Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Jumat, 24 Juli 2015
Home »
News
»
Tol Solo - Kertosono ditargetkan 2,5 tahun
ag03s.bogspot.com - Saat groundbreaking tanggal 30 April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi deadline 2,5 tahun kepada pelaksana proyek Tol Solo-Kertosono untuk menuntaskan proyek tol Solo-Ngawi-Kertosono. PT Jasa Marga (Persero) selaku pemegang saham baru jalan tol ini merespon serius perintah tersebut dengan menggeber pekerjaan siang-malam.
"Kami sangat berkonsentrasi memenuhi permintaan Pak Presiden. Kami kerja siang malam. Karena Pak Presiden ingin semua dikerjakan cepat. Pesan beliau jangan cuma di-
groundbreaking lalu pekerjaan kendor, tapi dikerjakan terus dikebut," ujar Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman kepada detikFinance, Sabtu (25/7/2015).
Dengan konsentrasi penuh, saat ini pekerjaan konstruksi ruas jalan tol yang menjadi tanggung jawab investor telah menunjukkan perkembangan yang positif.
"Jalan tol ini (Solo-Kertosono) kan sebenarnya dua paket. Solo-Ngawi sepanjang 90 km, saat ini sedang tahap land clearing (pembersihan lahan). Dari 90,1 km, 20 km sudah tahap pemadatan tanah. Yang ke dua adalah Ngawi-Kertosono 86,6 km, saat ini sudah land clearing 15 km. Kami mencicil pekerjaan sambil menunggu pembebasan tanah 100%," ujar Adit lagi.
Dari sisi tanggung jawab pelaksanaan pembangunan, jalan tol sepanjang 176,7 km ini dibagi menjadi 3 paket pekerjaan. Bagian pertama adalah ruas Solo-Kartosuro sepanjang 20,9 km di bagian Solo-Ngawi yang menjadi bagian tanggung jawab Pemerintah yang dibiayai dari APBN murni.
Bagian ke dua, adalah ruas Nganjuk-Kertosono 39,10 km di bagian Ngawi-Kertosono yang juga menjadi bagian tanggung jawab Pemerintah, tapi didanai pinjaman dari China. Dari 39,10 km, sepanjang 37,39 km-nya didanai pinjaman dari China, sisanya 1,71 km dari APBN murni.
Bagian ke tiga dari Sragen-Nganjuk dikerjakan investor. "Pemerintah kerjakan yang ujung dengan ujung, investor tinggal kerjakan yang tengahnya. Pemerintah ambil alih yang ujung-ujung karena kan IRR-nya rendah," jelas menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono kepada Secara keseluruhan, permasalahan lahan sudah tak lagi jadi penghalang. "Kartosuro-Karangaanyar 10,4 km tanahnya sudah 94%, Karanganyar-Sragen 13,7 km sudah 91%, Sragen Ngawi 54,5 km sudah 88%, Ngawi-Madiun 19,6 km sudah 84%, madiun caruban 8,5 km sudah 69% dan Caruban-nganjuk 35,6 km sudah 63%," terang Basuki.
Perlu diketahui, konsesi Tol Solo-Ngawi 90,1 Km dan Ngawi-Kertosono 86,6 Km, telah berpindah tangan dari PT Thiess Cotractors Indonesia (TCI) asal Australia kepada dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Jasa Marga dan PT Waskita Karya.
Ruas jalan tol Solo-Ngawi dimiliki oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Solo Ngawi Jaya. Sementara ruas jalan tol Ngawi-Kertosono oleh BUJT PT Ngawi Kertosono Jaya. Dua BUJT tersebut semula dimiliki 100% oleh PT Thiess Contractors Indonesia (TCI).
Dengan pengesahan ini maka kepemilikan saham beralih kepada PT Jasa Marga dan PT Waskita Karya. Keduanya berbagi porsi kepemilikan 60% untuk Jasa Marga dan 40% untuk Waskita Karya.
Sumber : m.detik.com/finance/read/2015/07/25/093004/2974925/4/-ditarget-jokowi-25-tahun-selesai-tol-solo-kertosono-dikerjakan-siang-malam
#
Tol Solo - Kertosono ditargetkan 2,5 tahun
ag03s.bogspot.com - Saat groundbreaking tanggal 30 April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi deadline 2,5 tahun kepada pelaksana proyek Tol Solo-Kertosono untuk menuntaskan proyek tol Solo-Ngawi-Kertosono. PT Jasa Marga (Persero) selaku pemegang saham baru jalan tol ini merespon serius perintah tersebut dengan menggeber pekerjaan siang-malam.
"Kami sangat berkonsentrasi memenuhi permintaan Pak Presiden. Kami kerja siang malam. Karena Pak Presiden ingin semua dikerjakan cepat. Pesan beliau jangan cuma di-
groundbreaking lalu pekerjaan kendor, tapi dikerjakan terus dikebut," ujar Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman kepada detikFinance, Sabtu (25/7/2015).
Dengan konsentrasi penuh, saat ini pekerjaan konstruksi ruas jalan tol yang menjadi tanggung jawab investor telah menunjukkan perkembangan yang positif.
"Jalan tol ini (Solo-Kertosono) kan sebenarnya dua paket. Solo-Ngawi sepanjang 90 km, saat ini sedang tahap land clearing (pembersihan lahan). Dari 90,1 km, 20 km sudah tahap pemadatan tanah. Yang ke dua adalah Ngawi-Kertosono 86,6 km, saat ini sudah land clearing 15 km. Kami mencicil pekerjaan sambil menunggu pembebasan tanah 100%," ujar Adit lagi.
Dari sisi tanggung jawab pelaksanaan pembangunan, jalan tol sepanjang 176,7 km ini dibagi menjadi 3 paket pekerjaan. Bagian pertama adalah ruas Solo-Kartosuro sepanjang 20,9 km di bagian Solo-Ngawi yang menjadi bagian tanggung jawab Pemerintah yang dibiayai dari APBN murni.
Bagian ke dua, adalah ruas Nganjuk-Kertosono 39,10 km di bagian Ngawi-Kertosono yang juga menjadi bagian tanggung jawab Pemerintah, tapi didanai pinjaman dari China. Dari 39,10 km, sepanjang 37,39 km-nya didanai pinjaman dari China, sisanya 1,71 km dari APBN murni.
Bagian ke tiga dari Sragen-Nganjuk dikerjakan investor. "Pemerintah kerjakan yang ujung dengan ujung, investor tinggal kerjakan yang tengahnya. Pemerintah ambil alih yang ujung-ujung karena kan IRR-nya rendah," jelas menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono kepada Secara keseluruhan, permasalahan lahan sudah tak lagi jadi penghalang. "Kartosuro-Karangaanyar 10,4 km tanahnya sudah 94%, Karanganyar-Sragen 13,7 km sudah 91%, Sragen Ngawi 54,5 km sudah 88%, Ngawi-Madiun 19,6 km sudah 84%, madiun caruban 8,5 km sudah 69% dan Caruban-nganjuk 35,6 km sudah 63%," terang Basuki.
Perlu diketahui, konsesi Tol Solo-Ngawi 90,1 Km dan Ngawi-Kertosono 86,6 Km, telah berpindah tangan dari PT Thiess Cotractors Indonesia (TCI) asal Australia kepada dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Jasa Marga dan PT Waskita Karya.
Ruas jalan tol Solo-Ngawi dimiliki oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Solo Ngawi Jaya. Sementara ruas jalan tol Ngawi-Kertosono oleh BUJT PT Ngawi Kertosono Jaya. Dua BUJT tersebut semula dimiliki 100% oleh PT Thiess Contractors Indonesia (TCI).
Dengan pengesahan ini maka kepemilikan saham beralih kepada PT Jasa Marga dan PT Waskita Karya. Keduanya berbagi porsi kepemilikan 60% untuk Jasa Marga dan 40% untuk Waskita Karya.
Sumber : m.detik.com/finance/read/2015/07/25/093004/2974925/4/-ditarget-jokowi-25-tahun-selesai-tol-solo-kertosono-dikerjakan-siang-malam
#
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar