Dunia Informasi – BUMN konstruksi, PT Hutama Karya (HK) mendapat tugas membangun 4 ruas tol Trans Sumatera dari 23 ruas tol yang ada. Dari 4 ruas tersebut, dua ruas tol menjadi prioritas utama.
Dua ruas tol tersebut adalah Medan-Binjai sepanjang 17 km da Palembang-Indralaya sepanjang 22 km. Apa alasannya?
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, alasan kedua ruas tol tersebut menjadi prioritas karena keduanya dibuat untuk mengatasi kemacaten di wilayah Medan-Binjai dan Palembang-Indralaya.
"Dua ruas ini yang paling padat di antara semua ruas yang ada di Sumatera," kata pria yang biasa disapa CT di sela-sela pencanangan pembangunan 3 proyek infrastruktur di Binjai, Sumatera Utara, Jumat (10/10/2014).
CT menggambarkan soal padatnya lalu lintas di Medan-Binjai, sehingga menghabiskan waktu 1,5 jam dengan pengawalan dari Bandara Kualanamu hingga ke lokasi peluncuran proyek di Binjai, Sumatera Utara.
"Pak wali kota itu bilang bisa sampai 4-5 jam (kalau tanpa pengawalan). Kenapa diprioritaskan itu paling padat luar biasa. Jadi kami ingin menyelesaikan masalah dulu. Begitu juga Palembang-Indralaya, itu lah kenapa yang kita prioritaskan. Tentu secara bisnis, kalau dia makin padat, makin tinggi pengembalian (investasinya)," katanya.
Seperti diketahui dari 23 ruas tol Trans Sumatera sepanjang 2.600 Km, ada 4 ruas tol yang jadi prioritas utama yang akan digarap oleh PT Hutama Karya, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres).
"Saya minta dikerjakan lebih dahulu, pertama adalah ruas Medan-Binjai (17 Km). Nilai investasinya Rp 1,6 triliun. Tanahnya melampaui 70% tanah PTPN," kata CT.
Prioritas Kedua tol Trans Sumatera yang akan dibangun adalah ruas Palembang-Indralaya. Ruas Palembang-Indralaya 22 km, investasinya Rp 3,6 trilun.
"Ruas ketiga dan keempat boleh nanti satu dan dua itu selesai, atau terkonsolidasi. Lalu Pekanbaru-Dumai Rp 14,2 triliun. Lalu Bakauheni- Terbanggi Besar investasi Rp 16,9 triliun. Dua terakhir boleh belakangan," kata CT.
# via detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar