Di manakah posisi jatuhnya? Tidak ada satupun yang tahu.
(space.com)
Sebuah satelit pemetaan gravitasi milik Eropa dilaporkan akan jatuh dari luar angkasa dalam beberapa hari. Namun, yang jadi masalah, tidak ada satupun yang tahu persis di mana serpihan satelit itu akan mendarat.
Nasib jatuhnya satelit GOCE milik Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) diketahui sejak Oktober, ketika pesawat ruang angkasa yang membawanya kehabisan bahan bakar.
Sekarang, misi satelit itu harus usai. Sementara itu, ESA terus melacak orbit satelit yang sedikit demi sedikit semakin mendekat ke Bumi. Tak ada yang tahu di mana satelit itu akan mendarat, dilansir Space, 9 November 2013.
"Menurut perkiraan terbaik tim satelit GOCE sejauh ini, badan satelit akan masuk ke atmosfer Bumi pada hari Minggu, yang kemungkinan akan benar-benar sampai ke permukaan Bumi pada Senin dini hari," kata Rune Floberghagen, pemimpin misi GOCE ESA, pada New York Times.
Dia mengatakan, hampir sebagian besar dari badan pesawat seberat satu ton itu akan hancur terbakar saat menembus atmosfer. Tapi, fragmen kecil dari GOCE tetap akan berbahaya jika sampai ke permukaan planet. The Times melaporkan, 25-45 serpihan satelit masing-masing seberat 90 kilogram diperkirakan tetap akan "mendarat."
Untuk diketahui, misi GOCE (Gravity Field and Steady-State Ocean Circulation Explorer) diluncurkan pada Maret 2009 dengan ketinggian rendah, yakni 159 mil (setara 255 kilometer). Sebagai perbandingan, Stasiun Ruang Angkasa Internasional mengorbiti Bumi pada ketinggian 400 kilometer.
Kini, setelah lebih dari dua minggu tanpa bahan bakar, ketinggian satelit ini akan turun menjadi 170 kilometer dari permukaan laut, dan terus melesat cepat ke Bumi.
"GOCE akan turun lebih dari 8 kilometer hari ini, melesat semakin cepat ke arah Bumi, kembali ke atmosfer dan semakin dekat, dan dekat," tulis Christoph Steiger, manajer operasional GOCE, dalam keterangan resmi ESA. (one)
© VIVA.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar