Dunia Informasi – Untuk mencegah bau keringat, mayoritas khalayak menggunakan deodoran atau antiperspirant sebagai pereda bau badan. Namun, beragam jenis deodoran dan antiperspirant yang ada di pasaran jika dikonsumsi dalam jangka lama justru dapat mengundang bau yang tidak sedap pada tubuh Anda.
Adalah penelitian yang dilakukan Chris Callewaert, menyatakan bahwa di dalam ketiak terdapat dua jenis bakteri, yaitu bakteri baik dan bakteri buruk. Staphylococcus adalah jenis bakteri baik yang tidak menghasilkan banyak bau.
Sedangkan jenis bakteri buruk adalah Corynebacterium, yang mengubah keringat menjadi senyawa berbau tajam. Nah, penggunaan antiperspirant terlalu sering justru bisa memicu bau tak sedap karena bahan-bahan yang terkandung di dalamnya dapat mengubah keseimbangan bakteri dalam ketiak.
"Dengan demikian, penggunaan deodoran atau antirespirant dalam jangka panjang dapat meningkatkan bakteri berbau busuk dalam ketiak. Bakteri tersebut menimbulkan bau badan yang dapat membuat tidak nyaman," tutur Chris, dikutip dari Dailymail, Selasa (4/11/2014).
Lebih lanjut, Chris menerangkan kandungan antiperspirant dapat mematikan sebagian alat vital dalam tubuh. Sehingga, hal tersebut dapat membuat tubuh menjadi lebih bau dibandingkan saat sedang tidak menggunakannya.
"Namun, jangan khawatir, sebab penggunaan roll-on dan deodoran semprot masih dapat menambah keharuman di tubuh Anda. Meskipun saya menyarankan untuk tidak menggunakannya terlalu sering,' imbuh Chris.
Ia menambahkan, pada dasarnya bau keringat dapat disebabkan oleh stres, rasa takut, cemas, dan gairah seksual yang diproduksi dalam kelenjar apokrin. Hal tersebut dapat ditemukan di bagian ketiak, pangkal paha, bibir atas dan kulit kepala. Meskipun, sebagian besar keringat yang ada pada tubuh kita tidak mengeluarkan bau.
Adalah penelitian yang dilakukan Chris Callewaert, menyatakan bahwa di dalam ketiak terdapat dua jenis bakteri, yaitu bakteri baik dan bakteri buruk. Staphylococcus adalah jenis bakteri baik yang tidak menghasilkan banyak bau.
Sedangkan jenis bakteri buruk adalah Corynebacterium, yang mengubah keringat menjadi senyawa berbau tajam. Nah, penggunaan antiperspirant terlalu sering justru bisa memicu bau tak sedap karena bahan-bahan yang terkandung di dalamnya dapat mengubah keseimbangan bakteri dalam ketiak.
"Dengan demikian, penggunaan deodoran atau antirespirant dalam jangka panjang dapat meningkatkan bakteri berbau busuk dalam ketiak. Bakteri tersebut menimbulkan bau badan yang dapat membuat tidak nyaman," tutur Chris, dikutip dari Dailymail, Selasa (4/11/2014).
Lebih lanjut, Chris menerangkan kandungan antiperspirant dapat mematikan sebagian alat vital dalam tubuh. Sehingga, hal tersebut dapat membuat tubuh menjadi lebih bau dibandingkan saat sedang tidak menggunakannya.
"Namun, jangan khawatir, sebab penggunaan roll-on dan deodoran semprot masih dapat menambah keharuman di tubuh Anda. Meskipun saya menyarankan untuk tidak menggunakannya terlalu sering,' imbuh Chris.
Ia menambahkan, pada dasarnya bau keringat dapat disebabkan oleh stres, rasa takut, cemas, dan gairah seksual yang diproduksi dalam kelenjar apokrin. Hal tersebut dapat ditemukan di bagian ketiak, pangkal paha, bibir atas dan kulit kepala. Meskipun, sebagian besar keringat yang ada pada tubuh kita tidak mengeluarkan bau.
# via detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar