Jumat, 21 September 2012

Home » Angin Dapat Mencukupi Kebutuhan Energi Dunia

Angin Dapat Mencukupi Kebutuhan Energi Dunia

 

Angin di Bumi cukup menghasilkan energi bagi seluruh dunia, setidaknya secara teknis, seperti yang ditemukan dalam dua penelitian terbaru.

Tetapi para ilmuwan hanya melihat dari sisi fisika, bukan dari segi biaya. Para ahli lainnya menyatakan bahwa akan sangat mahal untuk membangun sejumlah turbin angin yang dibutuhkan dan mendirikan sebuah sistem yang mampu menyalurkan energi yang dihasilkan kepada seluruh konsumen.

Penelitian itu dilakukan oleh dua tim ilmuwan AS yang berbeda, yang juga dipublikasikan di dua jurnal yang berlainan. Mereka menghitung, teknologi turbin angin yang tersedia dapat menghasilkan ratusan triliun watt energi. Itu merupakan 10 kali lipat energi yang dikonsumsi dunia saat ini.

Energi angin tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti batu bara, minyak dan gas alam. Namun ada pertanyaan yang muncul di awal penelitian: apakah keterbatasan fisik akan mencegah dunia menggunakan energi angin?

Penelitian terbaru yang dilakukan secara mandiri, menunjukkan keterbatasan energi angin tidak menjadi suatu masalah. Uang lebih mungkin menjadi penyebabnya.

“Itu hanya masalah ekonomi dan teknologi, bukan pertanyaan mendasar mengenai sumber ketersediaan energinya,” kata Ken Caldeira, seorang ilmuwan cuaca dari Carnegie Institution for Science. Dia juga merupakan salah satu penulis dari penelitian yang ditampilkan dalam jurnal “Nature Climate Change”.

Penelitian Caldeira menemukan, angin berpotensi menghasilkan energi 20 kali lebih banyak dari yang dunia konsumsi sekarang. Sementara saat ini, angin hanya menyumbang sebagian kecil energi dunia. Jadi untuk mendapatkan energi yang sesuai dengan hasil penelitan tersebut, pemanfaatan energi angin harus ditingkatkan drastis.

Jika ada 100 turbin angin baru untuk setiap tempat, itu akan menyelesaikan masalah energi, kata Mark Jacobson, profesor jurusan teknik sipil dan lingkungan di Universitas Stanford.

Jacobson menulis dalam penelitian yang berbeda, yang dipublikasikan di “Proceedings of the National Academy of Sciences”. Penelitian tersebut menunjukkan angin tidak menghasilkan energi sebesar seperti yang ditemukan dalam penelitian Caldeira. Tapi Jacobson menyatakan energi angin tersebut masih lebih besar dibandingkan jumlah energi yang dikonsumsi oleh dunia saat ini sampai beberapa waktu ke depan.

Jacobson mengatakan biaya pembangunan turbin angin dan subsidi terhadap bahan bakar fosil membuat pemanfaatan energi angin tidak bisa dilakukan. Murahnya harga gas alam, juga menjadi salah satu penghambat perkembangan energi angin, tambahnya.

Henry Lee, profesor lingkungan dan energi Universitas Harvard, yang pernah menjadi kepala energi negara bagian Massachusetts, mengatakan ada beberapa permasalahan terkait ide pemanfaatan energi angin bagi dunia. Yang pertama adalah biayanya yang mahal.

Lebih lanjut dia menambahkan, semua turbin angin yang diperlukan akan membutuhkan banyak lahan dan jaringan transmisi energi.

Jerry Taylor, seorang pengamat energi dan lingkungan dari Cato Institute, mengatakan bahwa lemahnya perspektif ekonomi dalam penelitian itu membuat hasilnya “tidak relevan.”

Caldeira mengakui bahwa dunia harus berubah secara drastis untuk beralih ke energi angin.

“Untuk memberikan energi dengan turbin angin kepada masyarakat, saya rasa Anda membicarakan mengenai sepasang turbin untuk setiap 1,6 km persegi,” kata Ken. “Itu bukan masalah yang kecil.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar