ag03s.blogspot.com - Menristek dan Dikti M Nasir menargetkan program produksi mobil pedesaan terealisasi pada tahun 2016.
Pihaknya sudah mengantongi prototipe mobil yang bakal bermanfaat untuk meningkatkan sektor ekonomi di pedesaan, yang programnya sudah dicanangkan sejak 2011.
"Di Ristek yang telah dilakukan kaitan mobnas ada dua skema utama, satu riset high technology yaitu kaitannya mobil listrik, yang kedua mobil multiguna pedesaan. Ini yang sudah dikembangkan oleh Ristek," kata Nasir di sela-sela Rakernas Kemenristek Dikti di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (26/2/2015).
Mobil pedesaan ditargetkan untuk menopang kebutuhan para masyarakat pedesaan. "Karena kebutuhan pedesaan untuk angkutan barang dari rumah ke sawah, dari sawah ke toko. Sehingga mobil tidak perlu fitur mobil mewah, yang penting orang pedesaan, murah operasionalnya, murah harganya," papar Nasir.
Riset mobil sudah dilakukan juga bekerjasama dengan perguruan tinggi. "Sudah kita bicarakan dengan para pengusaha dalam bidang itu, nanti kami akan kerjasama untuk mengembangkan," sambungya.
Mobil yang akan diproduksi berjenis pick up. Mobil akan menggunakan mesin berkapasitas di bawah 1.000 cc. Spare part mobil menurut Nasir akan menggunakan produk lokal. "70-80% lah. Nanti (ditentukan) mana yang akan buat mesin, kaca, mana yang akan bikin karoseri," sebutnya.
Pada tahap awal, mobil akan menggunakan bahan bakar bensin namun pada kelanjutannya akan memakai gas. Harga mobil desa ditaksir sekitar Rp 75-80 juta. "Karena (produk) lokal dan tidak kena tax," kata Nasir.
Ia menargetkan produksi pertama sebanyak 300 unit mobil/bulan. Jumlah produksi akan meningkat bila produk pertama dianggap berhasil.
Konsep mobil pedesaan muncul pada Februari 2011 lalu pada saat Presiden SBY. Waktu itu dikembangkan program pro rakyat dalam upaya menanggulangi kemiskinan yang meliputi 6 hal yaitu rumah super murah, angkutan umum murah, program air bersih, program listrik murah dan hemat, program peningkatan hidup nelayan dan masyarakat pinggir kota.
Targetnya pada waktu itu, program angkutan umum murah baru bisa dilakukan 2012, namun belum terealisasi sampai saat ini. Waktu itu sempat muncul beberapa merek mobil buatan lokal antara lain Tawon dan GEA.
Pihaknya sudah mengantongi prototipe mobil yang bakal bermanfaat untuk meningkatkan sektor ekonomi di pedesaan, yang programnya sudah dicanangkan sejak 2011.
"Di Ristek yang telah dilakukan kaitan mobnas ada dua skema utama, satu riset high technology yaitu kaitannya mobil listrik, yang kedua mobil multiguna pedesaan. Ini yang sudah dikembangkan oleh Ristek," kata Nasir di sela-sela Rakernas Kemenristek Dikti di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (26/2/2015).
Mobil pedesaan ditargetkan untuk menopang kebutuhan para masyarakat pedesaan. "Karena kebutuhan pedesaan untuk angkutan barang dari rumah ke sawah, dari sawah ke toko. Sehingga mobil tidak perlu fitur mobil mewah, yang penting orang pedesaan, murah operasionalnya, murah harganya," papar Nasir.
Riset mobil sudah dilakukan juga bekerjasama dengan perguruan tinggi. "Sudah kita bicarakan dengan para pengusaha dalam bidang itu, nanti kami akan kerjasama untuk mengembangkan," sambungya.
Mobil yang akan diproduksi berjenis pick up. Mobil akan menggunakan mesin berkapasitas di bawah 1.000 cc. Spare part mobil menurut Nasir akan menggunakan produk lokal. "70-80% lah. Nanti (ditentukan) mana yang akan buat mesin, kaca, mana yang akan bikin karoseri," sebutnya.
Pada tahap awal, mobil akan menggunakan bahan bakar bensin namun pada kelanjutannya akan memakai gas. Harga mobil desa ditaksir sekitar Rp 75-80 juta. "Karena (produk) lokal dan tidak kena tax," kata Nasir.
Ia menargetkan produksi pertama sebanyak 300 unit mobil/bulan. Jumlah produksi akan meningkat bila produk pertama dianggap berhasil.
Konsep mobil pedesaan muncul pada Februari 2011 lalu pada saat Presiden SBY. Waktu itu dikembangkan program pro rakyat dalam upaya menanggulangi kemiskinan yang meliputi 6 hal yaitu rumah super murah, angkutan umum murah, program air bersih, program listrik murah dan hemat, program peningkatan hidup nelayan dan masyarakat pinggir kota.
Targetnya pada waktu itu, program angkutan umum murah baru bisa dilakukan 2012, namun belum terealisasi sampai saat ini. Waktu itu sempat muncul beberapa merek mobil buatan lokal antara lain Tawon dan GEA.
Sumber detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar