Dunia Informasi – Pembuatan kiswah atau kain penutup Kabah menghabiskan dana sekitar Rp 68,7 miliar. Diperlukan waktu setidaknya delapan bulan penuh untuk menyelesaikan kain itu, mulai menjahit hingga menyulam kaligrafi.
"Sebelumnya, biasanya kiswah dibeli dari luar negeri, tapi pada 1927, Raja Abdulaziz memerintahkan pembangunan pabrik khusus untuk membuatnya di Distrik Ajyad di Mekah, yang kemudian direlokasi ke Distrik Tayseer," kata Abdullah Bajawda, Majaner Pabrik Kiswah, dikutip Arab News, Selasa 15 Juli 2014.
Kiswa dibuat dari kain sutra alam terbaik dan melalui berbagai tahapan berbeda hingga menjadi penutup kabah. Tahapan-tahapan itu mulai pencelupan, penenunan, desain, percetakan, menyulam, kontrol kualitas di laboratorium, perakitan, dan memberikan kiswah Raja Saudi.
"Tenaga kerja di pabrik saat ini terdiri dari 200 perajin, di samping staf administrasi pabrik," tambah Bajawda.
Para tenaga kerja ini merupakan orang-orang pilihan. Sehingga, apabila ada salah satu pegawai yang akan diganti, harus menunggu pegawai yang baru selesai menjalani pelatihan. "Tahun lalu total ada 21 orang yang telah menyelesaikan pelatihan bagaimana membuat kiswah," tutur dia.
Sulaman kaligrafi kiswah menggunakan benang emas. Setidaknya dibutuhkan 120 kilogram benang emas dan 100 kilogram benang perak untuk menghasilkan sulaman kaligrafi. Benang-benang itu semuanya diimpor dari Italia.
Mesin yang digunakan untuk membuat kiswah juga berteknologi canggih. Manajemen pabrik juga sudah mengimpor teknologi dari berbagai negara untuk proses pembuatan ini.
"Sejumlah tim dikirim ke Jepang, Amerika Serikat, Kanada, China, Italia, dan Swiss, untuk mencari mesin terbaik untuk meningkatkan produktifitas pabrik," ujar Bajawda.
"Sebelumnya, biasanya kiswah dibeli dari luar negeri, tapi pada 1927, Raja Abdulaziz memerintahkan pembangunan pabrik khusus untuk membuatnya di Distrik Ajyad di Mekah, yang kemudian direlokasi ke Distrik Tayseer," kata Abdullah Bajawda, Majaner Pabrik Kiswah, dikutip Arab News, Selasa 15 Juli 2014.
Kiswa dibuat dari kain sutra alam terbaik dan melalui berbagai tahapan berbeda hingga menjadi penutup kabah. Tahapan-tahapan itu mulai pencelupan, penenunan, desain, percetakan, menyulam, kontrol kualitas di laboratorium, perakitan, dan memberikan kiswah Raja Saudi.
"Tenaga kerja di pabrik saat ini terdiri dari 200 perajin, di samping staf administrasi pabrik," tambah Bajawda.
Para tenaga kerja ini merupakan orang-orang pilihan. Sehingga, apabila ada salah satu pegawai yang akan diganti, harus menunggu pegawai yang baru selesai menjalani pelatihan. "Tahun lalu total ada 21 orang yang telah menyelesaikan pelatihan bagaimana membuat kiswah," tutur dia.
Sulaman kaligrafi kiswah menggunakan benang emas. Setidaknya dibutuhkan 120 kilogram benang emas dan 100 kilogram benang perak untuk menghasilkan sulaman kaligrafi. Benang-benang itu semuanya diimpor dari Italia.
Mesin yang digunakan untuk membuat kiswah juga berteknologi canggih. Manajemen pabrik juga sudah mengimpor teknologi dari berbagai negara untuk proses pembuatan ini.
"Sejumlah tim dikirim ke Jepang, Amerika Serikat, Kanada, China, Italia, dan Swiss, untuk mencari mesin terbaik untuk meningkatkan produktifitas pabrik," ujar Bajawda.
# via dream.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar