Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Jumat, 20 Desember 2013
Home »
IPTEK
,
News
»
Pemuan Planet Emas Di Sistem Bintang Fomalhault
Dunia Informasi - Baru-baru ini para astronom memperkirakan sumber daya emas pada sebuah planet ekstra surya (exoplanet) yang beredar pada sebuah sistem bintang Fomalhoult. Temuan ini diperoleh melalui Herschel Observatorium, dimana penyelidikan berdasarkan sinyal infra merah yang dipancarkan oleh nebula, gas yang berada di luar galaksi.
Sistem bintang Fomalhaut terletak sekitar 25 tahun cahaya di konstelasi Piscis Austrinus, Fomalhaut A merupakan salah satu bintang terang yang jika terlihat dari bumi berada di langit selatan. Cahaya biru cerah yang terang merupakan hal penting yang bisa menjelaskan bahwa cincin raksasa berisi puing-puing komet dan debu. Didalam cincin tersebut terdapat benda yang dikenal Fomalhaut Ab, sebuah planet ekstra surya berukuran besar yang sampai saat ini menjadi perdebatan dikalangan astronom.
Salah satu sistem yang mendapatkan perhatian astronom saat ini adalah sistem bintang terdekat yang dikenal sebagai sistem bintang Fomalhaut. Sistem bintang ini memiliki planet aneh didalamnya dan ditemukan pula sistem bintang ganda, dengan kata lain bahwa planet ini memiliki gravitasi dua bintang yang saling terikat. Sistem surya ini sebenarnya merupakan sistem bintang tiga (triple) dimana bintang ketig mengorbit lebih jauh dari kedua bintang lainnya.
Dengan menggunakan pengukuran cermat terhadap bintang ketiga, astronom mampu menemukan jarak objek dengan presisi relatif tinggi. Dari sini diketahui bahwa bintang-bintang dalam sistem yang cukup dengan memiliki interaksi gravitasi, dimana Fomalhaut A adalah bintang raksasa yang ukurannya dua kali massa matahari. Dengan ukuran itu, dia mampu menjaga tarikan gravitasi yang menjaga kedua bintang kecil dalam sistemnya.
Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan pada jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, dikatakan bahwa mereka tidak berfokus pada bintang Eye of Sauron (sistem bintang mirip mata) yang sebenarnya berpusat di sekitar benda yang kurang terkenal di jajaran Fomalhaut C. Fomalhaut C adalah bintang kerdil merah yang dianggap tidak penting tapi sepertinya memiliki berbagai kesamaan dengan Fomalhaut A. Oktober lalu, bintang Fomalhaut C dikonfirmasi memeiliki gravitasi yang terikat dengan Fomalhaut A dan B, sehingga gugusan Fomalhaut merupakan sistem bintang triple atau Trinary.
Menurut Grant Kennedy dari University of Cambridge, fenomena ini sangat jarang ditemukan, dimana dua sabuk terdapat dalam satu sistem surya yang memiliki dua bintang berjarak 2,5 tahun cahaya secara terpisah. Tim peneliti merasa bingung, mengapa kedua Fomalhaut A dan C memiliki sabuk dan apakah sabuk itu saling terkait. Yang paling menarik, bahwa Fomalhaut B ternyata tidak memiliki sabuk komet tersebut, padahal sistem bintang Fomalhault tergolong Trinary.
Astronom mencatat dokumentasi kedua sabuk disekitar Fomalhaut A dan C memiliki kecerahan dan orbit elips, hal ini menunjukkan bahwa gangguan gravitasi dapat mengurangi kestabilan orbit komet sehingga bisa saja menyebabkan tabrakan dan pertemuan yang sangat dekat dengan bintang pusat. Sebagai contoh, komet Ison pada bulan lalu berada pada titik terdekat yang mengakibatkan disintegrasi, melemparkan beberapa bongkahan es, debu dan gas disekitar sistem surya.
Skala aktifitas yang berada di sistem bintang lebih muda memiliki puing-puing besar seperti yang ditemukan di sekitar Fomalhaut A dan C. Jadi, yang menyebabkan hal ini terjadi karena Fomalhaut A memiliki planet ekstra surya yang diketahui bercampur dalam cincin berdebu, dan interkasi gravitasi antara Fomalhaut A dan C bisa saja menjadi faktor utama.
Awalnya para astronom berfikir bahwa Fomalhaut merupakan sistem surya yang terganggu oleh planet yang ada didalamnya, tapi setelah meneliti lebih lanjut mereka menemukan bukti baru yang menjelaskan bahwa bintang kecil berpengaruh pada sistem surya. Dalam tes hipotesis telah mengukur orbit Fomalhaut C dengan tepat dalam beberapa tahun kedepan. Hubungan antara Fomalhaut A dan C bisa melampaui interaksi gravitasi, dimana Fomalhaut C bisa saja menyembunyikan planet ekstra surya yang berada dibelakangnya, situasi ini mungkin berdesakan (terlalu rapat) dengan komet yang ada didalam cincin.
Kemungkinan besar, bahwa planet ekstra surya tersebut hampir keseluruhan materi merupakan tambang emas. Perkiraan ini sangat mengejutkan, dan fenomena alam semesta seperti ini sangat jarang ditemukan dimana dalam sistem bintang ganda juga merupakan bagian dari sistem bintang Fomalhaut.
Referensi
Discovery of the Fomalhaut C debris disc, Oxford University Press on behalf of the Royal Astronomical Society.
Image Artist's concept of the star Fomalhaut and the Jupiter-type planet that the Hubble Space Telescope observed, credit to ESA, NASA, and L. Calcada
sumber
Pemuan Planet Emas Di Sistem Bintang Fomalhault
Dunia Informasi - Baru-baru ini para astronom memperkirakan sumber daya emas pada sebuah planet ekstra surya (exoplanet) yang beredar pada sebuah sistem bintang Fomalhoult. Temuan ini diperoleh melalui Herschel Observatorium, dimana penyelidikan berdasarkan sinyal infra merah yang dipancarkan oleh nebula, gas yang berada di luar galaksi.
Sistem bintang Fomalhaut terletak sekitar 25 tahun cahaya di konstelasi Piscis Austrinus, Fomalhaut A merupakan salah satu bintang terang yang jika terlihat dari bumi berada di langit selatan. Cahaya biru cerah yang terang merupakan hal penting yang bisa menjelaskan bahwa cincin raksasa berisi puing-puing komet dan debu. Didalam cincin tersebut terdapat benda yang dikenal Fomalhaut Ab, sebuah planet ekstra surya berukuran besar yang sampai saat ini menjadi perdebatan dikalangan astronom.
Salah satu sistem yang mendapatkan perhatian astronom saat ini adalah sistem bintang terdekat yang dikenal sebagai sistem bintang Fomalhaut. Sistem bintang ini memiliki planet aneh didalamnya dan ditemukan pula sistem bintang ganda, dengan kata lain bahwa planet ini memiliki gravitasi dua bintang yang saling terikat. Sistem surya ini sebenarnya merupakan sistem bintang tiga (triple) dimana bintang ketig mengorbit lebih jauh dari kedua bintang lainnya.
Dengan menggunakan pengukuran cermat terhadap bintang ketiga, astronom mampu menemukan jarak objek dengan presisi relatif tinggi. Dari sini diketahui bahwa bintang-bintang dalam sistem yang cukup dengan memiliki interaksi gravitasi, dimana Fomalhaut A adalah bintang raksasa yang ukurannya dua kali massa matahari. Dengan ukuran itu, dia mampu menjaga tarikan gravitasi yang menjaga kedua bintang kecil dalam sistemnya.
Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan pada jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, dikatakan bahwa mereka tidak berfokus pada bintang Eye of Sauron (sistem bintang mirip mata) yang sebenarnya berpusat di sekitar benda yang kurang terkenal di jajaran Fomalhaut C. Fomalhaut C adalah bintang kerdil merah yang dianggap tidak penting tapi sepertinya memiliki berbagai kesamaan dengan Fomalhaut A. Oktober lalu, bintang Fomalhaut C dikonfirmasi memeiliki gravitasi yang terikat dengan Fomalhaut A dan B, sehingga gugusan Fomalhaut merupakan sistem bintang triple atau Trinary.
Menurut Grant Kennedy dari University of Cambridge, fenomena ini sangat jarang ditemukan, dimana dua sabuk terdapat dalam satu sistem surya yang memiliki dua bintang berjarak 2,5 tahun cahaya secara terpisah. Tim peneliti merasa bingung, mengapa kedua Fomalhaut A dan C memiliki sabuk dan apakah sabuk itu saling terkait. Yang paling menarik, bahwa Fomalhaut B ternyata tidak memiliki sabuk komet tersebut, padahal sistem bintang Fomalhault tergolong Trinary.
Astronom mencatat dokumentasi kedua sabuk disekitar Fomalhaut A dan C memiliki kecerahan dan orbit elips, hal ini menunjukkan bahwa gangguan gravitasi dapat mengurangi kestabilan orbit komet sehingga bisa saja menyebabkan tabrakan dan pertemuan yang sangat dekat dengan bintang pusat. Sebagai contoh, komet Ison pada bulan lalu berada pada titik terdekat yang mengakibatkan disintegrasi, melemparkan beberapa bongkahan es, debu dan gas disekitar sistem surya.
Skala aktifitas yang berada di sistem bintang lebih muda memiliki puing-puing besar seperti yang ditemukan di sekitar Fomalhaut A dan C. Jadi, yang menyebabkan hal ini terjadi karena Fomalhaut A memiliki planet ekstra surya yang diketahui bercampur dalam cincin berdebu, dan interkasi gravitasi antara Fomalhaut A dan C bisa saja menjadi faktor utama.
Awalnya para astronom berfikir bahwa Fomalhaut merupakan sistem surya yang terganggu oleh planet yang ada didalamnya, tapi setelah meneliti lebih lanjut mereka menemukan bukti baru yang menjelaskan bahwa bintang kecil berpengaruh pada sistem surya. Dalam tes hipotesis telah mengukur orbit Fomalhaut C dengan tepat dalam beberapa tahun kedepan. Hubungan antara Fomalhaut A dan C bisa melampaui interaksi gravitasi, dimana Fomalhaut C bisa saja menyembunyikan planet ekstra surya yang berada dibelakangnya, situasi ini mungkin berdesakan (terlalu rapat) dengan komet yang ada didalam cincin.
Kemungkinan besar, bahwa planet ekstra surya tersebut hampir keseluruhan materi merupakan tambang emas. Perkiraan ini sangat mengejutkan, dan fenomena alam semesta seperti ini sangat jarang ditemukan dimana dalam sistem bintang ganda juga merupakan bagian dari sistem bintang Fomalhaut.
Referensi
Discovery of the Fomalhaut C debris disc, Oxford University Press on behalf of the Royal Astronomical Society.
Image Artist's concept of the star Fomalhaut and the Jupiter-type planet that the Hubble Space Telescope observed, credit to ESA, NASA, and L. Calcada
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar