
Sementara si bungsu yang masih berusia 26 tahun mengelola operasi perusahaan dari Dubai. Chaudhary juga menyebarkan bisnisnya ke seluruh India.
Dia mengatakan, bisnis itu harus dilestarikan secara turun temurun sebagai usaha keluarga. Bisnis pakaian yang dikelolanya dari Nepal juga cukup menguasai pasar India.
sumber
Binod Chaudhary, Sukses Jadi Miliarder Dunia Berkat Mi Instan
Dunia Informasi – Menjadi salah satu negara termiskin dunia ternyata tak cukup menghalangi Nepal untuk melahirkan seorang miliarder dari negaranya. Terbukti, pada 2013, Nepal untuk pertama kalinya bisa memiliki miliarder kelas dunia bernama Binod Chaudhary.
Meski lahir di negara yang tengah berupaya keluar dari jeratan kemiskinan selama puluhan tahun, Chaudhary tetap mampu meraup banyak harta. Bahkan sanggup membawanya menjadikan miliarder kelas dunia. Setelah mencatatkan namanya di jajaran miliarder Forbes tahun lalu, Chaudhary berhasil membangun sebagian besar kekayaannya di luar negeri.
Tak hanya terkenal karena asetnya di Cinnovation/CC Group, pria kelahiran April 1955 ini juga terkenal memiliki saham di bank nasional, Nabil Bank. Chaudhary juga tercatat sebagai salah satu miliarder yang ikut mengatur situasi perekonomian nasional.
Bisnis mie instan bermerek Wai Wai dan jaringan perhotelan di Asia terkenal sebagai salah satu mesin pencetak uang bagi Chaudhary. Berikut lika-liku bisnis dan kehidupan Chaudhary, si miliarder kelas dunia pertama yang lahir di negara miskin, Nepal seperti dikutip dari Economic Times, Forbes, dan The National, Senin (17/3/2014): Binod Chaudhary, putus kuliah dan gabung bisnis keluarga
Binod Chaudhary lahir pada April 1955 di Nepal. Sejak kecil, pria yang lahir di salah satu negara termiskin dunia ini telah menunjukkan ketertarikannya pada bisnis sang kakek.
Chaudhary lantas memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya dan lebih memilih untuk berguru bisnis pada kakeknya Bhuramal Chaudhary. Maklum, sang kakek merupakan pengusaha tekstil dari Rajashtan yang pindah ke Nepal pada abad 19-an.
Sedangkan sang ayah, Lunkaran Das merupakan salah satu pengusaha properti. ayah Chaudhary merupakan orang pertama yang mendirikan pusat perbelanjaan di Nepal.
Chaudary lantas bergabung dengan bisnis keluarga sejak berusia 18 tahun dan meninggalkan kuliah akuntansi yang sedang dijalaninya. Hebatnya, kini perusahaan keluarga tersebut berhasil memiliki 7.500 karyawan.
Bosan ikut bisnis orangtua, Chaudhary ekspansi bisnisnya
Keluarga Chaudhary memberinya kebebesan untuk mengejar semua ambisinya di dunia bisnis. Chaudhary lantas berupaya memperluas bisnisnya dan mendirikan Cinnovation Group di mana dia berhasil mengakuisisi sejumlah aset asing.
Meskipun dirinya terlibat banyak skandal, tapi Chaudhary mampu mengambil alih kendali pengelolaan aset keuangan di Nabil Bank, perusahaan keuangan pelat merah milik negara. Dirinya mampu menyimpan dan mengaukisisi dana asing karena dua dari tiga anak Chaudry tinggal di Dubai dan Singapura.
Cinnovation/Chaudhary Group yang didirikannya itu kini telah membawahi 80 perusahaan besar baik di dalam dan luar negeri. Investasi Chaudhary tersebar di bidang perbankan, makanan, semen, real estate, perhotelan, listrik, ritel dan elektronik.
Chaudhary jadi miliarder pertama di Nepal si negeri miskin
Berkat berbagai bisnis sukses yang dijalaninya, Chaudhary akhirnya berhasil menembus jajaran miliarder terkaya dunia versi Forbes. Itu merupakan prestasi besar mengingat Chaudhary merupakan miliarder pertama yang berhasil dilahirkan Nepal.
Sepanjang sejarah, salah satu negara termiskin di dunia ini tidak pernah memiliki miliarder kelas dunia. Ayah tiga anak inilah yang akhirnya berhasil menjadi salah satu miliarder terkaya dengan total kekayaan mencapai US$ 1,1 miliar.
Bos yang kantornya tersebar di 19 negara berbeda ini mengaku itu merupakan penantian lama yang dia harapkan terwujud dalam 30 tahun terakhir. Dia sangat bangga, meski melakukan bisnisnya di negara termiskin, tapi dia tetap mampu mencetak kekayaan yang tak kalah dari pengusaha di negara lain.
Chaudhary jadi miliarder karena mi
Pria berhidung mancung ini mengatakan, bisnis mie yang dijalaninya merupakan salah satu pemicu perolehan seluruh hartanya selama ini. Awalnya dia berusaha mencari tahu apa makanan favorit warga Nepal.
Kemduian dia menyadari para wisatawan Nepal yang berlibur ke Thailand sering membawa banyak mi instan dalam jumlah banyak. Seluruh mi itu tidak bisa ditemukan di Nepal.
Kondisi itu kemudian menjadi inspirasi baginya untuk memproduksi mi instan di dalam negeri. Mi yang diberi nama Wai Wai itu langsung populer di seluruh penjuru Nepal terutama karena rasa ayamnya yang sangat menggoda.
Berkat inovasinya yang tak kunjung henti, kini Chaudhary berhasil meracik dan menjual 50 rasa yang berbeda di setiap mi instan produksinya. Bisnis mi yang dilakoninya kini menguasai 95% pangsa pasar di Nepal dan 20% di India.
Chaudhary dibantu tiga anaknya
Saat ini, Chaudhary dibantu tiga anaknya. Nirvana yang berusia 32 tahun bertanggungjawab atas setiap operasinya di Nepal. Sementara Rahul yang berusia 30 tahun bertanggungjawab atas bisnis perhotelan keluarga.
Sementara si bungsu yang masih berusia 26 tahun mengelola operasi perusahaan dari Dubai. Chaudhary juga menyebarkan bisnisnya ke seluruh India.
Dia mengatakan, bisnis itu harus dilestarikan secara turun temurun sebagai usaha keluarga. Bisnis pakaian yang dikelolanya dari Nepal juga cukup menguasai pasar India.
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar