Jendela Informasi Nusantara - Jendela Informasi Dunia - Berbagi Apa Saja dalam Indahnya Berbagi
Jumat, 26 Desember 2014
Home »
Ekonomi
,
News
»
Masih Banyak Negara Yang Pakai BBM Ron 888
Dunia Informasi - Pengusaha SPBU berpendapat jika penghapusan premium RON 88 bukanlah solusi yang tepat. Jika alasannya premium susah dicari, tapi pada kenyataanya masih banyak negara yang masih menggunakan bahan bakar RON 88 seperti Indonesia.
"Yang pakai RON 88 itu nggak hanya Indonesia saja, Kanada justru pakai RON 87 dan Amerika pakai RON 88, mereka gampang-gampang saja cari RON 88," kata Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi kepadadetikFinance, Jumat (26/12/2014).
Eri mengatakan, usulan menghapus premium dan menggantinya dengan pertamax RON 92 bukan solusi yang tepat, termasuk menghentikan impor RON 88. Jika dianggap impor premium dianggap tidak transparan, seharusnya sistem impor premium yang dibuka, bukan bahan bakarnya yang dihapus.
"Kan sekarang Direksi Pertamina baru, pemerintahan baru, Menteri ESDMnya baru, buka saja semua data-data impornya, kalau ditemukan ada yang salah benahi sistemnya, kalau ada mafianya sikat mafianya, terapkan term and condition yang transparan, bukan justru BBM nya yang 'dibunuh' kan bukan solusi namanya itu," tegas Eri.
Eri menambahkan, untuk menghapus premium dan menggantinya dengan pertamax tidaklah mudah, karena premium sudah ada sejak zaman orde baru.
"Premium itu untuk kendaraan golongan bawah sedangkan pertamax untuk golongnan kendaraan mewah. Kalau premium dihapus, SPBU asing akan makin bergerilya, karena mereka sudah tunggu ini sejak 10 tahun lalu," tutupnya.
# via detik.com
Masih Banyak Negara Yang Pakai BBM Ron 888
Dunia Informasi - Pengusaha SPBU berpendapat jika penghapusan premium RON 88 bukanlah solusi yang tepat. Jika alasannya premium susah dicari, tapi pada kenyataanya masih banyak negara yang masih menggunakan bahan bakar RON 88 seperti Indonesia.
"Yang pakai RON 88 itu nggak hanya Indonesia saja, Kanada justru pakai RON 87 dan Amerika pakai RON 88, mereka gampang-gampang saja cari RON 88," kata Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi kepadadetikFinance, Jumat (26/12/2014).
Eri mengatakan, usulan menghapus premium dan menggantinya dengan pertamax RON 92 bukan solusi yang tepat, termasuk menghentikan impor RON 88. Jika dianggap impor premium dianggap tidak transparan, seharusnya sistem impor premium yang dibuka, bukan bahan bakarnya yang dihapus.
"Kan sekarang Direksi Pertamina baru, pemerintahan baru, Menteri ESDMnya baru, buka saja semua data-data impornya, kalau ditemukan ada yang salah benahi sistemnya, kalau ada mafianya sikat mafianya, terapkan term and condition yang transparan, bukan justru BBM nya yang 'dibunuh' kan bukan solusi namanya itu," tegas Eri.
Eri menambahkan, untuk menghapus premium dan menggantinya dengan pertamax tidaklah mudah, karena premium sudah ada sejak zaman orde baru.
"Premium itu untuk kendaraan golongan bawah sedangkan pertamax untuk golongnan kendaraan mewah. Kalau premium dihapus, SPBU asing akan makin bergerilya, karena mereka sudah tunggu ini sejak 10 tahun lalu," tutupnya.
# via detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar