Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Jumat, 24 Juli 2015
Home »
Aneh - Unik
,
News
»
Mengapa Manusia terganggu Suara Teriakan?
ag03s.blogspot.com - Seringkah kamu mendengar orang berteriak? Apakah kamu merasa terganggu karena suaranya yang terlalu tinggi? Suara jenis ini memang sudah lama menjadi misteri dalam dunia sains. Akan tetapi, sebuah studi terbaru telah mengungkap bagaimana otak menangkap teriakan manusia.
Dikutip brilio.net dari Time, Selasa (21/7), riset yang dilakukan oleh David Peoppel dari New York University merupakan terobosan baru dalam menjelaskan fenomena suara teriakan. Untuk meneliti topik ini, David merekrut 19 orang untuk mendengarkan berbagai jenis teriakan baik berasal dari film maupun video yang diunggah dari YouTube.
Dalam studi tersebut, David juga menganalisis perbedaan antara teriakan dan percakapan biasa. Kemudian, hal itu juga diikuti dengan gambaran bagaimana para responden bereaksi terhadap suara teriakan. Untuk mendapat jawabannya, David mengamati bagaimana aktivitas otak saat mendengarkan suara tersebut.
Secara normal, suara percakapan dikirim ke bagian otak untuk diproses. Kemudian otak akan mendeteksi sumber suara tersebut meliputi jenis kelamin, usia, dan juga tinggi rendahnya suara. Akan tetapi proses tersebut tidak berlaku saat merespons suara teriakan.
David mengatakan bahwa suara teriakan langsung dikirim ke bagian amygdala (bagian otak yang memproses rasa takut). Dalam kasus ini, teriakan bukanlah sebuah suara semata. Teriakan juga merupakan signal lain seperti 'kewaspadaan' atau ketakutan akan sesuatu.
Hasil dari riset tersebut juga menjelaskan bahwa tinggi rendahnya bunyi teriakan mempengaruhi otak secara berbeda. Semakin tinggi bunyinya artinya semakin tinggi pula otak dalam merespons ketakutan.
Setiap teriakan yang keluar dari mulut manusia memiliki modulasi berkisar antara 30 hingga 150 Hz. Hal ini sangat berbeda dengan percakapan biasa yang hanya mencapai angka antara 4 hingga 5 Hz.
Sumber www.brilio.net/life/kenapa-manusia-sering-terganggu-suara-teriakan-begini-penjelasannya-150721q.html
Mengapa Manusia terganggu Suara Teriakan?
ag03s.blogspot.com - Seringkah kamu mendengar orang berteriak? Apakah kamu merasa terganggu karena suaranya yang terlalu tinggi? Suara jenis ini memang sudah lama menjadi misteri dalam dunia sains. Akan tetapi, sebuah studi terbaru telah mengungkap bagaimana otak menangkap teriakan manusia.
Dikutip brilio.net dari Time, Selasa (21/7), riset yang dilakukan oleh David Peoppel dari New York University merupakan terobosan baru dalam menjelaskan fenomena suara teriakan. Untuk meneliti topik ini, David merekrut 19 orang untuk mendengarkan berbagai jenis teriakan baik berasal dari film maupun video yang diunggah dari YouTube.
Dalam studi tersebut, David juga menganalisis perbedaan antara teriakan dan percakapan biasa. Kemudian, hal itu juga diikuti dengan gambaran bagaimana para responden bereaksi terhadap suara teriakan. Untuk mendapat jawabannya, David mengamati bagaimana aktivitas otak saat mendengarkan suara tersebut.
Secara normal, suara percakapan dikirim ke bagian otak untuk diproses. Kemudian otak akan mendeteksi sumber suara tersebut meliputi jenis kelamin, usia, dan juga tinggi rendahnya suara. Akan tetapi proses tersebut tidak berlaku saat merespons suara teriakan.
David mengatakan bahwa suara teriakan langsung dikirim ke bagian amygdala (bagian otak yang memproses rasa takut). Dalam kasus ini, teriakan bukanlah sebuah suara semata. Teriakan juga merupakan signal lain seperti 'kewaspadaan' atau ketakutan akan sesuatu.
Hasil dari riset tersebut juga menjelaskan bahwa tinggi rendahnya bunyi teriakan mempengaruhi otak secara berbeda. Semakin tinggi bunyinya artinya semakin tinggi pula otak dalam merespons ketakutan.
Setiap teriakan yang keluar dari mulut manusia memiliki modulasi berkisar antara 30 hingga 150 Hz. Hal ini sangat berbeda dengan percakapan biasa yang hanya mencapai angka antara 4 hingga 5 Hz.
Sumber www.brilio.net/life/kenapa-manusia-sering-terganggu-suara-teriakan-begini-penjelasannya-150721q.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar